• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Senin, November 17, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
  • Dwi Warna
  • Kabar Peristiwa
  • Hukum
  • Kabar Istana
  • Politik
  • Profile
  • Opini
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Seni Budaya
  • Pariwisata
  • Hiburan
  • Teknologi
Home Kabar Terkini

Pragmatisme Vs Ideologis

Redaksi oleh Redaksi
11 Agustus 2023
di Kabar Terkini, Opini
A A
0
ShareSendShare ShareShare

Sebuah Tantangan Dalam Mewujudkan Gagasan Besar NKRI

oleh :
Dr. Andry Wibowo., SIK., MH., Msi

Kabariku- Setiap bangsa maupun individu selalu memiliki gagasan besar tentang hidup. Apa, kenapa dan bagaimana tujuan hidupnya. Gagasan besar lazim disebut cita-cita atau visi. Sejalan dengan namanya dia terkoneksi dengan target objektif yang ingin dicapai. Dapat diukur dari sisi waktu dan index capaiannya, baik secara kualitas maupun kuantitas (measurable goal achievements).

Advertisement. Scroll to continue reading.

Contoh sederhana misalnya, seorang anak remaja yang ditanya tentang apa yang menjadi cita citanya. Apakah ingin menjadi pengusaha, politisi, polisi, tentara, jaksa, hakim, dokter, ulama bahkan presiden. Itu merupakan target objektif yang sering diucapkan mereka. Begitu juga dengan sebuah bangsa. Para pendirinya dahulu memiliki cita-cita yang ditetapkan sebagai mimpi kolektif (collective dream) masyarakat yang mengikat sebagai satu bangsa.

RelatedPosts

Jangan Takut “Lapor Pak Purbaya”: Ini Nomor Konfirmasi Aduan Pajak-Bea Cukai

Anomali Putusan Mahkamah Konstitusi Yang Inkonstitusional.

Kepala BPN Garut : Negara Hadir Dalam Rangka Menekan Kembali Penguasaan, Kepemilikan, Pemanfaatan, dan Pemerataan Tanah

Sebagai sebuah collective dream, cita-cita atau visi suatu bangsa sangat berhubungan dengan mimpi bersama sebagai bangsa untuk maju, makmur, sentosa, damai dan aman. Cita-cita dan visi tersebut menjadi norma dasar dan prasyarat dalam mewujudkannya. Berkaitan dengan sesuatu yang bersifat nyata (tangible) dan sesuatu yang tak berwujud (intangible), seperti halnya karakter, baik individu maupun bangsa.

Karakter bangsa berisi hal yang bersifat utama dan mendasar. Karena bersifat ideologis dan mesti terinternalisasi serta mewujud dalam jati diri individu setiap warga bangsa. Hal yang tidak bisa dipertukarkan dengan kepentingan apapun juga (idealistic and absolutisme norm).

Baca Juga  Tegaknya Norma Hukum dan Rasa Aman

Bangsa Jepang misalnya, memiliki karakter yang tercermin dalam Bushidoisme. Nilai yang menjadi doktrin dan pondasi dasar jati diri bangsa Jepang seperti kesetiaan terhadap bangsa, Tuhan, orang tua. Keteguhan dalam menghadapi tantangan dan dinamika peradaban, serta keberanian memelihara kehormatan dan martabat bangsa.

Konsistensi antara perkataan dan tindakan adalah contoh nilai Bushido yang mengilhami serta mewarnai karakter bangsa Jepang. Dan Jepang memiliki sejarah panjang hingga saat ini untuk menjadi bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dan peradaban dunia. Demikian pula dengan bangsa China, India, Arab, Eropa, Amerika dan banyak negara di dunia yang jiwa kompetitifnya berasal dari nilai dasar dan karakter sejarah kehidupan bangsanya.

Sejarah juga membuktikan, negara yang mampu memelihara nilai dan karakter bangsanya secara baik akan tumbuh menjadi negara yang kompetitif dan berkembang menjadi negara maju. Bahkan menjadi negara adidaya yang dihormati dan berpengaruh dalam pergaulan antar bangsa.

Hal ini membuktikan bahwasanya modalitas pokok suatu bangsa bukan semata-mata diukur dari kekayaan sumber daya alamnya. Bukan hanya dari letak geografisnya yang strategis, tetapi yang lebih utama adalah modalitas karakter bangsanya.

Lalu bagaimana dengan bangsa Indonesia ?

