KABARIKU – Dukun pengobatan alternatif yang sudah kondang warga Desa Sirnajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor ini bernasib sial. Gara-gara menerima seorang pasien positif Covid-19 yang minggat dari isolasi, ia dan keluarganya langsung berstatus ODP (orang dalam pengawasan).
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 setempat pun memerintahkan sang dukun berikutnya keluarganya melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
Celakanya tak hanya dukun dan keluarganya saja yang ODP dan harus melakukan isolasi, namun sebanyak 10 warga lain yang sedang “berobat” ke dukun tersebut ikut diperintahkan melakukan hal sama.
Ketua Tim Gugus Covid Sukamakmur, Teguh Yudiana menjelaskan, dukun pengobatan alternatif tersebut mengaku tak mengetahui kalau salah seorang yang berobat kepadanya ada yang positif Covid-19.
Menurut Teguh, dukun dan keluarganya pun tampak sedikit shock ketika diterangkan bahwa di antara yang sedang berobat inap di dukun itu ada yang positif covid-19. Lebih shock lagi ketika dijelaskan bahwa ia dan keluarganya harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Artinya, tak boleh keluar rumah dan tak boleh ada tamu.
“Namun alhamudillah, baik dukun dan keluarganya maupun 10 orang yang sedang berobat kepadanya, semuanya koperatif,” ujarnya Rabu (13/5/2020).
Ceritanya berawal ketika ada seorang ibu rumah tangga berumur 42 tahun yang positif Covid-19, minggat karena tak mau diisolasi di rumah sakit.
Si ibu rumah tangga tersebut warga Jonggol, Kabupaten Bogor. Ia diketahui positif Covid-19 setelah dilakukan swab test.
“Awalnya ia dirawat di sebuah rumah sakit di Jonggol, namun saat menunggu hasil swab test ia memaksa pulang karena kangen sama anak,” ujar Teguh.
Akhirnya petugas pun mengizinkan si ibu itu pulang.
Pada tanggal 8 Mei, hasil swab test datang dan menyatakan bahwa si ibu positif Covid-19. Saat itu juga pihak rumah sakit Cileungsi berkoordinasi dengan tim medis Puskesmas Jonggol untuk menjemput pasien ke rumahnya.
Petugas kesehatan langsung mengontak si ibu untuk bersiap sebab petugas akan melakukan penjemputan. Namun pihak keluarga menolak.
Mski menolak, tim medis dengan ambulan dan mengenakan APD lengkap mendatangi rumah si ibu. Sayangnya ketika tiba, rumah si ibu kosong. Si ibu dan keluarganya sudah tak ada.
Tiga hari tim medis mencari si ibu ke sana ke mari.
Akhirnya, dari hasil pelacakan, si ibu rumah tangga diketahui ada di Sukamakmur sedang berobat kepada seorang dukun pengobatan alternatif.
Tim medis langsung melakukan penjemputan.
“Ada delapan anggota tim medis yang dikirim ke Sukamakmur untuk menjemput si ibu. Katanya sudah dua hari si ibu bersama keluarganya berada di rumah dukun tersebut,” ujar Teguh.
Si ibu bersama suami dan anaknya kemudian dibawa dengan menggunakan ambulans ke RSUD Cileungsi.
Teguh menjelaskan, ternyata di rumah dukun itu ada kamar-kamar untuk rawat inap pasien. Dari hasil pendataan, ada 10 orang warga lainnya yang saat itu tengah berobat ke dukun.
Kini ke 10 orang tersebut berikut dukun pengobatan alternatifnya menjadi ODP dan diharuskan menjalani isolasi mandiri. (Ref)
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post