Jakarta, Kabariku – Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman menyampaikan apresiasi tinggi kepada Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri dan Badan Narkotika Nasional (BNN) atas keberhasilan mengungkap puluhan ribu kasus peredaran narkoba sepanjang tahun 2025.
Menurutnya, capaian tersebut menunjukkan keseriusan aparat penegak hukum dalam melindungi masyarakat dari ancaman narkotika yang semakin kompleks.
“Atas nama Komisi III DPR RI, kami mengapresiasi Bareskrim dan BNN yang telah mengungkap 38.934 kasus dan menyita 197 ton narkoba sepanjang Januari hingga Oktober 2025,” ujar Habiburokhman dalam keterangannya, Minggu (26/10/2025).
Ia menilai, kerja keras kedua institusi itu layak mendapat nilai hampir sempurna.
“Ini capaian yang benar-benar luar biasa, kami beri nilai 9,5 dari 10,” lanjutnya.
Selamatkan Puluhan Juta Nyawa dari Bahaya Narkoba
Habiburokhman menegaskan, keberhasilan Bareskrim dan BNN tersebut tidak hanya tercermin dari jumlah kasus yang berhasil diungkap, tetapi juga dari banyaknya nyawa masyarakat yang terselamatkan dari bahaya narkoba.
“Dengan penyitaan sebesar itu, artinya aparat telah menyelamatkan puluhan juta warga Indonesia dari ancaman narkoba,” katanya.
Politikus Gerindra itu menilai langkah Bareskrim dan BNN merupakan wujud nyata dari implementasi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam upaya membangun pemerintahan yang tegas memberantas narkoba hingga ke akar-akarnya.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kabareskrim Komjen Syahardianto, dan Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto beserta seluruh jajaran atas kerja keras mereka,” tambahnya.
BNN Bongkar Jaringan Narkoba Antarprovinsi
Sebelumnya, BNN berhasil membongkar jaringan peredaran gelap narkoba lintas provinsi yang menghubungkan Sumatra Utara dan Sulawesi Tengah. Dalam operasi tersebut, petugas menyita 985 butir ekstasi serta ratusan cairan vape yang diduga mengandung zat narkotika.
Pengungkapan bermula dari penelusuran terhadap paket mencurigakan di kawasan Bandara Kualanamu, yang diketahui akan dikirim ke Sulawesi Tengah. Setelah dilakukan penyelidikan, BNN menelusuri alur pengiriman hingga ke sebuah rumah kos di Medan.
Dari lokasi itu, dua pelaku berinisial AF dan NS ditangkap tanpa perlawanan. Saat penggeledahan, petugas menemukan 985 butir ekstasi yang disembunyikan dalam sepeda motor, 10 cartridge vape berisi cairan mencurigakan, serta 179 cartridge tambahan di kamar kos.
BNN memastikan, penyelidikan laboratorium masih berlangsung untuk mengetahui kadar zat terlarang dalam cairan vape tersebut.***
Baca juga :
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

















Discussion about this post