Kabariku, Jakarta — Mantan Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti menuding ada skandal korupsi berjamaah di lembaga DPD RI yang baru saja dilantik pada periode 2024-2029.
La Nyalla merasa tahu karena dia masih berada di lembaga DPD RI tersebut meskipun kini hanya menjadi anggota biasa.
Hal itu diungkapkan pria yang terpilih jadi senator lewat Dapil Jawa Timur saat podcast di salah satu akun You Tube.
Dia secara terang-terangan menyebutkan ada anggaran dobel yang disiapkan untuk reses di bulan Oktober 2024. Padahal sebelumnya reses biasa dilakukan hanya sekali saja.
“Pada saat anggaran dibuat sama Sekjend (DPD RI). Saya minta KPK cek ini tanya sama Sekjend,” tegas La Nyalla.
Dia mengungkapkan perihal dobel anggaran saat reses ini pernah dia tolak pada masa menjabat sebagai ketua DPD RI.
“Lama usul kita tolak. Ini timses yang janjikan, iming-iming kalau Najamuddin jadi ketua reses dua kali,” ungkapnya.
La Nyalla membeberkan padahal baru tanggal 1 Oktober 2024 anggota DPD RI dilantik. Namun kemudian 29 Oktober sudah melakukan reses tanpa kerja sama sekali.
“Padahal tugas DPD adalah membuat RUU. Jangan dianggap tak ada RUU dia nganggur laksanakan reses di daerah,” cetus tokoh Pemuda Pancasila ini.
La Nyalla pun meminta agar KPK melakukan kroscek secara mendetail. Jangan hanya karena anggaran tersedia lantas reses bisa dilaksanakan dobel.
“Ini pasti ada porsi anggota yang kepakai buat reses dua kali,” tegasnya kembali.
La Nyalla kemudian mencontohkan perihal ada anggaran untuk kunjungan kerja ke Papua, namun ini tetiba hilang begitu saja.
“Kesekjenan harus ngaku, harus diperiksa. Gak mungkin reses dua kali kan ada aturannya,” pintanya kembali.
La Nyalla juga mengaku dimusuhi oleh sesama anggota DPD RI atas sikapnya ang idealis tersebut.
“Netizen yang pro mafia anti saya. Pada saat judi saya yang berantas,” imbuhnya. ***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post