• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Selasa, Juli 1, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
Home Berita

Mengenal Lebih Dekat Lambang Daerah dan Babancong Garut

Redaksi oleh Redaksi
29 Januari 2024
di Berita, Daerah
A A
0
ShareSendShare ShareShare

_Jelang Hari Jadi ke-211 Kabupaten Garut_

Garut, Kabariku- Kabupaten Garut akan merayakan ulang tahun ke-211 pada tahun 2024. Beragam sejarah yang ditorehkan oleh Kabupaten Garut, memuat berjuta makna yang tersimpan hingga saat ini. Karakteristik serta keunikan Kabupaten Garut ini tersirat dalam sebuah logo atau lambang daerah yang menjadi salah satu identitas Kabupaten Garut. Identitas lain dari daerah berjuluk Swiss Van Java.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Mengenal Lebih Dalam Makna Logo Daerah Kabupaten Garut

Kabupaten Garut merupakan daerah yang juga memiliki julukan Kota Intan, dengan beragam keindahan alam dan keunikan ciri khas daerah. Karakteristik Kabupaten Garut ini sendiri tertuang dalam logo daerah Kabupaten Garut.

RelatedPosts

Sekolah Rakyat Gunakan AI untuk Pemetaan Talenta Siswa, Mulai Beroperasi 14 Juli

HUT Bhayangkara ke-79 Digelar di Monas, Sederet Jalan Ini Akan Ditutup 1 Juli 2025 Mulai Pagi

Viral Pasien BPJS Meninggal Dunia di RSUD Cibabat, Diduga Lambatnya Penanganan

Logo daerah Kabupaten Garut memiliki sejumlah makna terselubung yang mencerminkan keanekaragaman Kabupaten Garut. Masyarakat Garut sendiri sudah tak asing dengan eksistensi logo daerah Garut, di mana sering ditemui di bangunan-bangunan kantor pemerintahan daerah, seragam Aparatur Sipil Negara (ASN), dan beberapa ornamen pemerintahan lainnya.

Sebelumnya, logo daerah yang digunakan sampai saat ini telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 1981 tehtang Lamvang Daerah pada masa kepemimpinan Bupati Garut ke-18 yaitu Iman Sulaeman. Logo Kabupaten Garut ini telah resmi mendapat pengesahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI pada tahun 1982.

Seorang pemerhati sejarah Garut, juga selaku admin Naratas Garoet, Mochamad Satria, menyebutkan bahwa lambang daerah yang telah dipakai hingga saat ini sebelumnya telah dipakai sejak tahun 1961.

Namun kemudian, pada tahun 1981 dilakukan pembahasan kembali oleh DPRD gotong royong sehingga terjadi beberapa perubahan warna yang terdapat dalam lambang daerah Garut.

“Jadi sejak 1981 ini sudah diproses dikenalkan lambang logo Garut yang kita kenal sekarang. Ini proses pembahasannya dari mulai Agustus sampai November 1981, untuk pematangan konsep,” ucap Satria, dikutip Senin (29/1/2024).

Baca Juga  Jadi Inspirasi Karena Inovatif, Nasabah PNM Mekaar Sukses Jual Kudapan Kulit Semangka

Adapun perbedaan pada logo tersebut hanya terdapat pada warna bintang, yang sebelumnya berwarna merah menjadi kuning emas.

Satria menuturkan, Ketua DPRD Garut pada masanya, H. E. Rustama Danuwiria, dalam pidato sambutan Hari Jadi Garut tanggal 17 Maret 1982, mengungkapkan perubahan warna dalam simbol logo tersebut dilakukan karena adanya penyesuaian terhadap perkembangan situasi yang sedang terjadi.

“Karena ada perubahan warna bintang, maka latar belakang bintangnya juga berubah. Sehingga jadi warna biru langit, bintang kuning emas, terus latar belakangnya biru langit,” ucap Satria.

