Hasanuddin,
Koordinator SIAGA 98
Kabariku – Setelah sosok Sufmi Dasco Ahmad disorot, kini giliran Teddy Indra Wijaya, Sekretaris Kabinet, yang tampaknya sedang “dioperasi” lewat kanal Bocor Alus Politik.
Episode bertajuk “Komunikasi Terpusat di Teddy” bukan sekadar mempopulerkan namanya, tetapi juga membentuk persepsi publik tentang lingkar terdekat Presiden Prabowo Subianto.
Jauh sebelum Tempo memuat profil Sufmi Dasco dan Teddy, sudah beredar bisik-bisik bahwa sejumlah orang terdekat Presiden akan terkena “operasi politik”.
Kini, ketika podcast-podcast politik mengangkat nama-nama itu, pertanyaan yang muncul: apakah operasi ini sedang benar-benar berlangsung?
Kritik di Era Digital dan Ujian Kedewasaan Politik
Di era digital, kritik media menyebar jauh lebih cepat dan memiliki daya untuk mengkonstruksi opini publik serta menciptakan framing yang sulit dikendalikan. Dalam situasi seperti ini, kemampuan untuk tetap tenang dan tidak reaktif menjadi indikator kedewasaan politik.
Belajar dari Sufmi Dasco Ahmad, yang sedikitpun tidak bereaksi terhadap sorotan publik terhadap dirinya. Diamnya bukan tanda pasif, melainkan bentuk kedewasaan berpolitik – memahami bahwa opini publik akan menemukan keseimbangannya sendiri selama seorang pemimpin dan politisi bekerja dengan konsisten.
Dan, sepertinya, Teddy Indra Wijaya akan menempuh jalan yang sama: tenang, tidak reaktif, dan tetap fokus menjalankan tugas.
Sikap semacam ini sejalan dengan pernyataan Menteri Keuangan Purbaya, yang menyatakan:
“Saya hanya bertanggung jawab ke RI 1, yang lainnya saya tidak peduli.”
Pernyataan itu menggambarkan disiplin loyalitas tunggal terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Orang-orang terdekat Presiden tampaknya memahami bahwa dalam struktur pemerintahan yang solid, loyalitas dan kedewasaan politik berjalan beriringan dengan sikap tidak anti kritik.
Kepemimpinan yang Tahu Arah dan Ritme Politik
Rangkaian peristiwa ini menunjukkan satu hal penting, bahwa Presiden Prabowo Subianto memimpin dengan kesadaran penuh terhadap dinamika politik dan komunikasi publik.
Ia tidak reaktif terhadap isu yang muncul terhadap lingkar dalamnya, karena memahami bahwa setiap sorotan bisa menjadi bagian dari proses seleksi alam politik – menguji keteguhan, kesetiaan, dan kematangan pembantunya.
Dengan pengalaman panjangnya di militer, politik, dan pemerintahan, Prabowo Subianto adalah sosok yang mumpuni dan berpengalaman.
Ia mengetahui banyak hal, termasuk membaca arah situasi dan menentukan langkah strategis berikutnya.
Kritik dan sorotan terhadap orang-orang dekatnya justru menjadi alat ukur soliditas dan loyalitas.
Dalam konteks ini, “operasi” pihak-pihak tertentu bukan ancaman, melainkan bagian dari ritme kepemimpinan yang sadar dan terencana.
Dan mungkin, di balik diam dan ketenangan para pembantunya, sesungguhnya tengah berlangsung satu hal besar: uji loyalitas yang diam-diam memperkuat barisan dan mempertegas arah kepemimpinan nasional.
Orang sekeliling Presiden Prabowo sepertinya memahami sekali bahwa sang presiden tak perlu bisikan dan sejenisnya, sebab dengan pengalaman dan kemampuannya, Prabowo lebih tahu apa yang mesti dilakukan sebagai kepala negara dan pemerintahan.***
Jakarta, 19 Oktober 2025
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post