• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Rabu, Juli 2, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
Home Opini

Momentum Kebangkitan Nasional: Menggugah Semangat Generasi Muda Membangun Jakarta

Tresna Sobarudin oleh Tresna Sobarudin
22 Mei 2025
di Opini
A A
0
ShareSendShare ShareShare

Oleh: Robi Maulana, Koordinator Program Gerak Jakarta

Jakarta, Kabariku –  Peringatan Hari Kebangkitan Nasional bukan sekadar rutinitas seremonial tahunan. Ia adalah momen reflektif yang menuntut pertanyaan tajam: apa arti kebangkitan hari ini, dan sejauh mana ia berakar dalam pembangunan kota kita—Jakarta? Dalam ingatan sejarah, kebangkitan nasional lahir dari kesadaran kolektif generasi muda, kaum terdidik, dan golongan progresif yang menolak tunduk pada ketertindasan dan kebodohan. Semangat itulah yang seharusnya menjadi roh pembangunan Jakarta kini. Sebuah kota yang adil, cerdas, dan berpihak pada rakyat banyak.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Jakarta, sebagai ibu kota negara dan episentrum politik-ekonomi nasional, tidak bisa dilepaskan dari dinamika sejarah pergerakan nasional. Lahirnya Budi Utomo pada 20 Mei 1908 menjadi tonggak munculnya kaum intelektual pribumi yang memiliki kesadaran atas pentingnya membangun bangsa secara mandiri. Kini, lebih dari seabad kemudian, kita menyaksikan tantangan baru yang tak kalah pelik: ketimpangan sosial, kemiskinan struktural, dan eksklusi generasi muda dari proses pembangunan kota yang mereka tinggali.

RelatedPosts

Koruptor Berlari, Hukum Tertatih

Putusan MK dan Pertanyaan Besar yang Mengiringinya

Pentingnya Pemerataan Pembangunan, Jawa Selatan sebagai Solusi Jitu atau Masalah Baru?

Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 mencatat bahwa sekitar 17,7% pemuda usia 20–24 tahun di Jakarta tergolong NEET (Not in Employment, Education, or Training). Masalah ini menandakan bahwa kebangkitan nasional belum sepenuhnya menjelma menjadi kebijakan kota yang memberdayakan kaum muda. Padahal, dalam sejarahnya, pemuda adalah penggerak perubahan. Mereka bukan sekadar penonton urbanisasi, melainkan harus diposisikan sebagai aktor yang menentukan wajah Jakarta ke depan.

Pembangunan kota yang sejati tidak cukup hanya dengan proyek infrastruktur, jalan tol, dan pencakar langit. Kebangkitan sejati menuntut lahirnya masyarakat terdidik yang kritis terhadap ketimpangan dan sadar akan hak-hak kewarganegaraannya. Kesadaran inilah yang dulu menjadi dasar kebangkitan nasional, dan kini harus dimaknai ulang dalam konteks kota modern yang menghadapi tantangan seperti krisis iklim, kemiskinan digital, dan marjinalisasi warga pinggiran.

Baca Juga  Politik Dinasti dan Arogansi: Ketidakcakapan dalam Memimpin dan Menanggapi Dinamika Sosial

Sayangnya, orientasi pembangunan Jakarta hari ini masih terlalu elitis. Riset Perkumpulan GERAK tahun 2024 menunjukkan bahwa 61% alokasi proyek strategis daerah DKI Jakarta lebih banyak menyasar kawasan pusat kota dan elite urban, sementara kawasan seperti Jakarta Utara dan sebagian wilayah Jakarta Barat masih mengalami defisit layanan dasar seperti sanitasi, ruang terbuka hijau, dan transportasi publik yang memadai. Kondisi ini membuktikan bahwa pembangunan belum menyentuh semangat kebangkitan nasional yang inklusif dan berkeadilan sosial.

Kebangkitan Nasional juga mengajarkan pentingnya keberpihakan pada pendidikan. Jakarta sebagai kota yang memiliki APBD lebih dari Rp 80 triliun, seharusnya menjadi pelopor kota berpendidikan unggul. Kenyataannya, kesenjangan kualitas pendidikan antara sekolah negeri unggulan di pusat kota dan sekolah-sekolah di wilayah padat penduduk seperti Tambora atau Cilincing masih tinggi. Sejatinya, pendidikan adalah fondasi utama membangun warga kota yang kritis, partisipatif, dan berdaya.

Peran pemuda dalam menggerakkan kebangkitan Jakarta tidak bisa ditunda. Generasi Z dan milenial kota hari ini adalah pemilik masa depan perkotaan. Mereka perlu diberikan ruang untuk terlibat dalam perencanaan kota, anggaran partisipatif, inovasi sosial, hingga agenda lingkungan. Inisiatif seperti Jakarta Youth City Council atau Forum Musrenbang Pemuda bisa menjadi langkah konkret agar kebijakan kota tidak lepas dari aspirasi generasi penerus bangsa.

