• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Rabu, Juli 2, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
Home Opini Artikel

Yogya Peradaban yang Tersisa

Redaksi oleh Redaksi
28 Februari 2023
di Artikel
A A
0
ShareSendShare ShareShare

oleh :
Dr. Andry Wibowo, Sik., MH., Msi.

Yogyakarta, Kabariku- Lebih kurang dua tahun saya tinggal dan bekerja di Yogya. Sebagai orang kelahiran Yogya, pengalaman ditugaskan selama hampir dua tahun di kota ini memperkaya wawasan, pengetahuan dan pemahahaman pribadi saya tentang Yogyakarta.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Bagi saya Yogya merupakan kota atau daerah yang mengesankan. Dari sisi kesejarahan, catatan panjang Yogyakarta sejak masa Nusantara, jaman kolonial, kemerdekaan, hingga revolusi, menjadikannya sebagai epicentrum peradaban Indonesia yang amat penting.

RelatedPosts

Dasar Penyertaan Modal Pemerintahan Daerah Kepada BUMD Air Minum

Megatrust akan Terjadi di Jawa Barat?

Tahlil Pergerakan: Penghormatan untuk Muhammad Rafsanjani (30 Maret 1992 – 11 Maret 2024)

Pada jaman Nusantara misalnya, Yogya meninggalkan banyak cerita mitologi dan peristiwa yang memberikan pemaknaan atas perjalanan hidup dan kehidupan manusia. Melahirkan tradisi dan budaya adiluhung dari peradaban yang bersandarkan pada tata laku sosial. Peradaban yang bersumber dari nilai lokal sehingga terus bertahan menjadi tradisi dan budaya.

Demikian pula pada masa kolonial, kemerdekaan dan revolusi. Yogya memberi banyak kontribusi pada proses sejarah yang meneguhkan keyakinan Indonesia merdeka, lahir dan berdiri melalui nilai kejuangan yang memuat aspek patriotisme dan kolektifisme sosial politik. Kesemua nilai tersebut menyatu dalam spirit untuk menjaga dan meneguhkan kedaulatan sebagai bangsa yang merdeka.

Hari ini, kita masih dapat merasakan Yogya sebagai daerah di Indonesia yang mampu mempertahankan wajah aslinya. Kota budaya dengan masyarakat yang ramah, santun, dengan penuh kebersamaan. Meskipun dalam banyak hal Yogya telah beradaptasi menghadapi dinamika perubahan ekosistem sosial, globalisasi dan interkoneksi manusia dengan melampaui cara- cara tradisionalnya.

Saya merasakan perubahan wajah keseharian masyarakat yogya hari ini dengan membandingkannya pada kondisi tahun 80-an. Sebagai contoh, mobilitas keseharian masyarakat Yogya hari ini tidaklah berbeda dengan masyarakat Indonesia di kota lain. Jika pada tahun 80 dan 90-an kita menyaksikan masyarakat Yogya bersepeda dalam menjalankan aktivitas kesehariannya, hari ini jalan-jalan kota Yogya penuh sesak dengan sepeda motor.

Baca Juga  Hakim Agung Dr. H. Sunarto Terpilih sebagai Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial

Pada sisi lainnya, Yogyakarta, Solo, Magelang, Purworejo sebagai daerah yang terhubung memberi banyak pelajaran penting pelestarian bangunan peradaban masa lalu yang hingga kini masih kokoh berdiri. Hal yang menunjukkan pusat perkembangan peradaban Jawa di masa lalu pernah ada disini. Banyak sekali candi yang tersebar di wilayah itu, tidak hanya sebagai tempat ibadah umat pada zamannya, melainkan sebagai pusat bagi para pemimpin agama sekaligus pemimpin publik mengambil keputusan yang berkaitan dengan urusan kehidupan masyarakat.

Warisan yang lebih nyata juga dapat dilihat di keraton Yogyakarta maupun pada pusat pemerintahan era kolonial. Kehadiran keraton menjadi bukti tak terbantahkan bahwasanya pusat peradaban selalu dimulai dari pusat pemerintahan.

Hal utama yang ingin disampaikan dalam tulisan ini adalah bagaimana para pemimpin dan sistem pemerintahan di masa lalu dalam mengelola ekosistem kehidupan yang lebih kompleks. Peran kepemimpinan pemerintahan untuk dapat mengambil keputusan publik yang terukur, terencana dan dapat dirasakan serta bermanfaat secara lama. Sekaligus meneguhkan pembangunan yang dilaksanakan akan meninggalkan memori positif bagi setidaknya 1 abad generasi.

Dalam konteks ini para pemimpin terdahulu membuktikan, sistem pemerintahannya mengambil keputusan yang sangat bermanfaat bagi generasi berikutnya. Kebijakan pembangunan sangat mempertimbangkan aspek populasi – sumberdaya pendukung kehidupan yang alamiah – dan membangun ruang ruang produktifitas kehidupan yang selaras satu dengan lainnya. Pembangunan ditopang oleh satu sistem nilai tata laku yang kemudian menjadi kebiasaan, tradisi dan kebudayaan.

Hal inilah yang kemudian menjadi memori positif tidak saja bagi generasi yang hidup pada zamannya, tetapi juga bagi generasi berikutnya. Dengan begitu, kedatangan para wisatawan dan mahasiswa di Yogya tidak sekedar memverifikasi catatan sejarah dalam bentuk berwisata dan menimba ilmu, tetapi juga untuk memahami dan mengambil hikmah dari masa lalu untuk memahami masa kini dan menyusun rencana kehidupan di masa depan.

