Jakarta, Kabariku – Anggota DPR RI, Mufti Anam, mendesak PT Pertamina (Persero) untuk menggratiskan Pertamax bagi masyarakat sebagai bentuk kompensasi atas kasus Pertamax oplosan yang terjadi sejak 2018 hingga 2023.
Desakan tersebut disampaikan Mufti Anam dalam rapat dengar pendapat antara Komisi VI DPR RI dan Direktur Utama PT Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, yang juga dihadiri oleh Direktur Utama PT Pertamina Internasional Shipping, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, dan Direktur Utama PT Kilang Pertamina pada Selasa, 11 Maret 2025.
Mufti Anam menilai bahwa kasus ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan permintaan maaf dari Pertamina. Menurutnya, masyarakat telah dirugikan dan perlu mendapatkan kompensasi nyata.
“Bagaimana dengan kerugian konsumen? Apa ada inisiatif dari Pertamina untuk menggantinya? Mereka membeli BBM bukan untuk diminum, tetapi untuk bekerja dan beraktivitas setiap hari,” tegas Mufti.
Sebagai solusi, Mufti menyarankan agar Pertamina menggratiskan Pertamax dalam jangka waktu tertentu sebagai bentuk pertanggungjawaban.
“Gratis selama setahun mungkin tidak memungkinkan, tapi seminggu atau sebulan bisa dipertimbangkan. Intinya, harus ada langkah konkret dari Pertamina untuk memperbaiki kesalahan ini,” ujarnya.
Pernyataan Mufti Anam ini viral di media sosial, membuat banyak orang penasaran dengan sosoknya. Lantas siapa Mufti Anak> Berikut profil singkatnya.
Profil Mufti Anam
Mufti Aimah Nurul Anam, atau lebih dikenal sebagai Mufti Anam, lahir pada 24 Desember 1987. Ia adalah anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, mewakili Jawa Timur II yang meliputi Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, dan Kota Probolinggo. Mufti Anam menjadi anggota DPR RI dua periode, yaitu 2019-2024 dan 2024-2029.
Mufti juga dikenal sebagai adik dari mantan Menteri PANRB, Abdullah Azwar Anas.
Selain seorang politisi Mufti Anam juga seorang dokter lulusan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Kemudian menempuh Dokter Koas di RSUD Bangil (2012-2014).
Mufti juga dikenal sebagai seorang pengusaha sukses di bidang Real Estat dan distributor obat.. Bahkan ia sempat menjadi Ketua Umum HIPMI Jwa Timur periode 2018-2021.
Riwayat Pendidikan
• Doktoral: Universitas Padjadjaran (sedang berjalan)
• Magister Ilmu Komunikasi: Universitas Padjadjaran
• Pendidikan Dokter: Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
• American Academy of Aesthetic Medicine
• Pendidikan Pesantren: Ponpes Bumi Shalawat Sidoarjo, Ponpes Mabadiul Ihsan Banyuwangi, Ponpes Darussholah Jember, TMI Al-Amien Prenduan Madura
Riwayat Organisasi
• Ketua Bidang Sinergi BUMN BPP HIPMI (2023-2025)
• Ketua Umum HIPMI Jawa Timur (2018-2021)
• Dewan Ahli Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim (2018-2023)
• Wakil Bendahara Realestate Indonesia (REI) Jatim (2017-2020)
• Wakil Ketua Komite Ekspor Impor KADIN Jatim (2014-2019)
• Wakil Sekjen Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) (2009-2012)
Perusahaan
• PT Maxine Abdi Medika (Distributor produk dan alat kecantikan)
• PT Anam Capital Indonesia (Perusahaan investasi di berbagai bidang)
• PT Zoe Otto Indonesia (Perusahaan konstruksi dan manufaktur)
Dengan rekam jejak yang panjang di dunia politik, kesehatan, dan bisnis, Mufti Anam terus menjadi sosok yang vokal dalam menyuarakan aspirasi rakyat, termasuk dalam isu BBM oplosan ini.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post