• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Minggu, Oktober 19, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
  • Dwi Warna
  • Kabar Peristiwa
  • Hukum
  • Kabar Istana
  • Politik
  • Profile
  • Opini
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Seni Budaya
  • Pariwisata
  • Hiburan
  • Teknologi
Home Opini

“Toko Kelontong” Global yang Masih Berkutat di Zona Nyaman, Alarm untuk yang Masih Tertidur

Tresna Sobarudin oleh Tresna Sobarudin
29 Mei 2025
di Opini
A A
0
Haidar Alwi

Haidar Alwi

ShareSendShare ShareShare

Oleh: Haidar Alwi, Presiden Haidar Alwi Institut dan Haidar Alwi Care “Indonesia: “

Negeri Zamrud yang Dijual Per Kilo

Advertisement. Scroll to continue reading.

BAYANGKAN Anda punya berlian sebesar kepalan tangan, tapi Anda menjualnya ke tetangga seharga batu kali. Lalu, tetangga itu mengolahnya menjadi kalung mewah dan menjualnya kembali ke Anda dengan harga 1000 kali lipat. Welcome to Indonesia! Negeri yang dianugerahi kekayaan alam melimpah ini masih setia pada peran lamanya: eksportir bahan mentah kelas kakap, sambil memborong produk jadi dari negara lain dengan bangga. Data Kementerian Perdagangan (2023) menunjukkan, 65% ekspor Indonesia masih didominasi komoditas mentah—dari nikel, batu bara, hingga minyak sawit. Sementara nilai impor produk manufaktur (seperti elektronik, mesin, dan bahan kimia) terus meroket, mencapai US$177 miliar pada 2022.

RelatedPosts

Lebih dari Sekadar Kain: Batik Kawung Garutan dan Jejak Nilai Kemanusiaan Nusantara

Kamtibmas Diantara Penegakan Hukum dan Penertiban Sipil; POLRI atau SATPOL PP?

Ketika Kejahatan Berdaulat, Hukum Harus Berani

Tapi jangan khawatir, kita tidak sendirian dalam “kebodohan kolektif” ini. Negara-negara mitra dagang kita dengan senang hati memainkan peran mereka: ada yang jadi pembeli setia, ada yang jadi penjual licik, dan ada yang jadi penonton yang sambil senyum-senyum hitung untung. Mari kita telusuri bagaimana mereka melihat “kenaifan” Indonesia—dan bagaimana kita bisa berhenti jadi bahan tertawaan di panggung global.

China: Si Pembeli yang “Baik Hati”, Tapi…

China—sahabat karib yang selalu siap menampung batubara dan nikel mentah kita—seperti pedagang pasar yang ramah, tetapi diam-diam menyimpan kalkulator di balik senyumnya. Di Morowali, mereka membangun smelter nikel terbesar di dunia, tapi teknologi pengolahan baterai litium tetap dirahasiakan seperti resep mi ayam. Hasilnya? Indonesia hanya mendapat 5% dari nilai tambah rantai baterai global, sementara China menguasai 77% pasar baterai EV dunia (data Benchmark Mineral Intelligence, 2023).

Baca Juga  Warga Kampung Naringgul Cisarua Bogor Dihantui Rasa Takut Penggusuran

Satirnya: Indonesia pemilik tambang, China arsitek yang membangun rumah megah di atas tanah kita—dan kita cuma melongok dari luar pagar.

Jepang & Korea Selatan: Mitra dengan “Tangan Terkunci”

Jepang dan Korea Selatan paham betul seni memberi tapi tak memberi. Mereka berinvestasi di pabrik baterai EV, tapi mesin pencampur bahan kimia kunci tetap diimpor dari Osaka dan Seoul. Toyota dan Hyundai gencar bangun pabrik di Karawang, tapi desain mesin hybrid masih top secret—seperti resep kimchi yang tak boleh bocor. Menurut LIPI, hanya 12% tenaga kerja di sektor manufaktur Indonesia yang memiliki keahlian teknis tinggi. Alhasil, kita jadi buruh murah di pabrik sendiri.

Satirnya: Indonesia seperti murid yang diberi kalkulator, tapi tak diajari rumus matematika.

Singapura: Si Bos Kecil yang Jadi Makelar Global

Singapura—negara selikutapel—adalah mastermind di balik layar. Mereka tak punya tambang, tapi menguasai 30% perdagangan batubara Asia via pelabuhan mereka. Data UN Comtrade (2023) mencatat, 40% ekspor minyak sawit Indonesia dilewatkan dulu ke Singapura, baru dijual ke Eropa dengan harga lebih tinggi. Singapura ibarat calo tanah yang mengambil untung dari ketidaktahuan pemilik.

Satirnya: Indonesia adalah petani yang panen padi, Singapura adalah tengkulak yang menjual berasnya dengan kemasan premium.

