Jakarta, Kabariku – Arus perjalanan masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 kembali mendorong tingginya penggunaan transportasi kereta api. PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat penjualan tiket telah menembus lebih dari 2,6 juta kursi, menjadikan kereta sebagai salah satu moda paling diminati pada musim liburan akhir tahun.
Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin mengatakan tingkat keterisian penumpang, baik untuk kereta jarak jauh maupun lokal, mencapai sekitar 86 persen dari total 3,5 juta kursi yang disiapkan selama masa angkutan Nataru.
“Rata-rata yang seperti saya sampaikan tadi adalah 86 persen occupancy rate-nya, load factor-nya, plus dengan rata-rata per hari itu yang go show itu 5–6 persen. Berarti itu ada sisa sekitar 8–9 persen rata-rata setiap hari ini,” kata Bobby kepada awak media di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa, (23/12)
Jadwal Ramai Penumpang
KAI memperkirakan lonjakan terbesar penumpang pada masa keberangkatan akan terjadi pada 25 Desember, 28 Desember 2025, dan 1 Januari 2026. Sementara arus balik diprediksi mencapai titik tertinggi pada 3 hingga 4 Januari 2026.
Data penjualan KAI hingga 23 Desember 2025 pukul 08.00 WIB menunjukkan total tiket yang terjual mencapai 2.615.902. Dari jumlah tersebut, mayoritas merupakan tiket kereta jarak jauh sebanyak 2.285.293 kursi.
Untuk layanan jarak jauh, KAI menyediakan 2.761.048 kursi sepanjang masa angkutan Nataru. Tingkat penjualan telah mencapai 82,8 persen, dengan penjualan harian tertinggi tercatat pada 22 Desember 2025, yakni 186.739 tiket.
Kota Tujuan Favorit
Sejumlah kota kembali menjadi magnet perjalanan liburan. Bandung dan Yogyakarta tercatat sebagai tujuan paling diminati, disusul Surabaya, Malang, dan Jakarta.
Sementara itu, untuk layanan kereta lokal, KAI menyediakan 745.056 kursi. Hingga saat ini, 330.609 kursi telah terjual atau sekitar 44,4 persen dari total kapasitas. Puncak penjualan tiket kereta lokal terjadi pada 21 Desember 2025 dengan jumlah 43.283 kursi terjual dalam satu hari.
Reaktivasi Jalur Kereta Dimulai 2026
Di tengah tingginya mobilitas penumpang, KAI juga menyiapkan agenda jangka menengah berupa reaktivasi jalur kereta api di Jawa Barat mulai 2026. Bobby Rasyidin menyebut terdapat sekitar 600 kilometer jalur lama yang masuk dalam rencana pengaktifan kembali.
Menurut Bobby, jalur Cianjur–Bandung menjadi prioritas karena kondisi lalu lintas jalan raya di kawasan tersebut semakin padat.
“Jadi reaktivasi jalur ini kita punya beberapa prioritas ke depannya. Satu adalah bagaimana jalur-jalur yang lama yang sekarang itu sudah crowded juga di lalu lintas kendaraan bermotornya,” ujar Bobby saat ditemui di Stasiun Gambir, Jakarta.
Selain itu, KAI juga memprioritaskan jalur selatan Bandung yang menghubungkan Soreang hingga Ciwidey.
“Seperti, Cianjur ke Bandung, itu dalam program kita untuk melakukan reaktivasi. Kemudian dari Bandung ke selatan, itu melewati Soreang ke Ciwidey. Itu prioritas pertama kita dulu,” kata dia.
Bobby menegaskan jalur-jalur tersebut merupakan aset resmi KAI yang tercatat dalam grondkaart perusahaan.
Pada tahap awal, KAI menargetkan pengaktifan kembali 500 hingga 600 kilometer jalur. Program ini menjadi bagian dari target nasional 12.000 kilometer jalur kereta aktif hingga 2029, sesuai mandat Presiden Prabowo Subianto.
“Kita harus mulai (2026) dong. Diperintahkan sama Pak Prabowo kan sampai 12.000 km,” ujar Bobby.
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com















Discussion about this post