JAKARTA, Kabariku- Presiden Jokowi perlu intruksikan kembali Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk bongkar Mafia Judi Online dan Narkoba
“Bentuk Timsus, libatkan Novel Baswedan dan kawan-kawan,” cetus Hasanuddin. Kamis (18/8/2022).
Koordinator SIAGA 98 (Simpul Aktivis Angkatan 98) ini menilai, Perintah Presiden Jokowi dalam penyelidikan dan penyidikan yang terbuka kepada publik terhadap Tewasnya Brigadir J sangat efektif dan berhasil.
“Hingga Timsus Mabes Polri dapat menemukan dan mengumumkan TSKnya Irjen Pol Ferdy Sambo, dkk,” terangnya.
Hasanuddin mengungkap, Disaat bersamaan muncul isue berkaitan dengan Judi Online dan Narkoba diseputaran Tewasnya Brigadir J.
“Dan mulailah praktek Judi Online ini terbongkar, dimana Mabes Polri dibeberapa tempat melakukan Penangkapan,” ujarnya.
Seperti diketahui, pasca penangkapan Irjen Pol Ferdy Sambo, menyusul dengan pembubaran Satgasus Merah Putih.
Polisi langsung gencar melakukan operasi untuk membidik para bandar Judi Online dan Narkoba.
Terciumnya, 303 adalah kode judi bagi kalangan Polisi. Maraknya situs judi di dunia maya hingga ribuan seperti; Wahwe, Pakong, Singapure 4 Angka hingga Poker dan lainnya.
Nama Ferdy Sambo alias FS kerap dikaitkan dengan bisnis gelap yang saat ini beredar di dunia maya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit langsung bergerak cepat dan memerintahkan seluruh Polda untuk menumpas judi serta narkoba tanpa pandang bulu.
Jumat, 12 Agustus 2022, Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya gerebek Judi Online di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara. Dari aksi itu 78 orang di lokasi.
Puluhan dengan peran berbeda, diungkapkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan, pihaknya mengamankan supervisor di lokasi. Pelaku supervisor itu berperan sebagai penanggung jawab pengelolaan bisnis Judi Online.
“Fakta adanya Judi Online ini terbukti adanya,” tukas Hasanuddin.
Pendiri LBH Padjajaran ini pun pertanyakan, apakah terkait pihak-pihak tertentu, yang kenyataannya sudah beroperasi lama?
“Maka perlu Presiden Jokowi kembali memerintahkan Kapolri untuk membongkar secara transparan ke publik pihak-pihak mana saja yang terlibat, khususnya di internal Polri,” tukasnya.
Lanjut Hasanuddin, Termasuk dugaan keterlibatan FS, sebagaimana rumor yang berkembang, termasuk apa yang di sebut “Konsorsium Sambo”, sebagaimana beredar di medsos beberapa hari terakhir.
“Termasuk juga adanya pemberitaan di media nasional yang menyebutkan Tim Khusus Bareskrim Mabes Polri menemukan uang ratusan miliar rupiah di rumah FS,” ungkapnya.
Hasanuddin menegaskan, Terhadap hal ini harus diungkap. Sebab Judi Online dan Narkoba dapat merusak sendi sosial masyarakat dan perekonomian nasional.
Sebab sifat judinya melalui internet atau online, yang jadi pertanyaan mengapa kominfo tidak mensuspend?
“Ini perlu diselidiki dan dibongkar secara terang benderang,” ujarnya.
Hasanuddin meminta Presiden Jokowi mengintruksikan Kapolri dalam mengusut tuntas kasus dimaksud.
“Oleh sebab itu kami meminta Presiden memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas dan dibentuk Tim Khusus terkait hal ini,” tegasnya.
Selain itu, pihaknya mengusulkan Novel Baswedan dkk yang saat ini sudah bergabung di Polri untuk ikut dalam Tim Ini.
“Sebab Novel Baswedan dkk telah memiliki pengalaman yang cukup dalam hal Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uangnya. Ini tidak semata-mata Soal Judi Online dan Narkoba, ada unsur pidana korupsi penyuapan,” tandasnya.***
Red/K.000
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post