AS & Eropa: Polisi Lingkungan yang Hipokrit

AS dan Europa gemar menggembar-gemborkan net-zero emission, tapi diam-diam tetap borong batubara Indonesia. Pada 2022, ekspor batubara Indonesia ke AS naik 15%, meski mereka mencap kita sebagai perusak hutan. Sementara Uni Eropa melarang sawit non-sertifikasi, tetapi impor minyak kelapa sawit mereka justru naik 20% sejak 2020 (data Eurostat).

Satirnya: AS dan Eropa seperti pelaku diet yang marah-marah ke tukang bakso, tapi diam-diam beli 10 porsi tengah malam.

Baca Juga  Haidar Alwi Sentil Henry Yosodiningrat yang Sebut Jokowi Pengkhianat dan Penjahat Demokrasi

Australia: Sahabat yang Suka Menusuk dari Belakang

Australia adalah tetangga yang baik—sampai kita bicara batubara. Mereka bersaing ketat dengan Indonesia di pasar Asia, sambil berkoar-koar tentang green energy. Tapi data ICIS (2023) menunjukkan, ekspor batubara Australia ke China justru naik 18% sepanjang 2022. Sementara proyek PLTS mereka di NTT hanya sebesar 5 MW—sekadar pemanis bibir.

Satirnya: Australia seperti teman kantor yang mengajak Anda diet, tapi diam-diam makan siang di restoran fast food.

Negara Amerika Latin & Afrika: Antara Teman dan Musuh

Brasil dan Kongo mungkin iri dengan cadangan nikel Indonesia, tapi mereka juga tak mau kalah jadi toko kelontong global. Brasil, misalnya, mengekspor 80% bijih besi dalam bentuk mentah—mirip Indonesia. Tapi bedanya, mereka mulai membatasi ekspor dan menarik investasi hilirisasi. Sementara Indonesia masih sibuk berdebat soal UU Cipta Kerja.

Satirnya: Kita seperti peserta lomba lari yang saling dorong, tapi lupa bahwa hadiahnya cuma untuk penonton.

Strategi Keluar dari Zona Nyaman: Stop Jadi “Tukang Sayur” Global

Lakukan “Pemerasan Teknologi”

Contoh: Turki mewajibkan perusahaan asing membangun pabrik R&D jika ingin mengeksplorasi lithium. Indonesia bisa meniru—jika tak ada transfer teknologi, tak ada izin ekspor.

Buat “Pakta Solidaritas Selatan”

Gabung dengan Brasil, India, dan Afrika Selatan untuk menuntut harga komoditas adil di WTO. Jangan biarkan negara maju jadi hakim sekaligus pemain.

Ubah Diplomasi dari “Minta-minta” jadi “Tawar-menawar”

Jika Eropa ingin sawit bersertifikat, minta mereka jual teknologi daur ulang limbah sawit.

Epilog: Dari Negeri Pengeluh jadi Negeri Pencipta

Indonesia ibarat pemilik warung makan yang hanya jual bahan mentah, lalu heran mengapa pelanggan lebih suka restoran sebelah. Negara-negara mitra kita tak akan berubah—mereka hanya akan berhenti memanfaatkan kita jika kita berhenti jadi lahan empuk.

Baca Juga  Haidar Alwi: Apresiasi Kapolri dalam Usut Teror terhadap Tempo, Tapi Tempo Juga Harus Introspeksi

Pertanyaannya: Maukah kita berhenti jadi tukang tambang dan mulai jadi arsitek peradaban? Atau tetap bangga disebut “negeri kaya raya” sambil gigit jari lihat negara lain mengolah kekayaan kita?

“Orang bijak tak menjual berlian mentah. Mereka memahatnya jadi mahakarya.” — Tapi kita? Masih sibuk hitung tonase.***

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: Haidar AlwiNegeri Zamrud
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Kasus Korupsi Chromebook Kemdikbudristek: 28 Saksi Diperiksa, Kejagung Buka Peluang Periksa Nadiem

Post Selanjutnya

Presiden Macron Akhiri Kunjungan di Indonesia, dari Yogyakarta Lanjutkan Lawatan ke Singapura

RelatedPosts

akademisi UNIGA: Desi Qoriah, SE., M.Hum.,

Lebih dari Sekadar Kain: Batik Kawung Garutan dan Jejak Nilai Kemanusiaan Nusantara

16 Oktober 2025

Kamtibmas Diantara Penegakan Hukum dan Penertiban Sipil; POLRI atau SATPOL PP?

