Jakarta, Kabariku – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan nasional melalui pembangunan infrastruktur rumah sakit, penambahan fakultas kedokteran, serta percepatan pencetakan tenaga medis, terutama dokter spesialis. Menurutnya, bangsa Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam ketersediaan tenaga kesehatan.
“Kita masih menghadapi kendala. Bangsa kita sangat besar. Kekurangan dokter, kekurangan spesialis, kekurangan tenaga paramedis terjadi di seluruh dunia. Kita harus menggunakan segala kemampuan kita untuk mencapai cita-cita kita, yaitu kesehatan dengan pelayanan terbaik untuk seluruh rakyat Indonesia,” ujar Presiden Prabowo dalam sambutannya saat meresmikan Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Mahar Mardjono, Jakarta, pada Selasa, 26 Agustus 2025.
Presiden Prabowo juga menegaskan bahwa pendidikan dan kesehatan adalah hak dasar rakyat serta wujud nyata demokrasi. Ia menekankan pentingnya tata kelola yang bersih dalam sektor kesehatan.
“Pendidikan yang terbaik dan kesehatan yang terbaik hanya bisa diwujudkan kalau tidak ada korupsi, kalau tidak ada manipulasi, kalau tidak ada kebocoran. Setiap rupiah yang membeli alat-alat terbaik di dunia harus sampai ke rakyat,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden mengungkapkan bahwa Indonesia masih kekurangan sekitar 70 ribu dokter spesialis, sementara produksi dokter spesialis baru sekitar 2.700 per tahun. Jika kondisi ini dibiarkan, dibutuhkan waktu hingga 35 tahun untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah luar biasa.
“Jadi kita harus berupaya dengan langkah-langkah yang tidak bisa normatif. Mengejar pembangunan Indonesia, mengejar kesejahteraan Indonesia, tidak bisa business as usual, tidak bisa. We have to work harder, we have to do our best,” ucap Presiden.
Pemerintah menargetkan pembangunan 500 rumah sakit berkualitas di seluruh kabupaten dalam empat tahun mendatang. Selain itu, disiapkan pembukaan 148 program studi baru di 57 fakultas kedokteran, termasuk program spesialis dan subspesialis.
“Target saya akan ada 30 fakultas kedokteran baru insyaallah untuk mengejar tadi 70 ribu spesialis dan dokter umum kekurangannya adalah 140 ribu. Kalau tidak ya kita tunggu 35 tahun,” ungkap Presiden.
Dengan visi tersebut, Presiden Prabowo menegaskan keyakinannya bahwa Indonesia mampu mengejar ketertinggalan di bidang kesehatan. “Di hati kita kalau kita punya niat, insyaallah kita akan mencapai itu. We have the resources, we have to manage our resources,” pungkasnya.
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post