• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Kamis, Desember 4, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
  • Dwi Warna
  • Kabar Peristiwa
  • Hukum
  • Kabar Istana
  • Politik
  • Profile
  • Opini
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Seni Budaya
  • Pariwisata
  • Hiburan
  • Teknologi
Home Opini

“Toko Kelontong” Global yang Masih Berkutat di Zona Nyaman, Alarm untuk yang Masih Tertidur

Tresna Sobarudin oleh Tresna Sobarudin
29 Mei 2025
di Opini
A A
0
Haidar Alwi

Haidar Alwi

ShareSendShare ShareShare

Oleh: Haidar Alwi, Presiden Haidar Alwi Institut dan Haidar Alwi Care “Indonesia: “

Negeri Zamrud yang Dijual Per Kilo

Advertisement. Scroll to continue reading.

BAYANGKAN Anda punya berlian sebesar kepalan tangan, tapi Anda menjualnya ke tetangga seharga batu kali. Lalu, tetangga itu mengolahnya menjadi kalung mewah dan menjualnya kembali ke Anda dengan harga 1000 kali lipat. Welcome to Indonesia! Negeri yang dianugerahi kekayaan alam melimpah ini masih setia pada peran lamanya: eksportir bahan mentah kelas kakap, sambil memborong produk jadi dari negara lain dengan bangga. Data Kementerian Perdagangan (2023) menunjukkan, 65% ekspor Indonesia masih didominasi komoditas mentah—dari nikel, batu bara, hingga minyak sawit. Sementara nilai impor produk manufaktur (seperti elektronik, mesin, dan bahan kimia) terus meroket, mencapai US$177 miliar pada 2022.

RelatedPosts

Aktualisasi Pesan Kapolri Idham Azis

Coretax: Digitalisasi Pajak yang Dipaksakan?

BBM Oplosan di SPBU Resmi: Tanggung Jawab Siapa?

Tapi jangan khawatir, kita tidak sendirian dalam “kebodohan kolektif” ini. Negara-negara mitra dagang kita dengan senang hati memainkan peran mereka: ada yang jadi pembeli setia, ada yang jadi penjual licik, dan ada yang jadi penonton yang sambil senyum-senyum hitung untung. Mari kita telusuri bagaimana mereka melihat “kenaifan” Indonesia—dan bagaimana kita bisa berhenti jadi bahan tertawaan di panggung global.

China: Si Pembeli yang “Baik Hati”, Tapi…

China—sahabat karib yang selalu siap menampung batubara dan nikel mentah kita—seperti pedagang pasar yang ramah, tetapi diam-diam menyimpan kalkulator di balik senyumnya. Di Morowali, mereka membangun smelter nikel terbesar di dunia, tapi teknologi pengolahan baterai litium tetap dirahasiakan seperti resep mi ayam. Hasilnya? Indonesia hanya mendapat 5% dari nilai tambah rantai baterai global, sementara China menguasai 77% pasar baterai EV dunia (data Benchmark Mineral Intelligence, 2023).

Baca Juga  Kehendak untuk Berkuasa di Era Kerusuhan sebagai Konten

Satirnya: Indonesia pemilik tambang, China arsitek yang membangun rumah megah di atas tanah kita—dan kita cuma melongok dari luar pagar.

Jepang & Korea Selatan: Mitra dengan “Tangan Terkunci”

Jepang dan Korea Selatan paham betul seni memberi tapi tak memberi. Mereka berinvestasi di pabrik baterai EV, tapi mesin pencampur bahan kimia kunci tetap diimpor dari Osaka dan Seoul. Toyota dan Hyundai gencar bangun pabrik di Karawang, tapi desain mesin hybrid masih top secret—seperti resep kimchi yang tak boleh bocor. Menurut LIPI, hanya 12% tenaga kerja di sektor manufaktur Indonesia yang memiliki keahlian teknis tinggi. Alhasil, kita jadi buruh murah di pabrik sendiri.

Satirnya: Indonesia seperti murid yang diberi kalkulator, tapi tak diajari rumus matematika.

Singapura: Si Bos Kecil yang Jadi Makelar Global

Singapura—negara selikutapel—adalah mastermind di balik layar. Mereka tak punya tambang, tapi menguasai 30% perdagangan batubara Asia via pelabuhan mereka. Data UN Comtrade (2023) mencatat, 40% ekspor minyak sawit Indonesia dilewatkan dulu ke Singapura, baru dijual ke Eropa dengan harga lebih tinggi. Singapura ibarat calo tanah yang mengambil untung dari ketidaktahuan pemilik.

Satirnya: Indonesia adalah petani yang panen padi, Singapura adalah tengkulak yang menjual berasnya dengan kemasan premium.

