Solo, Kabariku – Ketua Komisi Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi Dewan Pers, Busyro Muqoddas, menegaskan bahwa profesi wartawan bukan sekadar pekerjaan, melainkan misi luhur yang strategis bagi masa depan demokrasi dan bangsa.
“Profesi wartawan bukan sekedar pekerjaan, melainkan misi luhur, misi suci yang sangat strategis bagi masa depan demokrasi dan bangsa,” ujar Busyro saat membuka Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di Solo, Jawa Tengah, 4-5 Juli 2025.
Baru sebulan menjabat di Dewan Pers, mantan pimpinan KPK itu memilih memimpin Komisi Pendidikan karena merasa terpanggil untuk membangun jurnalisme yang sehat, independen, dan berpihak pada kebenaran.
Menurutnya, wartawan memegang peran penting menjaga nilai demokrasi, kejujuran, dan kemanusiaan.
Busyro menyoroti kekerasan terhadap pers yang masih marak dan belum tuntas penanganannya, seperti tragedi pembunuhan wartawan Bernas, Udin, kasus kebakaran rumah wartawan TribrataTV Rico S. Pasaribu yang menewaskan Rico dan keluarganya, hingga intimidasi terhadap wartawan Tempo berupa kiriman kepala babi.
“Kekerasan terhadap pers adalah ancaman nyata bagi demokrasi. Jika pers dibungkam, maka keamanan rakyat pun terancam,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan peran penting jurnalis dalam lima pemilu terakhir (2004-2024).
Menurutnya, lemahnya akses publik dan intervensi terhadap media membuat rakyat kesulitan mengenali pemimpin yang layak.
“Ketika informasi dikaburkan, rakyat kehilangan hak untuk memilih secara cerdas. Disini wartawan harus berdiri paling depan sebagai penjaga kebenaran,” ujarnya.
Busyro mendorong penguatan jurnalisme berbasis nilai filosofis bangsa sesuai Pembukaan UUD 1945.
“Etika dan jati diri pers sudah ada dalam ruh konstitusi bangsa,” katanya.
UKW yang diikuti 36 peserta dari berbagai jenjang – muda, madya, hingga utama – diselenggarakan Dewan Pers bekerja sama dengan Lembaga Uji Kompas dan Solopos.
Busyro berharap UKW tidak sekadar menguji keterampilan teknis, tetapi juga memperkuat misi kejujuran, keadilan, dan kemanusiaan.
“Kami di Dewan Pers ingin memperjuangkan jurnalisme yang tidak hanya sejahtera secara materi, tetapi juga bebas dari jerat kepentingan,” tandas Busyro.*
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post