Jakarta, Kabariku- “Pemuda saat ini bukan saatnya punya ribuan alasan untuk mengeluh dan menyalahkan orang lain atas situasi yang terjadi, akan tetapi kita fokus untuk mengevaluasi diri dan mengubah internal kita. Tinggal tunggu kesempatan besar itu datang dan menghampiri kita, point terpenting adalah kunci datangnya kesempatan adalah kesiapan”, ucap Fahd El Fouz A Rafiq via Whatsapp pada Senin, (10/4).
Ketua Umum DPP BAPERA mengatakan, “tantangan zaman di era digitalisasi harus diungkap ke publik, karena hambatan pemuda yang paling mikro terkait langsung dengan konstalasi ekonomi, politik, budaya, kesehatan mental maupun kesiapan pemuda itu sendiri.”
Fahd memaparkan tantangan pertama generasi muda saat ini yaitu terkait “Duri dalam daging” yang bersifat mutlak, karena seberapa besar rasa yakin kita terhadap apa yang sedang dikerjakan, perjuangkan dan kita bangun. Duri dalam daging yang benar itu bukan saat kita di hina oleh orang jauh tapi justru lebih berat saat dihina, dijatuhkan, dicampakkan dan tidak dipercaya oleh orang orang terdekat kita.
Jangan pernah mencari motivasi dan validasi dari luar karena berbagai ketidakpastian dan perkataan orang justru akan membuat kita tidak yakin dengan target dan gol yang mungkin belum ada atau jarang orang yang mengerjakan sebelumnya.
Yang pasti, sekali lagi selalu ada pemenang baru dibalik sebuah krisis, jika ini memang menjadi salah satu tahun kritis maka mari pastikan kita termasuk orang minimal yang bisa bertahan dan keluar sebagai pemenang dengan terobosan ide, action dan habit baru kita, tuturnya.
Mantan ketum DPP KNPI ini melanjutkan, dengan tantangan kedua pemuda yaitu rendahnya Critical thingking mulai dari sebab akibat ataupun jika – maka, efeknya anak muda tidak bisa buat keputusan, tidak tegas dengan diri sendiri, tidak bisa memutuskan untuk lingkungan, tidak disiplin dan konsisten apa yang kita kerjakan. Tidak semua hal di tahun 2023 kita iyakan, alih alih menjadi manusia produktif di tahun 2023 kita justru menjadi manusia yang sibuk tanpa arah.
Tantangan ketiga untuk pemuda di era digital ini hampir semua sektor dimanjakan dengan hal yang instan, makin suka dengan yang cepat. Karena sudah banyak alat untuk mempercepat dan ngeskip proses. Saya tidak katakan ini negatif dan tidak ada positifnya. Saat kita menghargai proses dari berjuang, menikmati proses saat kita berkarya misalnya dengan merasakan sakit dalam konsisten maka akan beda hasilnya.
Cepat dapatnya, cepat juga perginya ini sudah jadi hukum alam, ucap dengan nada sinis. Sebut saja alat alat yang sekarang ada dalam dunia Pendidikan yang sangat membantu mempercepat proses kita menyelesaikan tugas atau dalam dunia kreatif seperti banyak AI (artivicial intelligent) yang bisa membantu Social Creative campaign, avatar AI, Voice over AI otomatis dan banyak lagi dan percaya sahabat justru ini yang membuat generasi kita tahu banyak tapi hanya dipermukaan dan tidak mendalam.
Dari luar terlihat indah, dari jauh terlihat kuat namun saat diberi pressure hidup dari orang orang sekitar yang datang dari mana saja dan kapan saja serta dalam bentuk apapun dipastikan generasi ini tidak akan kuat menghadapi pressure dan ini harus segera di strategikan.
Membedah lebih dalam istilah industry Socity 5.0 sangat memungkin kita semua menjadi pemain dan kreator karena alatnya nyaris sudah ada dalam genggaman kita, sangat mudah di operasikan. Namun zaman ini justru tentang manusianya, Bijak atau tidak dalam menggunakannya.
Kita harus tetap menghidupkan sisi sisi kemanusiaan seperti empati, kreativitas, keyakinan standar dan nilai dalam berkarya karena justru yang membedakan manusia dan AI teknologi itu sendiri. dan posisi manusia yang mengendalikan teknologi bukan sebaliknya. Untuk itu tetaplah stay humanis dan tetaplah menjaga sisi kemanusiaan kita apapun profesi kita, agar kita tetap sadar dan hidup seutuhnya.
Tantangan pemuda yang ke empat adalah Ego, ini simpel tapi efeknya kemana – mana, karena ego ada tapi tidak terlihat bahkan terkadang menjadi abu abu kehadirannya. saat kita memforsir diri dengan target, kerjaan dan pencapaian (contoh di sosmed mengejar like, view, jumlah share dan banyak komentar) diakui atau tidak popularitas dan seterusnya ada terselip ego yang ternyata butuh sekali kerendahan hati untuk menyadarinya.
“Saya bukan mengatakan ego itu tidak penting. Ego itu penting dan ternyata keberadaannya adalah sebuah keniscayaan dalam diri manusia. Tidak ada orang hebat yang tidak punya ego, orang hebat pasti egonya besar dikarenakan ego itu bisa buat kita go back our go home. Sukses ya sesukses suksesnya, tapi kalau hancur ya sehancur hancurnya,” katanya.
Namun satu hal yang pasti, ego itu harus bisa kita kendalikan bukan kita yang dikendalikan ego karena yang bisa mengendalikan ego kita bukan orang tua. Guru, atau pasangan kita tapi jawabnya adalah diri kita sendiri.
Tantangan ke 5 pemuda di era digital adalah Malas dan Baperan, asli ini menjadi penutup dan tantangan anak muda era digital, segala kemudahan dan kecepatan yang ada membuat kita jadi malas, chritical thinking rendah membuat kita tidak bisa menyeimbangkan mana logika dan perasaan. Jadi hasilnya yang harus dikerjakakan ditunda tunda dan yang tidak harus dikerjakan di dahulukan.
Mager (Males Gerak) akan rapuh dengan perasaan diri sendiri, ketika ini terjadi maka kita akan mudah di manipulasi, hitam menjadi putih begitu juga sebaliknya dan logical valacy bakal terjadi besar besaran di tahun ini. Saya melihat orang yang berbuat baik berdasarkan value yang benar akan terlihat aneh karena minor jumlahnya, yang jujur dianggap culun. Yang menjaga attitude akan dianggap kaku dan tidak asik, yang berintergritas akan terlihat aneh dan tahun ini menjadi begitu banyak ketidakpastian mulai dari ekonomi, politik dan kesehatan mental.
“Kita mengajak para pemuda untuk tetap kuat menjaga dan membawa harapan untuk kita, lingkungan bangsa dan negara. Bukan tidak mungkin Indonesia 2045 layaknya yang digadang digadang oleh semua orang yang ingin Indonesia kembali jaya, ” tutup Ketua Bidang Ormas DPP Partai Golkar.
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post