KABARIKU – Gara-gara ulah istri, Komandan Kodim 1417/ Kendari, Kolonel Kav Hendi Suhendi harus menanggung resiko sangat berat. Ia dicopot dari jabatannya sebagai Komandan Kodim dan ditahan selama 14 hari.
Pencopotan Kolonel Hendi dari jabatan Kodim Kendari yang baru dua bulan diembannya, akan dilakukan Sabtu, (12/10/2019) hari ini. Posisinya kemudian akan digantikan oleh Kolonel Inf Alamsyah. Pencopotan dan serah terima jabatan (sertijab) Dandim 1417/Kendari akan dipimpin Pangdam XIV/Hasanudin, Mayjen TNI Surawahadi.
Pencopotan dan penahanan Kolonel Hendi dilakukan terkait postingan nyinyir istrinya atas peristiwa penusukan Menkopolhukam, Wiranto, di Pandeglang, Banten.
Nasib serupa juga dialami dua personel TNI lainnya, yakni Sersan Z anggota Detasemen Kavaleri Berkuda di Bandung, Jawa Barat, dan Peltu YS, anggota Polisi Militer (POM) Angkatan Udara Lanud Muljono Surabaya. Keduanya mendapat peringatan keras, dicopot dari jabatannya, dan juga ditahan selama 14 hari.
Sama seperti Kolonel Hendi, kedua anggota TNI tersebut mendapat hukuman gara-gara ulah istri mereka di media sosial atas penusukan Wiranto beberapa waktu lalu.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, menyatakan, untuk Kolonel Hendi dan Sersan Z, dia sendiri telah menandatangani suratnya.
“Proses administrasi sudah saya tandatangani,” ujarnya seperti dirilis Antara, Jumat (11/10/2019).
Diketahui pula, pihak TNI melaporkan pula istri-istri para anggota TNI yang membuat postingan nyinyir tersebut ke polisi.
KSAD menyatakan, pembuat postingan nyinyir tersebut melanggar Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
“Kami dorong prosesnya ke peradilan umum,” ujar Andika. (Ref)
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post