Produk pangan segar berupa sayuran yang aman dimulai dari proses budidaya yang menempatkan keamanan pangan sebagai prioritas utama, sehingga dapat dikonsumsi secara aman. Praktik budidaya yang memenuhi standar Pangan Segara Asal Tumbuhan (PSAT) layak menjadi rujukan penyedia bahan baku untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), sehingga program prioritas Presiden Prabowo Subianto ini dapat berjalan secara baik.
Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Andriko Noto Susanto dalam kunjungan kerja ke salah satu produsen sayuran segar di Kabupaten Bandung Barat, Kamis (2/10/2025)
“Di sini kita melihat langsung bagaimana sayuran diproduksi tanpa pestisida dengan teknologi modern dan standar keamanan pangan yang terjamin. Ini tentunya sangat baik dan kita berharap model seperti ini harus diperbanyak dan diduplikasi di seluruh daerah, sehingga dapat mendukung pasokan pangan segar untuk program MBG benar-benar aman, bergizi, dan menyehatkan,” ungkap Andriko.
Produsen sayuran yang berdiri sejak 1998 ini telah memasok ke berbagai supermarket dan sektor horeka di Indonesia. Dengan area usaha seluas 7 hektare, kapasitas produksi rata-rata mencapai 20 ton sayuran daun dan 30 ton sayuran buah per bulan. Seluruh proses diperkuat dengan fasilitas nursery, greenhouse hidroponik-aeroponik, serta packing house higienis, sehingga kualitas tetap terjaga hingga ke konsumen.
Selain memiliki sertifikasi Prima 3 yang diperbarui pada 2023, perusahaan ini juga mengelola limbah produksi menjadi kompos, menunjukkan bahwa praktik keamanan pangan dapat berjalan seiring dengan keberlanjutan lingkungan.
Direktur Pengawasan Penerapan Standar Keamanan dan Mutu Pangan (PPSKMP) NFA, Hermawan, yang turut hadir dalam kunjungan tersebut menambahkan bahwa aspek teknis harus dijaga secara ketat mulai dari hulu hingga hilir.
“Dengan sertifikasi Prima, praktik budidaya tanpa pestisida, dan pengelolaan limbah ramah lingkungan, produsen ini sudah menunjukkan komitmen penuh terhadap keamanan pangan. Ke depan, kami mendorong peningkatan ke Prima 1 agar kualitas semakin terjamin dan akses pasar lebih luas,” ujarnya.
Hermawan juga menekankan pentingnya penguatan kapasitas pelaku usaha agar rantai pasok pangan segar nasional makin tangguh. “Kita berharap seluruh produsen mengikuti standar serupa, jadi ini akan menciptakan daya saing yang kuat bagi produk pangan, baik di tingkat lokal maupun internasional. Lebih dari itu, dengan pangan yang aman, tentunya kualitas pangan segar yang dipasok untuk program MBG ini dapat terjaga,” tambahnya.
Dukungan terhadap aspek keamanan pangan segar disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo dalam beberapa kesempatan. Ia menekankan bahwa aspek keamanan pangan produk pangan segar yang akan diolah merupakan aspek penting dari proses penyiapan makanan pada program MBG,
“Sebagai salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto, program MBG ini harus kita dukung dan kawal bersama, sehingga anak-anak kita mendapat asupan pangan yang aman, bergizi, dan beragam. Karena itu, Badan Pangan Nasional concern pada aspek keamanan pangan segar sebelum diolah, dalam bentuk edukasi dan pengawasannya,” kata Arief.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post