Kabariku- Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Kapolda Jateng untuk menyelidiki dugaan ilegal logging di Perhutani Welahan Grobogan.
Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengatakan, Kapolda Jateng Irjen Ahmad Lutfi harus menurunkan tim untuk menyelidiki dugaan ilegal logging kayu jati milik Perhutani Welahan di Kabupaten Grobogan.
“Proyek penjarangan kayu jati itu sebagian dikirim ke Jepara dengan diduga menggunakan surat aspal, asli tapi palsu,” kata Sugeng dalam keterangan tertulis yang diterima Minggu (8/5/2022).
Dikatakan Sugeng, Informasi masyarakat yang dilaporkan kepada IPW menyebutkan bahwa penjualan kayu-kayu jati ilegal tersebut sudah dilaporkan ke Ditkrimsus Polda Jateng.
“Penjualan kayu-kayu jati ilegal tersebut sudah dilaporkan ke Ditkrimsus Polda Jateng beberapa waktu lalu melalui seorang perwira polisi,” katanya.
Akan tetapi, Lanjut Sugeng, laporan informasi tersebut tidak mendapat respons dan kegiatan penyelundupan itu tetap berlangsung.
“Bahkan IPW menyampaikan langsung pada Kapolres Grobogan terkait informasi ini dengan data sumber informasi, dan nama-nama terduga pelaku yang didapat dari infornasi masyarakat,” jelasnya.
Sugeng menyebut, Proyek penjarangan kayu jati oleh Perhutani Welahan di Kabupaten Grobogan, Jateng diperkirakan sudah berjalan hampir satu bulan.
“Seringkali, barang bukti kayu tebangan tersebut ditaruh di tanah pekarangan warga Desa Lebak, Grombongan” kata Sugeng.
Setiap harinya, Ketua IPW menegaskan, hasil kayu yang diperoleh, diperkirakan sebanyak empat sampai lima truk dengan volume enam sampai tujuh kubik per truknya.
“Total kayu yang dihasilkan minimal 24 kubik kayu jati per harinya,” cetusnya,
Menurut informasi masyarakat dua truk dimasukkan ke Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Sumber Rejo. Sedangkan yang dua truk lainnya diduga dibawa keluar dengan disertai surat aspal ke Jepara melalui jalur Welahan, Purwo, Ciroton , Kayen.
“Artinya, kalau ini memang benar, ada penyelewengan dan penyelundupan kayu di Perhutani Welahan, Kabupaten Grobogan,” ujarnya.
IPW menduga, modus pelaku bekerjasama dengan pegawai perhutani, dimana penebang mendapat kontrak tebang luasan lahan terbatas. Tetapi, penebang menebang melebihi luasan kerja yang ada di kontrak kerjanya.
Bisa jadi, lanjutnya, permainan ini juga terjadi di wilayah lainnya di Jawa Tengah. Padahal, misi Perhutani adalah mengoptimalkan bisnis kehutanan dengan prinsip good corporate governance.
“Oleh sebab itu, IPW mendesak Kapolda Jateng Irjen Ahmad Lutfi untuk menurunkan tim membongkar permainan kayu ilegal di Perhutani Welahan Grobogan Jawa Tengah,” tutup Sugeng.***
*Siaran Pers Indonesia Police Watch