• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Sabtu, Desember 27, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
  • Dwi Warna
  • Kabar Peristiwa
  • Hukum
  • Kabar Istana
  • Politik
  • Profile
  • Opini
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Seni Budaya
  • Pariwisata
  • Hiburan
  • Teknologi
Home News

Sibuk Urus Pemilu, KontraS: Penuntasan Kasus Semanggi I Dipolitisasi Hanya Janji Palsu

Redaksi oleh Redaksi
15 November 2023
di News
A A
0
ShareSendShare ShareShare

Jakarta, Kabariku- Sudah seperempat abad berlalu, kasus Semanggi I hanya dijadikan angin lalu. Janji penuntasan kasus Semanggi I dan berbagai kasus lainnya begitu palsu dan selalu dipolitisasi setiap Pemilu.

Hal ini bisa kita soroti dalam penggalan janji Presiden Joko Widodo di masa pencalonannya yang pertama, bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla pada tahun 2014 lalu: “Kami berkomitmen menyelesaikan secara berkeadilan terhadap kasus-kasus pelanggaran HAM di masa lalu yang sampai dengan saat ini masih menjadi beban sosial politik bagi bangsa Indonesia seperti; Kerusuhan Mei, Trisakti Semanggi 1 dan 2, Penghilangan Paksa, Talangsari Lampung, Tanjung Priok, dan Tragedi 1965”. (Janji Jokowi dalam visi, misi, dan agenda prioritasnya yaitu Nawa Cita. Dalam poin 4, bagian 9 serta pada poin 11 huruf (f), Nawa Cita).

Advertisement. Scroll to continue reading.

Demikian dipaparkan Koordinator Badan Pekerja KontraS Dimas Bagus Arya dalam keterangannya, Rabu (15/11/2023).

RelatedPosts

Kabar Gembira, Insentif Guru Honorer 2026 Dipastikan Naik

Airlangga Tegaskan Penetapan UMP 2026 Sudah Pertimbangkan Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi

Dorong Konsumsi dan Produktivitas Akhir Tahun, Pemerintah Terapkan Skema Work From Anywhere

Dimas menjelaskan, salah satu poin dalam sembilan agenda prioritas Nawa Cita tersebut, Jokowi menyatakan berjanji akan memprioritaskan penyelesaian secara berkeadilan terhadap kasus-kasus pelanggaran HAM pada masa lalu.

Namun, sudah hampir satu dekade menjadi Presiden Republik Indonesia, janji penuntasan kasus Semanggi I tak kunjung diikuti langkah konkrit penyelesaian, utamanya untuk mengadili dan menghukum para pelaku.

“Tidak adanya penghukuman bagi para pelaku menjadi bukti bahwa Negara telah gagal dalam melaksanakan kewajibannya untuk mengadili pelaku (state’s duty to prosecute). Bila kasus Semanggi I dan pelanggaran HAM berat lainnya tidak diusut tuntas, pelanggaran HAM berat serupa akan terus berulang dan kebenaran tidak akan terungkap,” jelas Dimas.

Baca Juga  KontraS: Kemensesneg Harus Jelaskan Pertimbangan Pemberian Bintang Jasa Utama kepada Eurico Guterres

Dimas menguraikan, Tepat 25 tahun yang lalu, aksi protes masyarakat sipil dan mahasiswa yang menolak Sidang Istimewa MPR RI pada tanggal 11-13 November 1998 berakhir dengan kekerasan aparat.

Akibatnya 17 orang meninggal dunia dan ratusan korban luka-luka, enam diantaranya meninggal dunia karena ditembak; yaitu Teddy Mardani (mahasiswa Institut Teknologi Indonesia), Sigit Prasetya (mahasiswa Yayasan Administrasi Indonesia Persada), Engkus Kusnadi (mahasiswa Universitas Jakarta), Heru Sudibyo (mahasiswa STIE Rawamangun), Muzammil Joko (Universitas Indonesia) dan BR Norman Irawan (mahasiswa Atmajaya Jakarta).

Hasil penyelidikan Komisi Penyelidik Pelanggaran HAM (KPP HAM) menyimpulkan terdapat bukti-bukti permulaan yang cukup dan jelas bahwa dalam Peristiwa Trisakti, Semanggi I dan Semanggi II yang menjadi satu kesatuan berkas, dinyatakan telah terjadi pelanggaran HAM yang berat.

Kemudian, sesuai dengan mandat Undang-Undang 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, berkas penyelidikan tersebut telah diserahkan kepada Kejaksaan Agung pada tahun 2002. Namun, hingga kini Kejaksaan Agung tidak kunjung menindaklanjuti temuan Komnas HAM baik ke tahap penyidikan, apalagi penuntutan.

Saat ini, publik utamanya keluarga korban masih menagih keseriusan Presiden Jokowi untuk menuntaskan kasus Semanggi I maupun kasus lainnya.

