• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Rabu, Desember 31, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
  • Dwi Warna
  • Kabar Peristiwa
  • Hukum
  • Kabar Istana
  • Politik
  • Profile
  • Opini
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Seni Budaya
  • Pariwisata
  • Hiburan
  • Teknologi
Home Kabar Peristiwa

Dari Diskusi PGK: Indonesia-China tentang Natuna, Konflik UNCLOS 1982 Versus “Historical Claim”

Redaksi oleh Redaksi
18 Januari 2020
di Kabar Peristiwa
A A
0
Dr. Connie Rahakundini tampil memaparkan presentasinya dalam dikusi yang digelar Perkumpulan gerakan Kebangsaan (PGK) di Jakarta, Jumat (17/1/2020). (Foto: Has/Kabariku)

Dr. Connie Rahakundini tampil memaparkan presentasinya dalam dikusi yang digelar Perkumpulan gerakan Kebangsaan (PGK) di Jakarta, Jumat (17/1/2020). (Foto: Has/Kabariku)

ShareSendShare ShareShare

KABARIKU – Konflik Indonesia dengan China terkait perairan Natuna karena tidak nyambungnya pendekatan dalam memandang Natuna. Indonesia berpegang teguh kepada pasal-pasal dalam UNCLOS 1982 yang diakui PBB, sementara China berpegang pada klaim kesejarahan (historical claim).

Hal itu terungkap dalam dalam diskusi bertajuk “Tantangan Geopolitik Indonesia Dalam Perspektif Global dan Kawasan” yang diselenggarakan DPP Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK), di Jakarta, Jumat (17/1) sore.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Tampil sebagai narasumber dalam diskusi tersebut adalah analis intelejen Dr. Connie Rahakundini, anggota DPR RI Dr. Bobby Rizaldi dari Fraksi Golkar dan Sri Meliyana dari Fraksi Gerindra. Selain itu tampil pula Ketum PGK Bursah Zarnubi.

RelatedPosts

Pengamanan Nataru, Densus 88 Amankan Tujuh Terduga Teroris Jaringan NII dan Ansharuh Daulah

BNPB: Akses Jalan di Wilayah Bencana Sumatra Mulai Pulih, Jalur Bener Meriah–Bireuen Bisa Dilalui

Insiden Mobil SPPG di SDN Kalibaru 01: Belasan Siswa dan Guru Terluka, BGN Turun Tangan

Klaim kesejarahan yang dipegang China dipaparkan oleh Connie. Menurut Connie yang juga pakar militer dan pertahanan itu, China bersikukuh mengklaim punya hak atas laut Natuna dengan tiga alasan. Pertama, uti possidetis, yakni menemukan pulau pulau di Laut China Selatan dan yang pertama mengokupasi secara faktual pulau-pulau ini melalui eksplorasi dan administrasi,

Kedua, teraa nulius, atau terjadi hanya sekali, dan tidak akan pernah terjadi lagi. China mengklaim bahwa sebagai pihak yang pertama kali menemukan kawasan itu maka pihaknya sekaligus memiliki hak atas perairan Natuna. China pun menyatakan, pihaknya memiliki arsip kesejarahan sejak beberapa dinasti sebagai bagian dari dominasi adminitrasi, kebudayaan dan keamanan nasionalnya.

Peserta diskusi menyimak paparan para narasumber. (Foto: Has/Kabariku)

Terkait hal ini, lanjut Connie, bukti-bukti okupasi dan arsip China tentang kepemilikan serta patrolinya di rangkaian pulau pulau di laut China Selatan terekam sejak era Dinasti Tang (618-907).

Baca Juga  Prabowo Sepakat Bentuk Tim Reformasi dan Komisi Investigasi Kepolisian

“Kesemua arsip hingga saat ini masih dikuasai oleh Taiwan,” ujar Connie.

Ketiga, China menganggap sejak pertengahan abad ke XX, saat ROC (Taiwan) mengeluarkan pernyataan garis demarkasi “U-line” untuk mengklaim hak dan kepentingan nasionalnya di area Laut China Selatan, dunia international kala itu tidak ada yang mengajukan protes.

Sementara Indonesia berpegang pada geopolitik modern yang menjadi dasar lahirnya pasal-pasal dalam UNCLOS 1982, di mana lautan yang memadukan 17.000 lebih pulau yang membentang dari Samudera Hindia ke Pasifik dengan dihuni oleh lebih dari 300 budaya ethnolinguistik. Belanda mengkonsolidasikan sebagian besar Indonesia pada abad ke- XIX dengan mempertahankan kesatuan politik dari kepulauan yang beragam tersebut.