Jakarta tidak akan pernah menjadi kota global yang berkelas dunia jika ia gagal menjadi kota yang memanusiakan warganya. Maka, kebangkitan Jakarta bukan hanya tentang ekonomi digital atau proyek ibu kota baru, melainkan tentang bagaimana kota ini membentuk masyarakat terdidik, setara, dan terlibat aktif dalam pengambilan keputusan publik. Di sinilah semangat Hari Kebangkitan Nasional menemukan relevansinya: membangun kota dengan kesadaran, bukan hanya dengan beton.

Baca Juga  Sirkuit Mandalika dan Transisi Energi

Jadikan Hari Kebangkitan Nasional tahun ini sebagai pemantik gerakan kolektif untuk membangun Jakarta yang inklusif dan adil. Generasi muda, masyarakat terdidik, dan warga kota harus bersatu mewujudkan kota yang tidak hanya maju secara fisik, tetapi juga tercerahkan secara sosial. Jakarta yang kita impikan harus lahir dari kebangkitan kesadaran, bukan hanya dari agenda-agenda elite.***

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: Gerak JakartaKebangkitan NasionalMembangun JakartaRobi Maulana
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Sejumlah Tokoh Muda Temui Wamensos Agus Jabo, Dorong Pengusulan HB II sebagai Pahlawan Nasional

Post Selanjutnya

Kapolda Jabar Gelar Bakti Sosial di Panti Asuhan Al-Amin Garut: Wujud Kepedulian Polri terhadap Anak Negeri

RelatedPosts

Koruptor Berlari, Hukum Tertatih

1 Juli 2025
Muhammad Lukman Ihsanuddin

Putusan MK dan Pertanyaan Besar yang Mengiringinya

30 Juni 2025

Pentingnya Pemerataan Pembangunan, Jawa Selatan sebagai Solusi Jitu atau Masalah Baru?

16 Juni 2025
Kiri: Oki Muraza. Kanan: Oki Muraza di hadapan Presiden Prabowo Subianto dalam momen IPA Convex 2025 di Jakarta Mei 2025 lalu.

Profil Wadirut Pertamina Oki Muraza: Dosen dan Peneliti Terkemuka di Arab Saudi

14 Juni 2025

Strategi Prabowo Memerdekakan Palestina

31 Mei 2025
Haidar Alwi

“Toko Kelontong” Global yang Masih Berkutat di Zona Nyaman, Alarm untuk yang Masih Tertidur

29 Mei 2025
Post Selanjutnya
Kunjungan Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan ke LKSA Panti Asuhan Al-Amin Jalan Cipanas, Tarogong, Garut. Kamis (22/05/2025).

Kapolda Jabar Gelar Bakti Sosial di Panti Asuhan Al-Amin Garut: Wujud Kepedulian Polri terhadap Anak Negeri

Lewat PERINTIS, ASN Muda Pemkab Bandung Tampil di Garis Depan Lawan Korupsi

Discussion about this post

KabarTerbaru

DNIKS Dukung Porturin Sukseskan Ajang Olahraga Tunarungu Asia Tenggara 2025 di Jakarta

1 Juli 2025

Koruptor Berlari, Hukum Tertatih

1 Juli 2025

Eks Sekretaris MA Nurhadi Kembali Ditangkap KPK Terkait TPPU

1 Juli 2025

Sekolah Rakyat Gunakan AI untuk Pemetaan Talenta Siswa, Mulai Beroperasi 14 Juli

1 Juli 2025

KPK Dalami Kasus EDC Bank BRI Senilai Rp2,1 Triliun, 13 Orang Dicekal Usai Penggeledahan di Dua Tempat

30 Juni 2025

HUT Bhayangkara ke-79 Digelar di Monas, Sederet Jalan Ini Akan Ditutup 1 Juli 2025 Mulai Pagi

30 Juni 2025
Muhammad Lukman Ihsanuddin

Putusan MK dan Pertanyaan Besar yang Mengiringinya

30 Juni 2025

Viral Pasien BPJS Meninggal Dunia di RSUD Cibabat, Diduga Lambatnya Penanganan

30 Juni 2025

Seskab Teddy: Sekolah Rakyat Dirancang Presiden untuk Masa Depan Anak Bangsa

30 Juni 2025

Kabar Terpopuler

  • Bu Guru Salsa yang viral, kini bahagia menjadi istri seorang PNS

    Bu Guru Salsa yang Viral karena Video Syur, Kini Bahagia Dinikahi Duda PNS

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Viral Pasien BPJS Meninggal Dunia di RSUD Cibabat, Diduga Lambatnya Penanganan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • HUT Bhayangkara ke-79 Digelar di Monas, Sederet Jalan Ini Akan Ditutup 1 Juli 2025 Mulai Pagi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pelantikan KADIN Garut Periode 2025-2030: Momentum Etika Hukum Memimpin Ekonomi Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Longsor di Cilawu, Lalu Lintas Garut-Tasik via Singaparna Dialihkan ke Jalur Malangbong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Saksi Sejarah dari Bandung: Seruan Melawan Lupa dan Penuntasan Tragedi Kemanusiaan Mei 1998

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapolri Promosikan AKBP Wirdhanto Hadicaksono jadi Dirreskrimsus Polda DIY, Berikut Profil Singkatnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
[sbtt-tiktok feed=1]
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.

Tidak ada hasil
View All Result
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.