GARUT, Kabariku- Memaknai hari lahirnya Pancasila, untuk perbedaan waktu 1 juni atau 18 Agustus 1945, Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Garut, H. Deden Sopian, S.H.I., mengatakan ‘white and see’.
“Beruntung kita rakyat Indonesia punya tokoh bangsa yang pintar dan bijaksana punya pemikiran jauh kedepan, sehingga sampai saat ini Pancasila masih sangat relevan dengan tuntutan jaman,” kata kang Deden. Rabu (1/6/2022).
Kang Deden menuturkan, Pancasila merupakan intisari dari kitab suci umat mayoritas di Tanah Air, karena itu Pancasila akan sesuai dengan perkembangan jaman.
“Pendiri bangsa sepakat mengambil intisari dari Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam Agama mayoritas yang Rahmatan lilalamin, sehingga sampai kapan pun Pancasila akan sesuai dengan perkembangan jaman,” jelasnya.
Lebih dalam kang Deden memaparkan, Ketuhanan yang Maha Esa sebagai perwujudan bahwa kita mahluk yang diciptakan oleh Tuhan yang ada di bumi.
“Indonesia harus mengakui bahwa Tuhan itu satu, dan tidak mengakui paham yang tidak mengakui Tuhan, agar hidup damai,” ucapnya.
Kemanusiaan yang adil dan beradab, kang Deden menerangkan, Menjadikan manusia-manusia yang bisa berbuat adil dan mempunyai Adab sopan santun.
“Adil saja tidak cukup tapi harus di barengi dengan akhlak yang baik, adil tanpa Adab adalah ketidak adilalan,” terangnya.
Persatuan Indonesia, kang Deden melanjutkan, merupakan pegangan semua rakyat agar indonesia tetap ada, persatuan adalah kunci kuatnya negara yang berbeda suku, agama dan ras.
Kerakyatan yang dipimpim oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
“Dalam segala bentuk keputusan mendahulukan musyawarah mupakat dengan organ perwakilan yang hikmah bijaksana, agar tidak terjadi benturan yang berakibat bercerai berai,” katanya.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurut kang Deden, merupakan tugas negara mutlak untuk menegakan dan menjalankannya.
“Semua warga mempunyai hak mendapatkan keadilan sosial yang sama sebagai pemegang kedaulatan, pemilik negara dan bangsa,” katanya.
Kata kang Deden, Untuk pemenuhan keadilan sosial negara diberikan kekuasaan untuk mengelola bumi Tanah, Air dan segala isinya demi kesejahteraan rakyat. Fakir, miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.
“Memang sangat luar biasa pemikiran para pendahulu kita dalam meletakan dasar haluan arah berbangsa dan bernegara agar sampai kapan pun rakyat selalu terlindungi oleh negara,” akunya
Menjaga persatuan dan kestuan, diterangkan kang Deden, dengan mempertahankan musyawarah mufakat dalam setiap keputusan bijaksana dan melindungi hak keadilan sosial.
“Bebas memeluk agama, tumbuh manusia-manusia yang beradab dan berbuat Adil, selalu menjaga persatuan, mempertahankan musyawarah mufakat dalam setiap keputusan yang penuh kebijaksanaan dan melindungi hak keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia agar bisa merasakan kesejahteraannya,” tutup kang Deden Sopian.***
Red/K.101
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post