Dalam satu tahun terakhir Presiden Jokowi menjabat, dirinya justru kedapatan memilih cara penyelesaian “di luar peradilan” untuk menuntaskan kasus Semanggi I dan kasus pelanggaran HAM yang berat lainnya melalui Tim Penyelesaian Non-yudisial Pelanggaran HAM Yang Berat Masa Lalu (PPHAM).

Pasalnya, langkah penyelesaian non-yudisial terkesan hanya dijadikan kamuflase bagi negara untuk tidak menjalankan kewajibannya sekaligus menunjukan bahwa Negara tidak mampu (unable) dan tidak mau (unwilling) menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM berat, bahkan yang sudah diselidiki oleh Komnas HAM.

Kemudian pada 11 Januari 2023, Presiden juga telah memberikan pengakuan dan penyesalan terhadap Kasus Trisakti, Semanggi I dan Semanggi II yang menjadi salah satu kasus pelanggaran HAM berat bersama dengan 11 kasus lainnya, serta berjanji untuk memberikan pemulihan yang digadang-gadang dalam rekomendasi Tim PPHAM.

Baca Juga  Resmi Dilantik, Presiden Jokowi: "Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Pilihan dan Kombinasi yang Baik"

“Namun, hal tersebut tentu tidak ada artinya jika Negara terus melanggengkan impunitas dengan tidak menghukum para pelaku dan melakukan pengungkapan kebenaran,” tukas Dimas.

Sementara itu, ketiadaan penuntasan kasus pelanggaran HAM berat justru dibarengi dengan manuver politik Jokowi yang terlampau sibuk mengurusi urusan Pemilu 2024.

Tanpa rasa malu, dirinya secara lugas akan melakukan cawe-cawe politik pada Pemilu 2024 mendatang; sebagaimana ia lontarkan ketika bertemu dengan para pemimpin redaksi media nasional di Istana Kepresidenan pada 29 Mei 2023.

Bahkan, dirinya juga menyampaikan bahwa cawe-cawe ini merupakan kewajiban moralnya sebagai Presiden.

Menurut Dimas, semestinya jika Presiden benar-benar merasa memiliki “kewajiban moral” sebagai pemimpin negara, Presiden harus memperlihatkan sikap yang berpihak kepada korban dan keluarga korban, dalam hal ini dengan menunjukkan kemauan politik untuk menuntaskan Kasus Semanggi I dan perkara pelanggaran HAM berat lainnya secara hukum maupun merealisasi janji politiknya semasa kampanye.

25 tahun juga beriringan dengan lamanya masa reformasi, namun jika dilihat agenda reformasi justru jalan di tempat.

Presiden Jokowi yang lahir sebagai anak kandung reformasi, karena berasal dari kalangan sipil, bahkan gagal untuk mengawal 6 agenda reformasi termasuk untuk menegakan keadilan bagi keluarga korban.

Negara juga gagal dalam mencegah keberulangan, kekerasan terus direproduksi melalui kaki tangan baja para penguasa yang termanifestasi dengan adanya brutalitas negara melalui aparatus negara. Kini, ruang-ruang sipil perlahan kembali menyempit, otoritarianisme perlahan bangkit, korupsi sukar diatasi dan aparat TNI/POLRI kembali menempati ruang sipil.

Berdasarkan hal tersebut, melalui momentum 25 tahun Peristiwa Semanggi I, kami mendesak Presiden Joko Widodo untuk:

Pertama, Memerintahkan Kejaksaan Agung untuk melanjutkan berkas penyelidikan ke tahapan penyidikan maupun penuntutan Peristiwa Trisakti, Semanggi I, dan Semanggi II sebagaimana dinyatakan dalam Laporan Penyelidikan Komnas HAM sesuai dengan mandat Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM;

Baca Juga  Resmikan Pusat Perbelanjaan Sarinah, Presiden Jokowi: Ikon Penting Bangsa dari Generasi ke Generasi

Kedua, Membentuk Keputusan Presiden untuk membentuk Pengadilan HAM ad hoc Peristiwa Trisakti, Semanggi I, dan Semanggi II;

Ketiga, Mengevaluasi Kepolisian dan aparat negara yang bertugas menangani aksi massa guna mencegah berulangnya tindak kekerasan dan pelanggaran HAM berat secara sewenang-wenang termasuk melakukan reformasi institusi keamanan secara serius dan menghentikan jalan-jalan militerisme.***

Red/K.101

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: Kasus Semanggi IKontraSPresiden JokowiSibuk Urus Pemilu
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Gelar Seleksi CPNS: KPK Tegaskan Komitmen Objektif, Transparan dan Bersih dari KKN

Post Selanjutnya

STOP KABUR! DPPKBPPPA Garut Edukasi Proaktif Cegah Perkawinan Anak dan Anti-Perundungan

RelatedPosts

Anggota DPR RI dari Fraksi PAN Saleh Daulay. Foto: istimewa

Kabar Gembira, Insentif Guru Honorer 2026 Dipastikan Naik

27 Desember 2025
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto

Airlangga Tegaskan Penetapan UMP 2026 Sudah Pertimbangkan Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi

27 Desember 2025
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto

Dorong Konsumsi dan Produktivitas Akhir Tahun, Pemerintah Terapkan Skema Work From Anywhere

27 Desember 2025
BGN memastikan Program Makan Bergizi Gratis dialihkan ke pengungsi banjir Sumatera, (Istimewa)

BGN Pastikan Program Makan Bergizi Gratis Menjangkau Pengungsi Banjir Sumatera

26 Desember 2025
Kepala BNN RI, Komjen Pol. Suyudi Ario Seto, S.I.K., S.H., M.Si., membuka kegiatan Webinar Update on Addiction: Adiksi Perilaku Judi Online Kaitannya dengan Penyalahgunaan Narkoba, yang diikuti oleh 421 peserta dari jajaran BNN Provinsi dan BNN Kabupaten/Kota

Webinar Update on Addiction, Kepala BNN RI: Judi Online dan Narkoba Ancaman Produktivitas

26 Desember 2025
Kementerian Pertahanan meluruskan isu pelantikan Ayu Aulia sebagai tim kreatif Kemhan. (Istimewa)

Kemhan Klarifikasi Isu Ayu Aulia: Hadiri Acara Ormas, Bukan Tim Kreatif Kementerian

26 Desember 2025
Post Selanjutnya

STOP KABUR! DPPKBPPPA Garut Edukasi Proaktif Cegah Perkawinan Anak dan Anti-Perundungan

Kaji Rekomendasi UNCAC, KPK-UNODC Bahas Kerja Sama Internasional dan Pemulihan Aset

Discussion about this post

KabarTerbaru

Anggota DPR RI dari Fraksi PAN Saleh Daulay. Foto: istimewa

Kabar Gembira, Insentif Guru Honorer 2026 Dipastikan Naik

27 Desember 2025
Bek PERSIB Bandung, Federico Barba/persib

Hadapi PSM di GBLA, Federico Barba Tegaskan PERSIB Bidik Tiga Poin

27 Desember 2025
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari saat konferensi pers Penanganan Banjir dan Longsor Sumatra, di Jakarta, Jumat (26/12/2025) (Foto: Tangkapan layar YouTube BNPB)

BNPB: Akses Jalan di Wilayah Bencana Sumatra Mulai Pulih, Jalur Bener Meriah–Bireuen Bisa Dilalui

27 Desember 2025
Presiden Prabowo Subianto kumpulkan mentri bahas kampung haji

Presiden Prabowo Kumpulkan Menteri Bahas Kampung Haji hingga Percepatan Pemulihan Sumatra

27 Desember 2025
Presiden Prabowo Subianto/Setneg

Presiden Prabowo: Penyelamatan Rp6,6 Triliun Baru Awal Perang Melawan Korupsi

27 Desember 2025
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto

Airlangga Tegaskan Penetapan UMP 2026 Sudah Pertimbangkan Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi

27 Desember 2025
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto

Dorong Konsumsi dan Produktivitas Akhir Tahun, Pemerintah Terapkan Skema Work From Anywhere

27 Desember 2025
Malam Natal, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menerima Kepala BP BUMN, Dony Oskaria, dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Sekretariat Kabinet, Rabu, 24 Desember 2025. (dok Seskab)

Malam Natal, Seskab Teddy: Satukan Langkah Bersama BUMN Percepat Pemulihan Pascabencana

26 Desember 2025
BGN memastikan Program Makan Bergizi Gratis dialihkan ke pengungsi banjir Sumatera, (Istimewa)

BGN Pastikan Program Makan Bergizi Gratis Menjangkau Pengungsi Banjir Sumatera

26 Desember 2025

Kabar Terpopuler

  • Menteri Luar Negeri Sugiono

    Jarang Terungkap, Inilah Orang Tua dan Tiga Saudara Kandung Menlu Sugiono Beserta Pekerjaannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Tujuh  Anak Try Sutrisno: Dari Jenderal, Dosen, hingga Psikolog di Amerika Serikat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Daftar Lengkap 6 Tokoh yang Dilantik sebagai Staf Khusus Menhan, Termasuk Deddy Corbuzier, Simak Latar Belakangnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perpol 10/2025 Dinilai Setback Polri, SIAGA 98: Pintu Masuk di Bawah Kemendagri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Refleksi 35 Tahun Pengabdian, Alumni Akpol 91 Bhara Daksa Gelar Reuni di Semarang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Brigjen Pol Umar Surya Fana, Polisi Baik “Sosok Ayah” bagi Pondok Pesantren dan Panti Asuhan Al-Umaro

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perkuat Akar Rumput, PPP Garut Fokus Kaderisasi Pemuda Dapil 6 Lewat MKP

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

Kabariku.com Terverifikasi Faktual Dewan Pers dan telah mendapatkan Sertifikat dengan nomor: 1400/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

Kabariku

SOROTMERAHPUTIH.COM BERITAGEOTHERMAL.COM

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2025 Kabariku.com

Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan

© 2025 Kabariku.com