Baca Juga  Rohimah Mulai Sidang, Penasihat Hukum Harap JPU Menuntun Maksimal atas Perbuatan Tidak Manusiawi

Dari sini saya dapat menyimpulkan, mengapa Yogyakarta dapat menjadi salah satu kota wisata yang ikonik. Karena satu hal, pemerintahan di masa lalu sukses membangun peradaban unik yang menjadi ciri khas masyarakat Yogya. Bukan hanya dari sisi arsitektur fisik berupa bangunan keraton, pasar Beringharjo dan jalan Malioboro, serta candi yang berserakan di wilayahnya, tetapi juga sistem nilai yang menjadi tradisi dan budaya yogya. Hal inilah yang membuat banyak orang ingin sekedar datang ke Malioboro, jalan panjang yang menghubungkan keraton menuju gunung Merapi yang menjadi simbol filosofi Yogyakarta.

Dari Yogya saya belajar, pembangunan yang baik adalah pembangunan yang terencana dengan mempertimbangkan keseimbangan populasi – sumber daya pendukung kehidupan alamiah – ruang produktifitas masyarakat. Pembangunan yang ditopang oleh sistem nilai bersama yang menjadi tradisi dan kebudayaan membentuk karakter kehidupan, yang membedakan kita dengan bangsa lain.

Selasa,28 Februari 2023

Matur Suwun Yogya. Yogyakarta Memang Istimewa.

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: Dr. Andry WibowoKabinda DIYMH.SIk.Warta PemiluYogya Peradaban yang Tersisa
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Warga Padaawas Garut Mediasi untuk Mendengarkan Keputusan Bersama PT. Star Energy

Post Selanjutnya

Serahkan Tujuh Unit Kendaraan Hibah. Bupati Garut: Terima Kasih Pemerintah Jepang, Semoga Bermanfaat Bagi Kita Semua

RelatedPosts

Dasar Penyertaan Modal Pemerintahan Daerah Kepada BUMD Air Minum

18 Oktober 2024

Megatrust akan Terjadi di Jawa Barat?

20 Agustus 2024

Tahlil Pergerakan: Penghormatan untuk Muhammad Rafsanjani (30 Maret 1992 – 11 Maret 2024)

17 Maret 2024

Marhaban Ya Ramadhan

10 Maret 2024

Sebuah Resensi Buku dan Catatan Kritis

23 Oktober 2023

Lemahnya Pengawasan dan Pemahaman Pengupahan Ketenagakerjaan Penyebab Upah di Kabupaten Garut Buruk dan Eksploitatif

21 Oktober 2023
Post Selanjutnya

Serahkan Tujuh Unit Kendaraan Hibah. Bupati Garut: Terima Kasih Pemerintah Jepang, Semoga Bermanfaat Bagi Kita Semua

Pemuda Katolik: Tinjau Ulang Jam Masuk Sekolah Subuh di NTT

Discussion about this post

KabarTerbaru

DNIKS Dukung Porturin Sukseskan Ajang Olahraga Tunarungu Asia Tenggara 2025 di Jakarta

1 Juli 2025

Koruptor Berlari, Hukum Tertatih

1 Juli 2025

Eks Sekretaris MA Nurhadi Kembali Ditangkap KPK Terkait TPPU

1 Juli 2025

Sekolah Rakyat Gunakan AI untuk Pemetaan Talenta Siswa, Mulai Beroperasi 14 Juli

1 Juli 2025

KPK Dalami Kasus EDC Bank BRI Senilai Rp2,1 Triliun, 13 Orang Dicekal Usai Penggeledahan di Dua Tempat

30 Juni 2025

HUT Bhayangkara ke-79 Digelar di Monas, Sederet Jalan Ini Akan Ditutup 1 Juli 2025 Mulai Pagi

30 Juni 2025
Muhammad Lukman Ihsanuddin

Putusan MK dan Pertanyaan Besar yang Mengiringinya

30 Juni 2025

Viral Pasien BPJS Meninggal Dunia di RSUD Cibabat, Diduga Lambatnya Penanganan

30 Juni 2025

Seskab Teddy: Sekolah Rakyat Dirancang Presiden untuk Masa Depan Anak Bangsa

30 Juni 2025

Kabar Terpopuler

  • Bu Guru Salsa yang viral, kini bahagia menjadi istri seorang PNS

    Bu Guru Salsa yang Viral karena Video Syur, Kini Bahagia Dinikahi Duda PNS

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Viral Pasien BPJS Meninggal Dunia di RSUD Cibabat, Diduga Lambatnya Penanganan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • HUT Bhayangkara ke-79 Digelar di Monas, Sederet Jalan Ini Akan Ditutup 1 Juli 2025 Mulai Pagi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pelantikan KADIN Garut Periode 2025-2030: Momentum Etika Hukum Memimpin Ekonomi Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Longsor di Cilawu, Lalu Lintas Garut-Tasik via Singaparna Dialihkan ke Jalur Malangbong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Saksi Sejarah dari Bandung: Seruan Melawan Lupa dan Penuntasan Tragedi Kemanusiaan Mei 1998

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapolri Promosikan AKBP Wirdhanto Hadicaksono jadi Dirreskrimsus Polda DIY, Berikut Profil Singkatnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
[sbtt-tiktok feed=1]
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.

Tidak ada hasil
View All Result
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
  • Kabar Presiden
  • Kabar Pemilu
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hiburan
  • Teknologi
  • Opini
    • Artikel
    • Edukasi
    • Profile
    • Sastra

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.