Ambon, Kabariku- Kabupaten Buru Selatan Provinsi Maluku akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) periode 2024-2029 pada November 2024 mendatang.
Sejumlah nama pun bermunculan memperkenalkan diri ke publik Buru Selatan dengan gagasan dan visi-misinya untuk membangun Buru Selatan.
Visi dan misi dari bakal calon bupati ini pun hampir terbilang sama yakni membangun buru selatan agar keluar dari beragam predikat buruk yang selama ini melekat pada daerah tersebut.
Sebelumnya, Bursel dipimpin oleh Safitri Malik Soulissa (SMS) di nilai tak cukup berbuat banyak untuk membawa keluar daerah itu dari kemelut predikat buruk.
Meski dianggap gagal membangun Bursel lebih baik, Safitri yang juga istri eks tahanan KPK (Tagop) itu pun masih ngotot kembali maju di Pilkada 2024 untuk melanjutnya periodenya.
Oleh sebab itu, praktisi hukum sekaligus bakal calon bupati Buru Selatan (Bursel) Rahmat Mony menyampaikan komitmennya untuk memenangkan Pilkada Bursel 2024 dan memutus rantai kegagalan yang sudah dibangun SMS.
Namun, hal itu bisa ia lakukan jika mendapat rekomendasi partai politik sebagai salah satu tiket untuk bertandang ke pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Saat ini, Mony (sapaan akrabnya) ia bersama timnya sudah mendaftar ke 5 hingga 6 partai politik untuk menjadi kawan juangnya merebut kepemimpinan Buru Selatan di Pilakada 2024 ini.
“Kami mendaftar di lima sampai enam partai. Insya Allah optimis, kami akan memperoleh rekomendasi untuk bertarung dan mengalahkan Safitri Malik Solissa maupun para kontestan lainnya,” kata Rahmat Mony, usai mengikuti Fit and Proper Test yang digelar DPW PKS Maluku di Shatika Hotel, Ambon, Rabu (05/06/2024) malam.
Diketahui, hingga kini proses rekomendasi partai politik untuk para bakal calon bupati maupun walikota yang mendaftar masih bergulir di tingkat kepengurusan pusat.
Hal itu terbukti dengan hingga saat ini belum ada satu pun bakal calon Bursel yang mengumumkan sudah mengantongi surat resmi rekomendasi partai dari pusat yang di proses ke tingkat DPD dan DPW.
“Jadi surat tugas belum (ada yang dikantongi), rekomendasi juga belum,” ungkap Mony.
Menurut dia, jika mendapat rekomendasi partai dan siap bertarung dalam pilkada serentak tahun ini, visi misi yang akan diusungnya antara lain membangun “smart city” di ibukota Kabupaten Buru Selatan, yakni Namrole.
“Kami akan membangun smart city atau merekonstruksi pembangunan ibukota Kabupaten Buru Selatan menjadi kota cerdas, kota yang modern dan ramah lingkungan, sehingga setiap orang yang kemudian hadir di sana bisa menikmati pemandangan maupun fasilitas pelayanan publik yang cukup memberikan kepuasan,” terangnya.
Mony mengakui, pihaknya belum menentukan siapa bakal calon wakil bupati yang akan berpasangan dengannya, lantaran masih menjadi pertimbangan dalam internal timnya.
“Untuk calon wakil masih dikomunikasikan dengan beberapa orang, tapi itu masih menjadi rahasia di internal tim kami. Akan kami sampaikan secara resmi nanti ketika sudah ‘deal’ dengan yang bersangkutan,” pungkasnya.
Saat ini, Kabupaten Buru Selatan dipimpin oleh seorang bupati perempuan, Safitri Malik Soulisa. Safitri merupakan istri dari Bupati Buru Selatan sebelumnya, Tagop Sudarsono Soulisa, yang memimpin selama dua periode, 2011–2016 dan 2016–2021.
Tagop sejak Agustus 2023 telah menjadi tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Ambon untuk menjalani pidana badan selama delapan tahun, atas kasus suap dan gratifikasi.
Dia juga diwajibkan untuk membayar uang pengganti senilai Rp5,7 miliar.
Terbaru, Tagop dituntut empat tahun penjara atas kasus dugaan Tindak pidana pencucian uang (TPPU) oleh Jaksa Penuntut Umum (KPU) KPK dalam sidang di pengadilan Tipikor Ambon, Selasa, 4 Juni 2024 lalu.***
Red/K.103
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post