Connie mengingatkan, Indonesia akan menghadapi tantangan dan ancaman geopolitik yang semakin berat ke depan. Ia menyarankan Indonesia melakukan tiga langkah untuk mengatasi tantangan tersebut. Pertama, melembagakan kesadaran geopolitik di kalangan pemimpin dan masyarakat, termasuk penguasaan sejarah dan pengetahuan akan perkembangan geopolitik kontemporer. Kedua, meningkatkan kemampuan pertahanan keamanan yang dapat menopang kepentingan nasional. Ketiga, proaktif membangun kolaborasi dengan negara mitra di kawasan regional dan global.

Sementara Bobby A. Rizaldi menyatakan, untuk mempertahan Perairan Natuna dan juga kawasan lainnya, Indonesia harus konsisten bertahan pada Deklarasi Juanda 1957 serta pasal-pasal yang tercantum dalam UNCLOS 1982 yang diakui mayoritas negara anggota PBB termasuk China.

“Klaim historis China atas sebagian laut Natuna harus dibantah. ZEE Natuna adalah NKRI, dan UNCLOS 1982 diakui PBB,” kata Bobby.

Bobby menegaskan, China ngotot memasuki kawasan ZEE Natuna motifnya adalah ekonomi, karena kawasan itu kaya akan sumber daya ekonomi. Di kawasan itu ada gas yang sejak 1973 sudah dieksplorasi Indonesia, namun sebagian besar belum tersentuh. Di sana juga ada cadangan minyak bumi dalam jumlah besar yang belum diekploitasi. Ikan di laut Natuna juga melimpah dan diperkirakan mencapai 8 persen sumber hayati ikan dunia.

Baca Juga  Perkumpulan Gerakan Kebangsaan Gelar Diskusi Tantangan Geopolitik Indonesia

Sementara Bursah Zarnubi menyarankan adanya pengerahan kekuatan nelayan Indonesia untuk menguasai dan mengamankan Perairan Natuna. Menurutnya, untuk mempertahan Perairan Natuna, Indonesia cukup membuat ribuan kapal ikan untuk melaut di wilayah tersebut.

“Kita bikin dua ribu kapal ikan, biarkan anak (warga) Natuna yang mengerjakan. Satu kapal itu seribu sampai sepuluh ribu ton paling kecil. Jadi tiap hari ada dua ribu kapal baris tuh cari ikan. Jadi dibentengi begitu saja,” ujarnya.

Ditegaskannya, cara itu tidak hanya bisa menjaga hak berdaulat Indonesia, tapi juga bisa menjadi ladang pendapatan hasil tangkapan ikan yang nilainya diprediksi bisa mencapai 10.000 triliun ton per tahun.

“Buat keuntungannya, kapal ikan bisa melakukan patroli di laut tapi juga menghasilkan produksi, bisa 500 juta atau satu triliun ton satu tahun, dua ribu kapal minimal 10 ribu ton,” jelasnya.

Diskusi dihadiri oleh puluhan aktifis dan sejumlah tokoh nasional. Di antaranya, Hasanuddin pengurus DPP RepDem, Presiden Asia-Africa Benny Pramula, Ketum PB HMI Saddam Al Jihad, kolompok Cipayung Plus dan dan ratusan aktivis pergerakan lintas generasi lainnya. (Has)

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Ade Irawan Wafat, Dimakamkan Satu Liang dengan Suaminya

Post Selanjutnya

Klaim Kuasai 54 Negara, Kekaisaran Sunda Empire Muncul di Bandung

RelatedPosts

Kepala Bareskrim (Kabareskrim) Polri Komjen Pol. Syahardiantono berbicara dalam acara Rilis Akhir Tahun 2025 di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (30/12/2025) (Foto: Divhumas Polri)

Pengamanan Nataru, Densus 88 Amankan Tujuh Terduga Teroris Jaringan NII dan Ansharuh Daulah

31 Desember 2025
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari saat konferensi pers Penanganan Banjir dan Longsor Sumatra, di Jakarta, Jumat (26/12/2025) (Foto: Tangkapan layar YouTube BNPB)

BNPB: Akses Jalan di Wilayah Bencana Sumatra Mulai Pulih, Jalur Bener Meriah–Bireuen Bisa Dilalui

