Ciamis, Kabariku- Sekolah Pascasarjana Institut Pendidikan Indonesia (IPI) melalui Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sukses menggelar “Workshop Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Menyenangkan di Era Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0” di Aula Lantai 3 STID Pesantren Sirnarasa, Panjalu, Ciamis.
Acara ini dihadiri oleh puluhan guru dari berbagai sekolah di Kabupaten Ciamis, yang penuh antusias mengikuti setiap sesi workshop yang berlangsung dengan lancar. Kamis (08/08/2024).

Workshop ini dibuka oleh Assoc. Prof. Asep Nurjamin, M.Pd., Direktur Sekolah Pascasarjana Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut. Dalam sambutannya, Assoc. Prof. Asep menekankan pentingnya inovasi dalam pembelajaran untuk menjawab tantangan di era Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0.
Assoc. Prof. Asep menyoroti pentingnya mengedepankan pendekatan pembelajaran yang menyenangkan dan berpusat pada murid, agar dapat lebih efektif dalam menghadapi perkembangan teknologi dan dinamika masyarakat saat ini.
Sebagai Pemateri Utama, Assoc. Prof. Asep juga menyampaikan materi yang membuka wawasan para peserta mengenai peran guru dalam memanfaatkan inovasi teknologi sebagai media pembelajaran yang efektif dan menyenangkan bagi peserta didik.
Pihaknya juga mengajak para guru untuk terus mengembangkan kompetensi mereka agar dapat memberikan kontribusi yang lebih signifikan dalam menciptakan pembelajaran yang inovatif.
Tidak hanya sesi utama, workshop ini juga dilengkapi dengan sesi diskusi interaktif yang dipandu oleh mahasiswa Pascasarjana IPI Garut, Popon Rohaeti dan Ibnu Syaban. Mereka berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait implementasi metode pembelajaran baru yang telah mereka terapkan.
Diskusi yang hangat dan penuh keterlibatan ini memberikan ruang bagi para peserta untuk bertukar pikiran dan mendapatkan solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi dalam proses pembelajaran di kelas.
Sementara itu, Ibnu Syaban, S.Pd., G.r., atau sering disapa ITJ dalam laguya Guru Abad 21 Jaman ini, jaman yang sudah sangat berbeda. Jaman dimana pengetahuan yang utama Jelas bukan jamannya dimana para siswa, hanya melihat dan hanya mendengarkan saja, Bukan masanya belajar mengingat semata, tetapi yang aktiflah yang akan bisa berjaya.
“Yuk bekali mereka sesuatu yang berguna, agar mereka siap tuk hadapi masanya Berpikir tingkat tinggi, kreasi, inovasi, mahir kolaborasi, terampil berkomunikasi Santun dan berempati, semua itu kunci selain harus melek media dan teknologi,” ucap Ibnu Syaban.
“Pertanyaan besarnya siapkah diri kita hadapi tantangan sebagai pendidik mereka. Sekaranglah waktunya tuk berubah bersama ayo para guru mari ubahlah paradigma,” lanjutnya.
Menurutnya, tidak guna berdiam saja, agar belajar bisa jadi hal yang menyenangkan dengan memanfaatkan dan menemukan pengetahuan.
“Ayo melangkah bersama, jelas ini jalan kita. Demi cita-cita mulia cerdaskan bangsa. Cara baru belajar harus kita ajarkan, agar belajar bisa jadi hal yang menyenangkan. Temani mereka menemukan pengetahuan, gunakan banyak sumber untuk jadi acuan,” paparnya.
Dengan membiasakan berdiskusi, lanjutnya, tidak menutup diri tapi melibatkan diri untuk evaluasi, bentuk karakter diri, dan bekali sejak dini.
“Jangan menutup diri ajak bereksplorasi, pakai gerak dan seni terapkan teknologi. Biasakan diskusi, Faktanya saat ini banyak yang bermigrasi dari negara luar cari nasi disini,” jelasnya.
Dikatakannya, Saatnya indonesia untuk mulai berubah dan kualitas pendidikan modal utamanya. Jika kita tak jeli tak siap kompetisi, jangan sampai nanti terjajah kembali.
“Jadi ayo kobarkan semangat perjuangan Indonesia bergerak menuju kebangkitan,” serunya.
Para peserta workshop mendapatkan berbagai fasilitas menarik, termasuk sertifikat dengan jumlah 32 Jam Pelajaran (JP) yang diakui dan bisa digunakan untuk keperluan E-Kinerja, kudapan serta makan siang.
Selain itu peserta mendapatkan juga materi workshop yang bisa dijadikan panduan dalam praktik di kelas. Semua fasilitas ini diberikan secara gratis, menjadikan workshop ini sebagai kesempatan berharga bagi para guru untuk memperdalam pengetahuan tanpa beban biaya.
Para peserta workshop, yang terdiri dari guru-guru di Kabupaten Ciamis, mengaku sangat terbantu dengan materi yang disajikan serta inspirasi yang mereka dapatkan dari workshop ini. Mereka merasa lebih siap untuk menerapkan metode pembelajaran yang lebih inovatif dan adaptif di era digital ini.
Workshop ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang dirancang oleh Mahasiswa Program PPL IPI Garut, yang bertujuan untuk mendukung pengembangan kompetensi guru dalam menghadapi perubahan dan tantangan zaman.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi awal dari kolaborasi yang lebih luas antara IPI Garut dan para pendidik di Ciamis dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di daerah tersebut.***
Red/K.101
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post