Jakarta, Kabariku – Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta mengeluarkan pernyataan tegas mengecam serangan militer yang dilakukan oleh rezim Zionis Israel ke sejumlah wilayah di Iran, termasuk ibu kota Tehran.
Serangan yang terjadi pada Jumat (13/6) dini hari ini disebut telah menewaskan sejumlah warga sipil dan tokoh penting nasional Iran.
Dalam siaran pers resminya, Kedubes Iran menyebut aksi militer tersebut sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan nasional Republik Islam Iran” dan menyebutnya sebagai bentuk agresi yang melanggar hukum internasional, khususnya Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Serangan keji ini telah menyebabkan gugurnya para pengabdi bangsa yang paling mulia dan patriotik—para pembela martabat, kekuatan, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Iran—bersama warga sipil tak berdosa lainnya,” tulis pernyataan resmi Kedubes Iran, dikutip Sabtu (14/6/2025).
Kedubes Iran juga menyampaikan duka mendalam atas korban jiwa yang jatuh dalam insiden tersebut, seraya menyampaikan bahwa negara mereka memiliki hak sah untuk membela diri berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB.
“Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran akan merespons dengan seluruh kekuatannya dalam waktu dan cara yang dianggap tepat demi mempertahankan kehormatan dan kedaulatan bangsa,” lanjutnya.
Bagi Iran, Israel telah mengancam perdamaian dan keamanan dunia secara serius yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Selain itu, Iran meminta dukungan komunitas internasional, termasuk media dan para aktivis sosial, untuk menyampaikan informasi secara objektif dan bertanggung jawab guna meningkatkan kesadaran dunia terhadap dampak serangan tersebut.
“Segala konsekuensi berbahaya dari agresi luas yang dilakukan oleh rezim Zionis terhadap tanah air kami, Republik Islam Iran, sepenuhnya menjadi tanggung jawab rezim tersebut dan para pendukungnya,” Kedubes Iran menutup pernyataannya.
Ketegangan di Timur Tengah kembali memuncak menyusul serangan udara besar-besaran yang dilancarkan militer Israel terhadap Iran pada Jumat (13/6/2025).

Serangan ini menewaskan dua tokoh petinggi militer Iran, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Jenderal Mohammad Bagheri dan Komandan Garda Revolusi Islam (IRGC) Jenderal Hossein Salami.
Selain kedua tokoh tersebut, sejumlah ilmuwan nuklir dan pejabat senior militer Iran juga dilaporkan gugur dalam serangan yang menghantam berbagai fasilitas strategis, termasuk pusat-pusat pengembangan teknologi militer dan nuklir.
Televisi pemerintah Iran mengonfirmasi kematian Jenderal Bagheri dan menyebutnya sebagai syuhada yang gugur akibat agresi militer “rezim Zionis”.
Bagheri selama ini dikenal sebagai tokoh sentral di balik strategi pertahanan nasional Iran dan dianggap sebagai otak di balik pengembangan sistem rudal balistik negara tersebut.
Serangan ini merupakan bagian dari operasi militer yang oleh Israel dinamakan “Rising Lion”, dengan sasaran utama fasilitas nuklir Iran seperti kompleks pengayaan uranium di Natanz, pusat-pusat rudal, serta tokoh-tokoh penting dalam proyek pengembangan senjata Iran.
Pemerintah Israel menyatakan bahwa tujuan utama serangan ini adalah mencegah Iran memperoleh kemampuan senjata nuklir, sebuah ambisi yang selama ini menjadi sumber kekhawatiran besar bagi Tel Aviv dan sekutunya.*
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post