Bandung, Kabariku – – Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) telah menyegel Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Pasar Caringin, Bandung, pada Senin (10/2/2025), akibat pelanggaran yang ditemukan. Penyegelan ini dilakukan setelah adanya laporan masyarakat tentang penumpukan sampah yang berdampak negatif terhadap lingkungan.
Direktur Sanksi Administratif KLH, Ari Prasetia, menjelaskan bahwa tindakan ini juga berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Bandung yang mengeluarkan sanksi administrasi untuk pengelolaan dokumen lingkungan di area pasar.

Berikut ini daftar pelenggaran pengelolaan sampah di TPS Pasar Caringin Bandung sehingga pihak Kementerian Lingkungan Hidup melakukan penyegelan:
- Tidak memiliki dokumen lingkungan
- Alat incinerator di TPS Caringin beroperasi tanpa izin.
- Penimbunan sampah dengan tanah, yang dapat mencemari air tanah.
Ari menekankan bahwa pengelola Pasar Caringin telah melanggar Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah. Oleh karena itu, pengelola dilarang membuang sampah di area depan pasar hingga mereka memenuhi persyaratan administrasi.
Menanggapi penyegelan ini, Pemkot Bandung juga menerapkan sanksi administrasi kepada pengelola. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, Dudy Prayudi, menegaskan bahwa tanggung jawab pengelolaan sampah sepenuhnya berada di tangan pihak swasta. Pengelola diwajibkan untuk memisahkan sampah organik dan anorganik serta mengangkutnya ke TPS sesuai aturan.
Respon Pengelola Pasar Caringin
Terkait penyegelan yang dilakukan Kemneterian LH, pengelola Pasar Caringin Bandung menyatakan kesiapan untuk mengelola sampah secara mandiri. Kepala Seksi Kebersihan Pasar Caringin, Yudi Harianto, mengungkapkan bahwa mereka telah bekerja sama dengan pihak swasta untuk mencegah penumpukan sampah ilegal. Salah satu rencana utama adalah melakukan fermentasi sampah organik menjadi pakan ternak dan kompos.
Terkait dokumen lingkungan yang belum lengkap, Yudi menjelaskan bahwa mereka sedang menyelesaikan Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) dan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) seluas 3.000 meter di kawasan Pasar Caringin.
Dengan produksi sampah harian mencapai 48 ton, pembangunan TPST dianggap sebagai solusi efektif dalam pengelolaan sampah dari sumbernya.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post