Jakarta, Kabariku- Harda Belly Koordinator Aktivis Sumsel di Jakarta menyoroti meninggalnya Firullah, warga Desa Muara Penimbung Ilir, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan usai ditangkap Polisi atas tuduhan pencurian kambing.
Menurut Harda, misteri meninggalnya Firullah harus segera diungkap dan pelakunya harus diproses hukum.
“Tidak boleh ada yang ditutup-tutupi, harus diungkap secara transparan karena nyawa tidak bisa ditukar dengan apapun apalagi ini menyangkut HAM,” ungkap harda dalam keterangannya, Sabtu (28/1/2023).
Harda menyebut ada dugaan penyiksaan yang dilakukan oknum aparat kepolisian yang berakibat meninggalnya Firullah.
“Ini bukan soal dia pencuri atau tidak, namun ini soal kemanusiaan. Semestinya polisi itu memberikan rasa aman kepada siapapun,” ungkapnya.
“Dan ini negara hukum, tidak ada satupun yang kebal hukum termasuk aparat kepolisian,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Harda meminta Propam turun tangan karena diduga telah terjadi pelanggaran SOP oknum polisi yang menangkap Firullah yang berakibat pada pencorengan nama baik instansi.
“Propam juga jarus selidiki kejadian ini, tidak bisa hanya mendengarkan klarifikasi dari pihak tertentu. Dengan penyelidikan yang transparan maka akan terbongkar kejadian sebenarnya apalagi ini menyangkut citra polisi yang akhir-akhir ini buruk dan tidak mendapat kepercayaan publik, jadi jangan sampai terulang kembali,” bebernya.

Sebagai informasi beberapa media merilis, Firullah (33) seorang warga Desa Muara Penimbung Ilir, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumsel yang ditangkap atas dugaan kasus pencurian kambing di Lampung Utara meninggal dunia.
Firullah ditangkap puluhan orang yang mengaku polisi dari Polsek Lampung Utara. Warga termasuk perangkat desa bingung karena saat penangkapan tidak dilengkapi surat.
Firullah ditangkap di kediamannya pada Kamis (26/1/2023) sekitar pukul 18.30 WIB. Namun setelah Firullah dibawa polisi, keesokannya pada Jumat (27/1/2023) keluarga mendapatkan kabar jika Firullah meninggal dunia.
Menurut pengakuan istrinya, Iriani, banyak saksi adanya sejumlah polisi mengaku dari Lampung datang menjemput suaminya tanpa perlawanan dan dalam keadaan sehat namun dipulangkan dalam keadaan wafat dengan terdapat lebam di wajah dan paha hingga kaki mengalami patah.***
Red/K.103
BACA juga Berita menarik Seputar Pemilu KLIK disini
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post