AS & Eropa: Polisi Lingkungan yang Hipokrit

AS dan Europa gemar menggembar-gemborkan net-zero emission, tapi diam-diam tetap borong batubara Indonesia. Pada 2022, ekspor batubara Indonesia ke AS naik 15%, meski mereka mencap kita sebagai perusak hutan. Sementara Uni Eropa melarang sawit non-sertifikasi, tetapi impor minyak kelapa sawit mereka justru naik 20% sejak 2020 (data Eurostat).

Satirnya: AS dan Eropa seperti pelaku diet yang marah-marah ke tukang bakso, tapi diam-diam beli 10 porsi tengah malam.

Baca Juga  Haidar Alwi: Pemerintah Harus Gandeng ITB Dan Pakar Hidrologi untuk Atasi Banjir.

Australia: Sahabat yang Suka Menusuk dari Belakang

Australia adalah tetangga yang baik—sampai kita bicara batubara. Mereka bersaing ketat dengan Indonesia di pasar Asia, sambil berkoar-koar tentang green energy. Tapi data ICIS (2023) menunjukkan, ekspor batubara Australia ke China justru naik 18% sepanjang 2022. Sementara proyek PLTS mereka di NTT hanya sebesar 5 MW—sekadar pemanis bibir.

Satirnya: Australia seperti teman kantor yang mengajak Anda diet, tapi diam-diam makan siang di restoran fast food.

Negara Amerika Latin & Afrika: Antara Teman dan Musuh

Brasil dan Kongo mungkin iri dengan cadangan nikel Indonesia, tapi mereka juga tak mau kalah jadi toko kelontong global. Brasil, misalnya, mengekspor 80% bijih besi dalam bentuk mentah—mirip Indonesia. Tapi bedanya, mereka mulai membatasi ekspor dan menarik investasi hilirisasi. Sementara Indonesia masih sibuk berdebat soal UU Cipta Kerja.

Satirnya: Kita seperti peserta lomba lari yang saling dorong, tapi lupa bahwa hadiahnya cuma untuk penonton.

Strategi Keluar dari Zona Nyaman: Stop Jadi “Tukang Sayur” Global

Lakukan “Pemerasan Teknologi”

Contoh: Turki mewajibkan perusahaan asing membangun pabrik R&D jika ingin mengeksplorasi lithium. Indonesia bisa meniru—jika tak ada transfer teknologi, tak ada izin ekspor.

Buat “Pakta Solidaritas Selatan”

Gabung dengan Brasil, India, dan Afrika Selatan untuk menuntut harga komoditas adil di WTO. Jangan biarkan negara maju jadi hakim sekaligus pemain.

Ubah Diplomasi dari “Minta-minta” jadi “Tawar-menawar”

Jika Eropa ingin sawit bersertifikat, minta mereka jual teknologi daur ulang limbah sawit.

Epilog: Dari Negeri Pengeluh jadi Negeri Pencipta

Indonesia ibarat pemilik warung makan yang hanya jual bahan mentah, lalu heran mengapa pelanggan lebih suka restoran sebelah. Negara-negara mitra kita tak akan berubah—mereka hanya akan berhenti memanfaatkan kita jika kita berhenti jadi lahan empuk.

Baca Juga  Haidar Alwi Sentil Henry Yosodiningrat yang Sebut Jokowi Pengkhianat dan Penjahat Demokrasi

Pertanyaannya: Maukah kita berhenti jadi tukang tambang dan mulai jadi arsitek peradaban? Atau tetap bangga disebut “negeri kaya raya” sambil gigit jari lihat negara lain mengolah kekayaan kita?

“Orang bijak tak menjual berlian mentah. Mereka memahatnya jadi mahakarya.” — Tapi kita? Masih sibuk hitung tonase.***

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: Haidar AlwiNegeri Zamrud
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Kasus Korupsi Chromebook Kemdikbudristek: 28 Saksi Diperiksa, Kejagung Buka Peluang Periksa Nadiem

Post Selanjutnya

Presiden Macron Akhiri Kunjungan di Indonesia, dari Yogyakarta Lanjutkan Lawatan ke Singapura

RelatedPosts

Idham Azis kedua dari kanan (disamping Ahmad Dofiri) sesaat setelah Komisi Percepatan Reformasi Polri menggelar audiensi bersama sejumlah organisasi kelompok masyarakat di Lounge Adhi Pradana, STIK-PTIK Lemdiklat Polri, Selasa (18/11)

Aktualisasi Pesan Kapolri Idham Azis

29 November 2025
ilustrasi

Coretax: Digitalisasi Pajak yang Dipaksakan?

28 November 2025

BBM Oplosan di SPBU Resmi: Tanggung Jawab Siapa?

24 November 2025

Pengalaman Saya, Lala Zhulaeha, Mengajar di SMA Terbuka Caringin

23 November 2025

Tanah, Laut, dan Negara yang Tersesat: Menegakkan Dialektika Petani dan Nelayan di Tengah Kontradiksi Kebijakan Agraria

17 November 2025
Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) (Foto: Istimewa)

Anomali Putusan Mahkamah Konstitusi Yang Inkonstitusional.