4 Oktober 2025
Appe Hutauruk

Ketika Kejahatan Berdaulat, Hukum Harus Berani

2 Oktober 2025
Ilustrasi : Presiden Prabowo Saat Doorstop di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9/2025)

Kebebasan Pers, Governance, dan Transparansi Program MBG

28 September 2025
Ilustrasi Defile Robot Humanoid dan Anjing Robot K9 pada Upacara HUT ke-79 Bhayangkara di Kawasan Monas, Jakarta, Selasa (1/7/2025)

Gagasan Organik Reformasi Polri

28 September 2025
Irjen. Pol. Dr. Andry Wibowo, S.I.K., M.H., M.Si., Analis Kebijakan Utama Bidang Jianbang Lemdiklat Polri

Reformasi Kultur Tantangan Utama Polri

24 September 2025
Post Selanjutnya

Presiden Macron Akhiri Kunjungan di Indonesia, dari Yogyakarta Lanjutkan Lawatan ke Singapura

Presiden Republik Prancis, Emmanuel Macron, menganugerahkan Grand Croix de la Légion d’Honneur kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di Lapangan Pancasila, Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Kamis siang, 29 Mei 2025.

Prabowo Subianto Menerima Anugerah Grand Croix de la Légion d’Honneur dari Presiden Republik Prancis

Discussion about this post

KabarTerbaru

Rektor UKRI sekaligus Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan laporan akademik pada Sidang Senat Terbuka berlangsung khidmat di Trans Convention Centre, Kota Bandung, Jawa Barat

Sufmi Dasco Ahmad Torehkan Prestasi, UKRI Raih Akreditasi “Baik Sekali”

18 Oktober 2025
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan orasi ilmiah dalam Sidang Senat Terbuka UKRI di Trans Convention Centre, Kota Bandung

Presiden Prabowo Apresiasi Rektor UKRI Sufmi Dasco: Dorong Generasi Muda Pahami Peran Berbangsa

18 Oktober 2025
Momen Ulang Tahun ke-74 Presiden Prabowo memotong tumpeng bersama keluarga dan para pejabat negara di Istana Negara, Jumat (17/10/2025)

Presiden RI Prabowo Subianto Ulang Tahun ke-74: “Semangat Ini untuk Terus Mengabdi kepada Rakyat Indonesia”

18 Oktober 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat menghadiri pembukaan pameran 'Kronik Ragam Budaya Indonesia', Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta, Jumat (17/10/2025) (Foto: Dokumentasi Kemenbud)

Menbud Fadli Zon Resmikan Pameran “Kronik Ragam Budaya Indonesia” di Yogyakarta

18 Oktober 2025
Gelandang PERSIB, Luciano Guaycochea, merayakan gol ke gawang PSBS Biak pada pertandingan pekan kesembilan Super League 2025/26 di Stadion Maguwoharjo Sleman, Jumat, 17 Oktober 2025. (PERSIB.co.id/Fernando Hero)

PERSIB Bungkam PSBS Biak 3-0, Naik ke Peringkat Tiga Super League 2025/26

18 Oktober 2025
pemerintah mengumumkan program pemagangan lulusan perguruan tinggi yang ditujukan para lulusan baru di Indonesia/biro pres

Program Pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi Hadir untuk Perkuat Pertumbuhan Ekonomi Inklusif

18 Oktober 2025
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan stimulus ekonomi di Kantor Pos Indonesia, Menteng, Jakarta, Jumat (17/10/2025)-Biro Pers Sekretariat Presiden

Pemerintah Luncurkan Bantuan Langsung Tunai Kesejahteraan Rakyat untuk 35 Juta Keluarga

18 Oktober 2025

Psikiater Mintarsih Abdul Latief Ajukan PK ke MA: Gugatan Rp140 Miliar dan Drama Hukum Tak Berujung

17 Oktober 2025
Ilustrasi Presiden Prabowo melakukan perjalanan ke Bandung menggunakan kereta cepat Whoosh dari Stasiun Halim, Jakarta Timur Rabu (6/8/2025) malam

Melihat Proyek Kereta Cepat Whoosh Jakarta-Bandung Secara Objektif dan Konstruktif

17 Oktober 2025

Kabar Terpopuler

  • Kejati Sumut menahan tersangka RS, terkait kasus dugaan korupsi di PT Pelindo, Senin (13/10) sore

    Kejati Sumut Tahan Eks Kepala Cabang BKI Tersangka Korupsi Kapal Tunda Pelindo I Rp135 Miliar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Reformasi Kamtibmas: Menata Ulang Relasi Keamanan dan Ketertiban Sipil

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jarang Terungkap, Inilah Orang Tua dan Tiga Saudara Kandung Menlu Sugiono Beserta Pekerjaannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Presiden Prabowo Sahkan UU 16/2025: Kementerian Diganti BP BUMN dan Danantara Kelola Investasi Negara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Presiden Prabowo Perintahkan TNI Kawal Kejaksaan dan BPK: Tegakkan Hukum, Berantas Korupsi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Tujuh  Anak Try Sutrisno: Dari Jenderal, Dosen, hingga Psikolog di Amerika Serikat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemerintah Cabut PIK 2 dari PSN, Menko Airlangga Pastikan Investasi Berlanjut: Ruang Hidup Nelayan Pulih

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

Kabariku.com Terverifikasi Faktual Dewan Pers dan telah mendapatkan Sertifikat dengan nomor: 1400/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.

Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.