KABARIKU – Siap-siap, harga kantong kresek akan melonjak naik. Pasalnya, usulan Menteri Keuangan untuk mengenakan cukai pada kantong plastik atau kantong kresek disetujui Komisi XI DPR RI. Tarif cukainya direncanakan Rp 200 per kantong plastik atau Rp 30.000 per kg.
Persetujuan tersebut diberikan pada rapat kerja Kemenkeu dengan Komisi XI DPR, Kamis, (19/2/2020).
Pengenaan cukai pada kantong kresek, menurut Sri Mulyani, betujuan untuk mengurangi penggunaan plastik yang kian hari kian membengkak sehingga menimbulkan polusi. Selain itu, pengenaan cukai ini akan memberikan pendapatan pada negara.
Dijelaskannya, penggunaan kantong plastik di Indonesia sebanyak 53,53 juta kilogram per tahun. Dengan jumlah penggunaan sebanyak itu, maka potensi yang bisa masuk ke kas negara sebesar Rp 1,61 triliun.
“Cukai dikenakan untuk kantung plastik 75 mikron atau dikenal dengan tas kresek. Cukai ini sebagai instrumen untuk mengurangi konsumsi dan barang tersebut punya dampak negatif ke lingkungan dan kesehatan,” jelas Sri Mulyani dalam rapat kerja.
Komisi XI pun menyetujui usulan ini. Bahkan, tak hanya kantong kresek yang disetujui dikenai cukai, tapi juga kemasan plastik minuman berpemanis atau saset.
“Setujuuu…” jawab para anggota Komisi XI saat pimpinan rapat Dito Ganinduto menanyakan persetujuan semua yang hadir.
Rapat kerja itu pun merencanakan ada rapat lanjutan untuk membahas waktu implementasi cukai plastik tersebut, produknya apa, serta tarifnya berapa.
“Kita akan melakukan lagi redesigning policy, ini tentang waktu, berapa tarifnya dan produk apa saja yang terkena, nanti kita akan kaji secara hati-hati dan akan dibahas lagi,” jelas Sri Mulyani kepada wartawan usai rapat kerja. (Ref)