Indonesia sesungguhnya memiliki nilai dasar karakter bangsanya yang tercermin dalam sejarah juang para pendahulunya.

Memuat tentang etos juang, disiplin, persatuan dan kesatuan, berani, rela berkorban demi eksistensi dan kehormatan bangsanya. Komitmen untuk menjalankan retorika dalam tindakan politik, kesetiaan pada Tuhan dan norma dasar sebagai bangsa yang berbudaya dan beradab.

Bangsa yang sungguh-sungguh menjalankan kehidupan kolektif dengan nilai yang disepakati bersama. Kesemuanya mengkristal dalam Pancasila yang menjadi simbol kenegaraan dan kebangsaan Indonesia dan merupakan identitas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Baca Juga  Rakernis Satgas Saber Pungli 2023, Dr. Andry Wibowo: Memitigasi Pungli di Sektor Bea Cukai

Dalam konteks konseptual, bangsa Indonesia sejatinya juga memiliki pondasi karakter bersama yang jika dilaksanakan secara baik seluruh komponen bangsa dapat menjadi karakter bangsa (national character).

Modalitas ideologis untuk menjadi bangsa yang kompetitif dengan bangsa lain. Sebagai energi penting dan utama untuk melaksanakan pembangunan nasional dalam mewujudkan NKRI yang dimimpikan.

Namun demikian dalam realitas sejarahnya bangsa ini selalu berjalan tertatih-tatih mewujudkan mimpinya. Misalnya saja pengalaman kolonialisme yang berlangsung 350 tahun lamanya akibat politik pecah belah (devide et impera) yang dilakukan bangsa asing.

Yang menggunakan dan memanfaatkan individu juga kelompok oportunis untuk berkuasa dan mengendalikan pembangunan. Termasuk dalam mengontrol kehidupan masyarakat dengan berbagai model pendekatan.

Individu dan kelompok oportunis seperti ini terus tumbuh dan berkembang pada masa kemerdekaan, orde baru, hingga kini. Sehingga gurita persoalan ideologis bangsa Indonesia sebagai modalitas karakter bangsa yang dicita- citakan belum sepenuhnya dapat terwujud.

Jika berkaca pada perjalanan sejarah bangsa besar dan maju di dunia, maka tantangan Indonesia Emas menuju 100 tahun kemerdekaannya pada tahun 2045 adalah momentum besar untuk kembali kepada nilai karakter bangsanya sendiri.

Semangat juang, gotong royong, rela berkorban, setia, kokoh pendirian dalam menjaga kehormatan dan eksistensi bangsanya. Tidak terjebak pragmatisme sosial dengan mengesampingkan nilai ideologis. Dan menempatkan kepentingan serta keselamatan individu serta golongan diatas kepentingan bangsa dan negara.***

Dirgahayu Negara Kesatuan Republik Indonesia ke- 78.

Tarakan, 9 Agustus 2023

Red/K.101

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: Dr. Andry Wibowo SIK. MH. MsiMewujudkan Gagasan Besar NKRIPragmatisme Vs Ideologis
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

PK Moeldoko Ditolak, Berikut Penjelasan Mahkamah Agung

Post Selanjutnya

Terkait Chat dengan Plh Dirjen Minerba Idris Sihite, Johanis Tanak Kembali Diperiksa Dewas KPK di Sidang Etik Hari Ini

RelatedPosts

Jangan Takut “Lapor Pak Purbaya”: Ini Nomor Konfirmasi Aduan Pajak-Bea Cukai

15 November 2025
Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) (Foto: Istimewa)

Anomali Putusan Mahkamah Konstitusi Yang Inkonstitusional.

14 November 2025

Kepala BPN Garut : Negara Hadir Dalam Rangka Menekan Kembali Penguasaan, Kepemilikan, Pemanfaatan, dan Pemerataan Tanah

14 November 2025
Masyarakat Maluku siap turun ke jalan tuntut pengakuan Abdul Muthalib Sangadji sebagai Pahlawan Nasional.(Foto: Kabariku)

Masyarakat Maluku Siap Turun ke Jalan Desak Pengakuan AM Sangadji sebagai Pahlawan Nasional

13 November 2025
Roy Suryo, Rismon, dan Dokter Tifa tiba di Polda Metro Jaya untuk diperiksa terkait kasus dugaan ijazah palsu Jokowi.(Foto:Ist)

