Yulian Gunhar Pimpin PDI Perjuangan Kota Palembang Reborn

Yulian Gunhar membalas lambaian tangan konstituennya dalam sebuah acara. (*)

Oleh: Marlin Dinamikanto

Pada Pemilu 2014, Gunhar yang baru saja merayakan 47 tahun hari kelahirannya pada 6 Juli kemarin, terpilih menjadi anggota DPR-RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Selatan II dan mampu dia pertahankan pada periode berikutnya. Loncatan karir itu bisa terwujud karena Yulian Gunhar memiliki insting politik yang bagus untuk membalikkan keadaan – atau istilah populernya reborn.

Kini Yulian Gunhar yang tercatat sebagai anggota DPR-RI Fraksi PDI Perjuangan, ditugaskan oleh DPP PDI Perjuangan menjadi Ketua DPC Kota Palembang. Pada Pemilu 2019 suara PDI Perjuangan di Kota Palembang benar-benar remuk. Hanya menyisakan 7 kursi dari pemilu sebelumnya yang kokoh dengan perolehan 9 kursi. Maka keputusan DPP menugaskannya menjadi Ketua DPC adalah keputusan yang tepat. Karena bukan tidak mungkin, di bawah kepemimpinannya, PDI Perjuangan Kota Palembang reborn dari keterpurukan pemilu yang kemarin.

Paling tidak, feeling politiknya bermain saat saya dan Achmad Sazali menawarinya memperkuat Tim Masinton yang sedang running mencalonkan diri menjadi Ketua Umum Repdem.

“Tunggu denget (sebentar) ya Bang. Aku telepon dia, galak (mau) idak jadi calon sekjennya Masinton,” begitu kata Achmad Sazali alias Jek yang saya hubungi lewat telepon terkait penawaran yang sudah saya komunikasikan dengan Masinton.

Tak berapa lama Jek menelepon balik dan mengatakan Gunhar siap. Setelah itu dirancang pertemuan dengan Masinton. Singkat cerita Masinton menang dan Gunhar menjadi Sekjen DPN Repdem. Bukan itu saja, Gunhar memberikan bantuan saat Repdem menyewa sekretariat di Jl. Cikini I No.3B milik Apindo.

Dari gedung yang saat disewa tampilannya mirip rumah “Penghuni Terakhir” dan direhab sehingga layak menjadi sekretariat itu, baik Masinton maupun Gunhar terpilih menjadi anggota DPR-RI. Keduanya pun mampu mempertahankan jabatannya pada pemilu berikutnya. Hasanuddin yang menjabat Bendahara Umum juga ikut menghadirkan tukang dan mencarikan kekurangan atas sekretariat Repdem yang terlihat gagah di pusat kota itu.

Selain memiliki pengalaman reborn untuk karir politiknya, anggota Komisi VII DPR-RI yang membidangi Energi, Pertambangan, Riset dan Teknologi itu juga merasa terpanggil membesarkan PDI Perjuangan di kota kelahirannya. Terlebih setelah suaranya rontok pada Pemilu 2019, Yulian Gunhar yang meniti karir politik dari tingkat PAC di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) itu semakin membulatkan tekad untuk reborn.

“Saya merasa terpanggil. Karena jumlah kursi di DPRD Palembang tahun 2014 dapat 9 kursi, nah tahun 2019 ini malahan berkurang jadi 7 kursi saja. Untuk membenahinya, saya siap pimpin DPC PDIP Palembang,” ungkapnya kepada media saat mendeklarasikan pencalonan dirinya pada 3 Juli satu tahun yang lalu.

Saat terpilih menjadi anggota DPR-RI pada periode pertama, Gunhar dicalonkan dengan nomer urut 4 untuk Dapil Sumsel II. Sejak pencalonan, ungkap Andri yang menjadi tim suksesnya, Gunhar langsung bergerak ke TPS-TPS yang memberikan peluang menang. Data-data pemilih di TPS yang menjadi bidikannya dihitung secara cermat, termasuk berapa saja yang memilih dan tidak akan memilihnya.

Yulian Gunhar berbalut baju resmi. (*)

“Jadi dia memang bergerak berbasiskan data. Ada daerah yang dijaga agar suaranya tidak lari dari dia, ada daerah yang harus direbut dan ada pula yang harus dilepas karena dianggap tidak mungkin memilihnya,” jelas Andri.

Kuncinya pemetaan wilayah berdasarkan pemilu sebelumnya. Daerah basis PDI Perjuangan dijaga, daerah massa mengambang direbut, dan daerah basis partai lawan dilepas.

Dengan bekal kompetensi dan feeling politiknya yang tajam serta loyalitas terhadap PDI Perjuangan yang tidak perlu diragukan lagi, di bawah kepemimpinan Yulian Gunhar, harapan kader-kader PDI Perjuangan Kota Palembang untuk reborn bukan isapan jempol. Terlebih dengan dukungan Ketua DPD Sumsel Giri Ramada Kiemas yang meskipun berusia muda namun memiliki pengalaman politik yang luar biasa di Bumi Sriwijaya, keinginan Gunhar untuk reborn di kota kelahirannya sangat masuk akal.

Tentu saja perjuangan Gunhar tidak mudah. Karena tekad dan kemampuan politik saja tidak cukup. Ini tergantung juga dengan kinerja pemerintahan pusat, karena PDI Perjuangan adalah partai pemenang di pusat maka keberhasilan atau kegagalan pemerintahan pusat juga berpengaruh terhadap masyarakat pemilih – khususnya massa mengambang yang sangat menentukan menang tidaknya suatu partai politik.
Kalau kinerja pemerintah pusat bisa dirasakan langsung oleh warga Kota Palembang, bukan tidak mungkin PDI Perjuangan Kota Palembang bisa menempatkan anggota DPRD-nya di atas 10 kursi pada Pemilu 2024 nanti. Kita tunggu saja. (*)

Tinggalkan Balasan