27 Desember 2025

Insiden Mobil SPPG di SDN Kalibaru 01: Belasan Siswa dan Guru Terluka, BGN Turun Tangan

11 Desember 2025
Upaya pembersihan material longsor di jalan nasional oleh Kementerian PU (Foto: Biro Komunikasi Publik Kementerian PU)

Kementerian PU Percepat Pemulihan Akses Pascabencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar

3 Desember 2025
Sebuah perahu mengangkut warga korban bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat (Foto: BNPB)

BNPB Laporkan 774 Meninggal dan 551 Hilang akibat Banjir–Longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar

3 Desember 2025
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Iskandar (Foto: dokumentasi/MUI Digital)

MUI Desak Pemerintah Tetapkan Banjir Besar di Sumatra sebagai Bencana Nasional

1 Desember 2025
Post Selanjutnya

Klaim Kuasai 54 Negara, Kekaisaran Sunda Empire Muncul di Bandung

Gedung KPK. (Foto Has/Kabariku)

KPK Tetapkan 10 Tersangka Baru Proyek Jalan Bengkalis, Satu Orang Merupakan Tersangka Lama

Discussion about this post

KabarTerbaru

Ketua Garut Indeks Perubahan Strategis (GIPS), Ade Sudrajat

Kejar Tayang Akhir Tahun, GIPS Pertanyakan Progres Proyek Jalan DBH Panas Bumi di Garut

31 Desember 2025

Polemik Helikopter Pribadi Prabowo, SIAGA 98: Perlu Pahami Mekanisme LHKPN

31 Desember 2025

Kejari Garut Rilis Laporan Kinerja Akhir Tahun 2025, Tunjukkan Capaian Signifikan di Berbagai Bidang

31 Desember 2025

Transformasi Pertamina: Tiga Subholding Dilebur, Direksi Baru Disiapkan

31 Desember 2025

Kejari Garut Paparkan Laporan Kinerja Akhir 2025, Serapan Anggaran Lampaui Target

31 Desember 2025
Kepala Bareskrim (Kabareskrim) Polri Komjen Pol. Syahardiantono berbicara dalam acara Rilis Akhir Tahun 2025 di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (30/12/2025) (Foto: Divhumas Polri)

Pengamanan Nataru, Densus 88 Amankan Tujuh Terduga Teroris Jaringan NII dan Ansharuh Daulah

31 Desember 2025
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari saat konferensi pers di Jakarta. (Foto: Tangkapan layar YouTube BNPB)

Pemulihan Akses Jalan dan Jembatan Pascabencana Aceh Tunjukkan Kemajuan Pesat

31 Desember 2025
PDIP menilai wacana Pilkada lewat DPRD berpotensi memicu kemarahan publik. Andreas Hugo Pareira menegaskan hak pilih

PDIP Ingatkan Potensi Kemarahan Publik Jika Pilkada Dikembalikan ke DPRD

30 Desember 2025
Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Sugiono

Gerindra Dukung Pemilukada Dipilih DPRD, Sugiono: Efisien Tanpa Hilangkan Esensi Demokrasi

30 Desember 2025

Kabar Terpopuler

  • Menteri Luar Negeri Sugiono

    Jarang Terungkap, Inilah Orang Tua dan Tiga Saudara Kandung Menlu Sugiono Beserta Pekerjaannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Daftar Lengkap 6 Tokoh yang Dilantik sebagai Staf Khusus Menhan, Termasuk Deddy Corbuzier, Simak Latar Belakangnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • MA Siapkan PERMA Perkuat Pengadaan Hakim Pengadilan Tingkat Pertama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengamat: Negara Masih Berwatak State Crime, Pemberantasan Korupsi Cenderung Simbolik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Tujuh  Anak Try Sutrisno: Dari Jenderal, Dosen, hingga Psikolog di Amerika Serikat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KPK Umumkan Hasil Akhir Seleksi, Berikut Tiga Calon JPT Pratama di Enam Jabatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Raport 2025, Sandri Rumanama Nilai Kinerja Polri di Bawah Jenderal Listyo Sigit Capai Hasil Positif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

Kabariku.com Terverifikasi Faktual Dewan Pers dan telah mendapatkan Sertifikat dengan nomor: 1400/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

Kabariku

SOROTMERAHPUTIH.COM BERITAGEOTHERMAL.COM

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2025 Kabariku.com

Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan

© 2025 Kabariku.com