Roy Suryo Cs Tiba di Polda Metro Jaya, Rismon Ancam Gugat Polisi Rp126 Triliun

13 November 2025
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad didampingi Mensesneg Prasetyo Hadi menyerahkan surat rehabilitasi pemulihan namabaik dan hak guru Abdul Muis dan Rasnal

Rehabilitasi Dua Guru Luwu Utara, Sufmi Dasco: Bentuk Kepedulian Presiden pada Dunia Pendidikan

13 November 2025
Post Selanjutnya
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak

Terkait Chat dengan Plh Dirjen Minerba Idris Sihite, Johanis Tanak Kembali Diperiksa Dewas KPK di Sidang Etik Hari Ini

Ada Usulan agar Subsidi Pupuk Diberikan dalam Bentuk Uang, Begini Tanggapan Wapres KH Ma’ruf Amin

Discussion about this post

KabarTerbaru

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) - kader Partai Gerindra, Bobby Nasution

Bobby Nasution Ikuti Sikap DPD Sumut Menolak Budi Arie Gabung Partai Gerindra

17 November 2025
Oplus_131072

Putusan MK Soal Polisi di Jabatan Sipil, FHUI: Perlu Diselaraskan dengan Regulasi Lain

17 November 2025

Omzet Panen Padi Cahyo Capai Rp15,6 Juta, Berkat Bantuan BAZNAS RI

17 November 2025
Petugas melakukan pengecekan rumah warga yang ambruk dampak cuaca ekstrem di Desa Hujungtiwu, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (15/11/2025). ANTARA/HO-BPBD Ciamis

BPBD Ciamis Asesmen Sejumlah Rumah dan Fasilitas Pendidikan Ambruk Akibat Cuaca Ekstrem

16 November 2025
Pemkab Cirebon saat meresmikan kampung donor darah di Desa Babakangebang, Cirebon, Jawa Barat. ANTARA/HO-Pemkab Cirebon.

Pemkab Cirebon Perluas Kampung Donor Darah untuk Perkuat Stok PMI

16 November 2025
Alfira Anandika, atlet renang asal Garut yang meraih emas di Popnas 2025, bersiap mewakili Indonesia pada Asean School Games di Brunei Darussalam/Kabariku

Atlet Renang Garut Alfira Anandika Siap Harumkan Indonesia di Asean School Games

16 November 2025
Wakil Bupati Garut Putri Karlina/Kabariku

Warga Hibahkan Tanah untuk Jalan Umum, Wabup Garut: “Gerakan Dimulai dari Masyarakat”

16 November 2025
Forum Pemerhati Bangsa soroti lemahnya penerapan Pancasila yang memicu radikalisme dan intoleransi.(Foto:Ist)

Forum Pemerhati Bangsa: Lemahnya Pemahaman Pancasila Dorong Intoleransi di Masyarakat

16 November 2025

Struktur Ditjen Pesantren, Ini Penjelasan Menko PMK

16 November 2025

Kabar Terpopuler

  • Adian Napitupulu, Wakil Ketua BAM DPR RI, ketika melakukan kunjungan kerja ke PT Indofarma Tbk Selasa (11/11/2025)

    FSP BUMN IRA Dukung BAM DPR RI Kawal Pembayaran Pesangon Eks Karyawan Indofarma Global Medika

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Seminar Nasional FH UI, Irjen Andry Wibowo: “Reformasi Polri Tak Boleh Berhenti, Polisi adalah Wajah Negara”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kejagung Telusuri Investasi Telkomsel di GoTo: Dari Obligasi Rp2,1 Triliun hingga Saham Rp6 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KPK Umumkan Hasil Seleksi Administrasi, Berikut Daftar Lolos dari Direktur Penyelidikan hingga Kabiro Hukum

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Tujuh  Anak Try Sutrisno: Dari Jenderal, Dosen, hingga Psikolog di Amerika Serikat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jika Soeharto Jadi Pahlawan, Lalu Kami Ini Siapa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapolri Anugerahkan Bintang Bhayangkara Pratama kepada Kepala BNN RI Komjen Suyudi Ario Seto

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

Kabariku.com Terverifikasi Faktual Dewan Pers dan telah mendapatkan Sertifikat dengan nomor: 1400/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

Kabariku

SOROTMERAHPUTIH.COM BERITAGEOTHERMAL.COM

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2025 Kabariku.com

Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan

© 2025 Kabariku.com