Dalam logo tersebut, terdapat beberapa elemen atau simbol yang memiliki makna khusus yang berkaitan langsung dengan Kabupaten Garut.

Logo Garut terdiri dari 3 unsur diantaranya yaitu perisai, unsur-unsur alam, dan pita yang bertuliskan semboyan Tata Tengtrem Kerta Raharja.

Terdapat salah satu simbol yang menarik perhatian dalam logo daerah Garut yaitu simbol berbentuk bulat berwarna oranye yang melambangkan Jeruk Garut. Jeruk, sebagai salah satu elemen memberikan identitas khas yang mencerminkan karakter daerah serta menjadi ikon cerminan kekayaan alam Garut khususnya di sektor pertanian pada masanya.

Disebutkan, sekitar tahun 1961, produksi Jeruk Garut masih sangat bagus bahkan terkenal hingga ke beberapa daerah. Namun, sekitar tahun 1981 produksi Jeruk Garut mulai menurun, menyusul kejadian meletusnya Gunung Galunggung pada tahun 1982 semakin mematahkan kejayaan Jeruk Garut pada masa itu.

“Sekarang ya itu simbol jeruk (yang menarik), karena ini mungkin sekarang jadi sekadar pengingat saja bahwa dulu Garut pernah berjaya, pernah harum, melalui jeruk Garut begitu,” lanjutnya.

Dalam logo daerah Garut sendiri terdapat tulisan pada bita berwarna merah yaitu “Tata Tengtrem Kerta Raharja”. Makna semboyan Tata Tengtrem Kerta Raharja sendiri adalah cita-cita masyarakat kabupaten Garut yang aman, tertib, tentram, dan sejahtera.

Beberapa simbol yang terdapat dalam Logo Garut diantaranya sebagai berikut :

a.Langit biru pada bagian atas perisai.
b.Bintang bersudut lima warna kuning emas terang bersinar.
c.Gunung, warna biru tua, berpuncak lima yang menggambarkan Gunung Talagabodas, Gunung Cakrabuana, Gunung Cikuray, Gunung Papandayan, dan Gunung Guntur.
d.Sungai dilukiskan dengan tiga garis putih, yang menggambarkan tiga sungai besar di daerah Kabupaten Garut, yaitu Sungai Cimanuk, Cikandang dan Cilaki.
e.Gelombang laut, dua buah garis berwarna biru laut yang menggambarkan batas wilayah selatan kabupaten Garut merupakan Samudera Indonesia yang bergelombang besar.
f.Hamparan berwarna hijau tua pada perisai bagian bawah yang menggambarkan keadaan tanah di Kabupaten Garut yang subur.
g.Sebuah Jeruk Garut, berwarna kuning jeruk yang merupakan hasil spesifik dari Kabupaten Garut yang disebut dimana-mana dengan sebutan Jeruk Garut.
h.Pita merah yang terletak di bawah dan menyangga perisai, dengan tulisan: Tata Tengtrem Kerta Raharja.

Baca Juga  Longsor Terjang Tiga Kecamatan di Garut: Tidak Ada Korban Jiwa

Babancong: Bangunan Unik Bersejarah Simbol Kehormatan Bupati Garut

Babancong, bangunan unik asal Kabupaten Garut yang berlokasi di antara Alun-Alun Garut dan Gedung Pendopo ini memiliki beragam momen bersejarah yang menarik.

Babancong sendiri dimaknai sebagai simbol kekuasaan Bupati Garut. Babancong memiliki fungsi sebagai tempat kehormatan bupati dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di alun-alun.

Bangunan dengan luas 15 meter persegi dan tinggi panggung sekitar 2 meter ini memiliki gaya bangunan khas Eropa, yang didirikan berbarengan dengan Gedung Pendopo, Masjid Agung Garut, Alun-Alun Garut sekitar tahun 1813 di masa pemerintahan Bupati Limbangan (Garut) pertama, RAA Adiwijaya.

