KABARIKU – ASN (Aparatur Sipil Negara) Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, dilarang bercerai. Jika itu dilakukan, selain akan dicopot dari jabatannya, Tunjangan Peningkatan Penghasilannya (TPP) pun akan dikurangi.
Larangan bercerai bagi ASN Kota Bengkulu tersebut tertuang dalam surat edaran Walikota Bengkulu.
“Saya tidak main-main, ASN yang cerai jabatannya dan TPP dipastikan akan copot dan dikurangi. Sebab, cerai sangat dibenci Allah Swt,” ujar Walikota Bengkulu, Helmi Hasan, Senin (25/11/2019).
Larangan bercerai bagi ASN Bengkulu terbit karena angka penceraian di Kota Bengkulu setiap tahunnya cukup tinggi, mencapai 1.000 kasus. Oleh karena itu, Helmi Hasan berupaya menekan angka tersebut dengan mengeluarkan surat edaran larangan perceraian.
Larangan ini pun tak hanya berlaku bagi ASN, tapi juga masyarakat Kota Bengkulu secara umum. Helmi menyebut, perceraian merupakan perbuatan yang dibenci Allah SWT sebab menimbulkan dampak negatif bagi keluarga dan lingkungan.
“Intinya, bercerai lebih banyak mudharatnya daripada kebaikan, terutama bagi anak-anak. Anak-anak aan tersiksa ketika orang tuanya bercerai,” tambah Helmi.
Kendati demikian, larangan itu tentu tak berlaku mutlak. Artinya, ASN atau masyarakat Kota Bengkulu bisa saja bercerai asal memenuhi beberapa persyaratan. Di antaranya, perceraian dilakukan setelah melalui mediasi pemerintah. Kedua, membawa kebaikan kepada semua pihak sehingga perceraian dilakukan dengan tersenyum, baik oleh pihak laki-laki, istri, dan anak-anak.
“Perceraian dibolehkan ketika laki-laki tersenyum, perempuannya tersenyum, anak-anaknya tersenyum, keluarganya tersenyum. Artinya perceraian itu membawa pada kebaikan,” ucap Helmi.
Ia menyatakan, dirinya dengan dibantu tokoh agama dan adat, siap meluangkan waktu untuk memfasilitasi agar masyarakat Kota Bengkulu tidak bercerai. (Ref)