14 November 2025
Post Selanjutnya

Presiden Macron Akhiri Kunjungan di Indonesia, dari Yogyakarta Lanjutkan Lawatan ke Singapura

Presiden Republik Prancis, Emmanuel Macron, menganugerahkan Grand Croix de la Légion d’Honneur kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di Lapangan Pancasila, Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Kamis siang, 29 Mei 2025.

Prabowo Subianto Menerima Anugerah Grand Croix de la Légion d’Honneur dari Presiden Republik Prancis

Discussion about this post

KabarTerbaru

Diskusi JIHN membongkar akar korupsi di Indonesia, menyoroti janji politik, regulasi bermasalah, dan budaya koruptif, serta menyerukan reformasi menyeluruh.(Ist)

Empat Tokoh Bedah Wajah Korupsi Indonesia: Janji Politik, Regulasi dan Budaya yang Tak Kunjung Selesai

3 Desember 2025
Epy Kusnandar, aktor Preman Pensiun, meninggal di usia 61 tahun setelah perjalanan panjang melawan tumor otak.(Ist)

Epy Kusnandar Preman Pensiun Berpulang: Dari Vonis Tumor Otak hingga Usia 61

3 Desember 2025
Mentan Amran Sulaiman turun tangan merespons laporan harga beras di Aceh mencapai Rp500 ribu per 15 kg (Antara)

Heboh Beras Rp500 Ribu, Mentan Amran Langsung Telepon: ‘Kirim Sekarang, Surat Menyusul’

3 Desember 2025
Pelantikan Heryanto sebagai Ketua AMKI Jaya 2025–2030 menegaskan peran penting media konvergensi dalam menghadapi dinamika industri digital.

Heryanto Nahkodai AMKI Jaya, Dorong Media Beradaptasi di Tengah Arus Konvergensi

3 Desember 2025
Perayaan Natal Nasional GMKI 2025 resmi dimulai di Mamasa dengan penyalaan pohon Natal raksasa dan rangkaian kegiatan kolaboratif antara GMKI dan Pemda Mamasa.

GMKI dan Pemda Mamasa Resmi Meluncurkan Penyalaan Pohon Natal Serentak se-Kabupaten

3 Desember 2025
Upaya pembersihan material longsor di jalan nasional oleh Kementerian PU (Foto: Biro Komunikasi Publik Kementerian PU)

Kementerian PU Percepat Pemulihan Akses Pascabencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar

3 Desember 2025
KBRI Bern menyelenggarakan dialog kebangsaan bertema “Menjadi Diaspora: Antara Pancasila dan Paradigma Global” di Novotel Zürich City West, bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Swiss dan Liechtenstein (PPI SL), Minggu (30/11/2025) (Foto:KBRI Bern)

Diaspora Indonesia di Swiss Tegaskan Komitmen Menjaga Nilai Pancasila

3 Desember 2025
Sebuah perahu mengangkut warga korban bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat (Foto: BNPB)

BNPB Laporkan 774 Meninggal dan 551 Hilang akibat Banjir–Longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar

3 Desember 2025
Direktorat Penindakan dan Pengejaran BNN dan BAIS TNI Didukung Diplomasi KBRI Phnom Penh, Dewi Astutik alias Mami ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (2/12) sore

BNN Ungkap Jaringan Golden Triangle, “Mami” Aktor Penyelundupan 2 Ton Sabu Ditangkap di Kamboja

2 Desember 2025

Kabar Terpopuler

  • Jenderal (Purn) Try Sutrisno, Wakil Presiden RI 1993-1998

    Mengenal Tujuh  Anak Try Sutrisno: Dari Jenderal, Dosen, hingga Psikolog di Amerika Serikat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Update Data Korban Bencana Tapanuli Tengah: 20 Kecamatan Terdampak, Ratusan Keluarga Belum Terevakuasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jarang Terungkap, Inilah Orang Tua dan Tiga Saudara Kandung Menlu Sugiono Beserta Pekerjaannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Longsor Putuskan Akses Tapanuli Tengah Terisolasi, Bupati Masinton: 21 Warga Belum Bisa Dievakuasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Luncurkan Seragam Baru Pamapta, Kapolri Tekankan Pelayanan Prima dan Soliditas Internal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dugaan Operasi Tanpa Pengawasan di Morowali, Menhan Sjafrie Buka Suara, Suntana: ‘Semua Sesuai Regulasi!’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • FSP BUMN IRA Laporkan Dugaan Penyalahgunaan Dana dan Mismanagement di PT Reasuransi Nasional Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

Kabariku.com Terverifikasi Faktual Dewan Pers dan telah mendapatkan Sertifikat dengan nomor: 1400/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

Kabariku

SOROTMERAHPUTIH.COM BERITAGEOTHERMAL.COM

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2025 Kabariku.com

Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan

© 2025 Kabariku.com