Mochamad Satria, menuturkan, dahulunya bangunan Babancong digunakan sebagai tempat untuk bersantai bupati. Selain tempat bersantai, di dalam Babancong pun terdapat beberapa alat musik yang salah satunya yaitu gamelan.

“Kemudian (Babancong) ini (digunakan) kalau ada acara-acara yang mengumpulkan massa atau rakyat banyak, bupati berdiri di sana, berpidato dan sebagainya,” ucapnya.

Di masa kolonial dulu, usai pelaksanaan Salat Ied di Masjid Agung, bupati beserta pejabat lainnya kemudian melaksanakan open house di Gedung Pendopo. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan tradisi hiburan berupa pertunjukan “adu bagong” atau “adu domba” yang digelar di area alun-alun.

“Sekarang masih ada istilahnya (yaitu) ngadu bagong, jadi anjing memburu bagong. Kalau ke sininya, ngadu domba, pertunjukannya berubah jadi adu domba,” ucapnya.

Di tahun 1936 sendiri, lanjut Satria, terjadi tragedi gamelan di area Babancong hilang karena dicuri. Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut oleh aparat keamanan setempat, gong tersebut ditemukan berada di Pegadaian Bayongbong.

Babancong yang menjadi salah satu ikon Kabupaten Garut ini, tak luput dari momen bersejarah. Seorang proklamator, Presiden Republik Indonesia pertama yaitu Ir. Soekarno pun pernah berkunjung ke Kabupaten Garut serta melakukan pidato yang disambut antusiasme tinggi oleh warga Garut.

Baca Juga  Pengrajin Tahu Tempe di Garut Berharap Subsidi Kedelai untuk Bantu Pengusaha Kecil

Kedatangan sang proklamator ini merupakan respon dari pemerintah pusat, terhadap proklamasi Negara Pasundan, yang diinisiasi oleh mantan Bupati Garut, Soeria Kartalegawa di Bandung pada tanggal 4 Mei 1947.

Presiden Soekarno saat itu datang dengan didampingi oleh Wakil Presiden RI pertama, Mohammad Hatta, dan Perdana Menteri, Amir Sjarifuddin.

“Soekarno berusaha memobilisasi massa dan ternyata sebagian besar masyarakat menolak negara Pasundan,” ungkapnya.

Dengan keunikan dari bangunan Babancong yang berbentuk persegi delapan atau oktagon, Babancong sangat layak untuk menjadi ikon dari Kabupaten Garut. Satria menyampaikan, Babancong dapat dipersepsikan sebagai gazebo unik dengan gaya bangunan Eropa, yang juga memiliki nilai tradisional.

Nilai tradisional tersebut dapat dilihat dari bentuk Babancong yang seperti saung (rumah tradisional) dengan tiang-tiang melingkar berbentuk persegi delapan.

Mengingat Babancong yang bertempat di Alun-Alun, Alun-Alun sendiri berasal dari tradisi Mataram, di mana hamparan pasir yang tertiup angin terlihat bergerak seperti ombak di lautan yang mengalun.

“Nah saya membayangkan seperti itu, jadi Gazebo ini, Babancong ini saung yang berada di atas lautan atau balong lah kalau kebanyakan di Priangan, saung di atas balong, tempat niis gitu. Cuman kalau yang unik itu, dari tiang, dari bangunan, ini bangunan Eropa,” ujarnya.

