Jakarta, Kabariku – Komisioner Komisi Yudisial (KY) menargetkan penyelesaian puluhan laporan masyarakat dalam 100 hari kerja pertama masa jabatannya.
Dari total 303 laporan yang belum terselesaikan pada periode sebelumnya, sebanyak 66 laporan yang saat ini telah berada pada tahap menunggu sidang pleno menjadi prioritas utama untuk segera dituntaskan.
Anggota Komisioner KY, Abhan, mengatakan bahwa penyelesaian laporan tersebut diupayakan secepat mungkin, bahkan diharapkan tidak sampai memakan waktu penuh 100 hari.
“Yang paling segera harus kami selesaikan adalah laporan yang sudah menunggu sidang pleno. Ada 66 laporan, dan ini yang akan kami fokuskan untuk segera diplenokan agar ada kepastian bagi masyarakat pelapor,” ujar Abhan saat konferensi pers di Gedung KY, Jakarta Pusat, Selasa (23/12/2025).
Menurutnya, ratusan laporan yang tersisa memiliki kategori dan tahapan yang berbeda-beda. Mulai dari laporan yang masih dalam tahap penerimaan, verifikasi, pemeriksaan pelapor, pemeriksaan terlapor, hingga menunggu sidang plenum. Untuk laporan yang masih dalam proses pemeriksaan, kata dia, terdapat ketergantungan pada kehadiran para pihak.
“Kami sangat berharap pelapor maupun terlapor yang kami undang untuk klarifikasi dapat hadir sesuai panggilan. Kehadiran para pihak sangat menentukan cepat atau lambatnya penyelesaian perkara,” jelasnya.Ia menambahkan, pihaknya akan meminta Ketua KY untuk mengoordinasikan agenda sidang secara intensif. Bahkan, tidak menutup kemungkinan sidang pleno digelar secara rutin setiap pekan guna mempercepat penyelesaian 66 laporan tersebut.
“Kalau bisa seminggu plenum, ya plenum terus sampai selesai,” tutur Abhan.
Selain penyelesaian laporan, Abhan juga menegaskan komitmen KY dalam menjalankan mandat konstitusional untuk melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap perilaku hakim.
Pemantauan tersebut bersifat aktif dan dapat dilakukan baik atas dasar laporan maupun inisiatif KY sendiri.
“Jika pemantauan dirasa belum cukup, kami juga memiliki Biro Investigasi yang melakukan pendalaman lebih lanjut. Ini semacam kerja-kerja intelijen untuk memperkuat hasil pemantauan,” ungkapnya.
Namun demikian, Abhan mengakui efektivitas kerja Biro Investigasi sangat bergantung pada dukungan anggaran. “Kalau anggarannya tersedia, tentu kinerjanya bisa maksimal,” pungkasnya.
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

















Discussion about this post