Jakarta, Kabariku – Dalam upaya meningkatkan kemampuan bahasa Inggris pemuda desa wisata, tiga dosen dari Universitas Garut (Uniga) bersama dua mahasiswa Fakultas Ekonomi melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat di Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Kegiatan bertajuk “Penerapan Metode Gaming untuk Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris yang Inovatif bagi Pemuda Desa Wisata Rancabango” ini menjadi langkah kreatif dalam menghadirkan pengalaman belajar yang menyenangkan dan aplikatif bagi para peserta.

Kegiatan ini digelar Rabu (25/6/2025) di aula Desa Rancabango ini mendapat antusiasme tinggi dari pemuda setempat.
Ketiga dosen yang terlibat dalam program ini adalah Desi Qoriah, SE., M.Hum., Dioka M. Akbar, M.Pd., dan Magnaz L. Oktaroza, MM., Ak., CA., mereka menggagas metode pembelajaran berbasis game untuk mengatasi tantangan yang selama ini dihadapi oleh peserta didik di wilayah wisata, khususnya dalam mempelajari bahasa Inggris yang kerap dianggap sulit dan membosankan.
“Sebagai desa wisata yang terus berkembang, kemampuan berbahasa Inggris menjadi modal penting untuk menyambut wisatawan domestik maupun mancanegara. Kami ingin membantu pemuda Rancabango belajar dengan cara yang lebih seru dan efektif,” ujar Desi Qoriah, dosen penggagas program.

Inovasi Pembelajaran: Belajar Sambil Bermain
Pelatihan ini mengusung berbagai metode gaming yang telah terbukti meningkatkan minat dan kemampuan belajar bahasa asing. Beberapa metode yang diterapkan antara lain:
-Role-Playing Games (RPG): Peserta diajak bermain peran dalam situasi nyata seperti menjadi pemandu wisata atau pelayan restoran.
-Word Games: Permainan seperti Scrabble, word association, flash card game, dan gameboard vocabulary memperkaya kosakata peserta secara menyenangkan.
-Interactive Quiz: Teknologi digital dimanfaatkan untuk kuis interaktif yang menguji pemahaman tata bahasa dan struktur kalimat secara instan dan menarik.
Menurut salah satu peserta, Nabila, pendekatan ini membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan.
“Belajar bahasa Inggris dengan game jauh lebih seru dan nggak bikin bosan. Saya jadi lebih percaya diri bicara dalam bahasa Inggris,” ujarnya.
Harapan dan Rencana Kedepan
Keberhasilan kegiatan ini membuka peluang untuk pengembangan lebih lanjut. Tim dosen Universitas Garut berencana menyusun modul pelatihan berbasis gaming yang dapat digunakan secara mandiri oleh masyarakat luas, khususnya di daerah wisata.
“Kami berharap pelatihan ini memberikan dampak jangka panjang bagi pemuda desa. Selain meningkatkan keterampilan bahasa, ini juga menjadi bagian dari penguatan kapasitas lokal untuk mendukung industri pariwisata berkelanjutan,” tambah Desi.
Dengan program ini, pemuda Desa Wisata Rancabango diharapkan lebih siap menghadapi tantangan global dan berkontribusi aktif dalam pengembangan destinasi wisata lokal yang ramah dan berkualitas.*
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post