Mengingat masyarakat yang masih belum banyak mengetahui keunikan bangunan Babancong, Satria berharap Babancong dapat dipertahankan fungsinya sebagai podium upacara sehingga dapat lebih dikenal oleh masyarakat Garut.***

Red/K.101

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: babancongHari Jadi ke-211 Kabupaten GarutPemkab GarutSwiss Van Java
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Potong Insentif ASN, KPK Tangkap Tangan dan Tetapkan Tersangka Siska Wati Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD Sidoarjo

Post Selanjutnya

Hasanuddin dan Nurseno SP Utomo, Pimpinan Paguron Syahbandar Kari Madi Pusat Dukung Kemenangan Prabowo-Gibran

RelatedPosts

Sekolah Rakyat Gunakan AI untuk Pemetaan Talenta Siswa, Mulai Beroperasi 14 Juli

1 Juli 2025

HUT Bhayangkara ke-79 Digelar di Monas, Sederet Jalan Ini Akan Ditutup 1 Juli 2025 Mulai Pagi

30 Juni 2025

Viral Pasien BPJS Meninggal Dunia di RSUD Cibabat, Diduga Lambatnya Penanganan

30 Juni 2025

Seskab Teddy: Sekolah Rakyat Dirancang Presiden untuk Masa Depan Anak Bangsa

30 Juni 2025

Saksi Sejarah dari Bandung: Seruan Melawan Lupa dan Penuntasan Tragedi Kemanusiaan Mei 1998

29 Juni 2025

Peringati Bulan Bung Karno, PAC PDIP Kecamatan Karang Tengah Gelar Aksi Donor Darah

29 Juni 2025
Post Selanjutnya

Hasanuddin dan Nurseno SP Utomo, Pimpinan Paguron Syahbandar Kari Madi Pusat Dukung Kemenangan Prabowo-Gibran

Konser PRABU Guncang Solo, Arvindo: Solo adalah Gibran

Discussion about this post

KabarTerbaru

Eks Sekretaris MA Nurhadi Kembali Ditangkap KPK Terkait TPPU

1 Juli 2025

Sekolah Rakyat Gunakan AI untuk Pemetaan Talenta Siswa, Mulai Beroperasi 14 Juli

1 Juli 2025

KPK Dalami Kasus EDC Bank BRI Senilai Rp2,1 Triliun, 13 Orang Dicekal Usai Penggeledahan di Dua Tempat

30 Juni 2025

HUT Bhayangkara ke-79 Digelar di Monas, Sederet Jalan Ini Akan Ditutup 1 Juli 2025 Mulai Pagi

30 Juni 2025
Muhammad Lukman Ihsanuddin

Putusan MK dan Pertanyaan Besar yang Mengiringinya

30 Juni 2025

Viral Pasien BPJS Meninggal Dunia di RSUD Cibabat, Diduga Lambatnya Penanganan

30 Juni 2025

Seskab Teddy: Sekolah Rakyat Dirancang Presiden untuk Masa Depan Anak Bangsa

30 Juni 2025

Saksi Sejarah dari Bandung: Seruan Melawan Lupa dan Penuntasan Tragedi Kemanusiaan Mei 1998

29 Juni 2025

Peringati Bulan Bung Karno, PAC PDIP Kecamatan Karang Tengah Gelar Aksi Donor Darah

29 Juni 2025

Kabar Terpopuler

  • Bu Guru Salsa yang viral, kini bahagia menjadi istri seorang PNS

    Bu Guru Salsa yang Viral karena Video Syur, Kini Bahagia Dinikahi Duda PNS

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Viral Pasien BPJS Meninggal Dunia di RSUD Cibabat, Diduga Lambatnya Penanganan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • HUT Bhayangkara ke-79 Digelar di Monas, Sederet Jalan Ini Akan Ditutup 1 Juli 2025 Mulai Pagi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pelantikan KADIN Garut Periode 2025-2030: Momentum Etika Hukum Memimpin Ekonomi Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Longsor di Cilawu, Lalu Lintas Garut-Tasik via Singaparna Dialihkan ke Jalur Malangbong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapolri Promosikan AKBP Wirdhanto Hadicaksono jadi Dirreskrimsus Polda DIY, Berikut Profil Singkatnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dedi Mulyadi Tetapkan Sekolah di Jabar Hanya hingga Jumat dan Terapkan Jam Malam untuk Pelajar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
[sbtt-tiktok feed=1]
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.

Tidak ada hasil
View All Result
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.