• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Selasa, November 4, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
  • Dwi Warna
  • Kabar Peristiwa
  • Hukum
  • Kabar Istana
  • Politik
  • Profile
  • Opini
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Seni Budaya
  • Pariwisata
  • Hiburan
  • Teknologi
Home Opini Sastra

Pemuda, Ibu dari Segala Kebajikan

Redaksi oleh Redaksi
28 Oktober 2021
di Sastra, Seni Budaya, Teknologi
A A
0
ShareSendShare ShareShare
Oleh;
Marlin Dinamikanto
Penyair Facebooker


Kabariku-
Dulu sekali saya pernah mendengar ungkapan ala New Left, “Jangan percaya orang yang berumur diatas 30 tahun.” Sampai sekarang pun saya Percaya itu. Sebab biasanya orang yang berumur di atas 30 sudah menata hidup normal dengan membangun keluarga yang Sakinah, Mawadah dan Warrahmah, di samping juga membangun profesi untuk kemapanan hidupnya.

Pandangan diatas tentu mengacu pada usia manusia yang sangat terbatas, rata-rata hanya sekitar 70 tahun. Orang yang berumur di atas 30 tahun biasanya sudah berkeluarga. Sehebat apapun dia pasti berhadapan dengan tagihan listrik, bayar cicilan atau kontrak rumah, belum lagi persoalan rumah tangga lainnya yang memaksanya untuk bekerja.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Beda dengan anak muda dalam kelompok umur 15-29 tahun yang jumlahnya di Indonesia mencapai 62 juta. Kebutuhan hidupnya yang belum seberapa membuatnya lebih kuat dalam mempertahankan prinsip, lebih hirau terhadap nasib orang-orang di sekitarnya, dan lebih jernih dalam mewujudkannya dalam gerakan tanpa dirusak oleh kepentingan pribadi, mentor atau atasannya.

RelatedPosts

Nezar Patria: Indonesia Butuh SDM Cakap Teknologi Hadapi Bonus Demografi

Kekuatan Utama Bangsa di Era Kecerdasan Buatan (AI) Terletak Pada Manusia yang Berkarakter Kuat dan Berintegritas Tinggi

Gandeng Perusahaan Teknologi Global, Jabar Mantapkan Diri Jadi Pusat Investasi Energi Hijau

Idealnya memang begitu. Tapi tidak sedikit pula, umumnya anak-anak muda dari organisasi kemahasiswaan yang sudah mapan, dirusak oleh kepentingan para mentornya. Sehingga dalam berbicara pun seolah mengalami penuaan dini dengan bersikap lebih santun, diplomatis dan penuh gagasan normatif. Pemuda yang jenis begini saya sebut sebagai zombie yang tanpa imajinasi dan gagasan-gagasan kreatif untuk mendobrak kebekuan peradaban.

Baca Juga  Menyongsong Kementerian Kebudayaan, ABRA Kawal Janji Politik Pemerintahan Terpilih Prabowo - Gibran

Tentu tidak semua anak muda bersikap seperi mayat hidup. Bahkan yang lebih parah dari itu, ada pula jenis anak muda yang menjadi sampah peradaban dengan mengkonsumsi narkoba. Tapi tentu saja ada yang terpanggil oleh panggilan zaman, seperti Pemuda Sutomo di tahun 1908, atau Pemuda Mohammad Yamin di tahun 1928, Pemuda Soekarni di tahun 1945, Pemuda Soe Hoe Gie di tahun 1966, atau Pemuda Hariman Siregar di tahun 1974, atau Pemuda Indro Tjahjono di tahun 1978 dan seterusnya.

Penting pula untuk dicatat, revolusi kemerdekaan Indonesia bukan lahir dari pemberontakan militer yang merebut kemerdekaannya dari tangan penjajah. Melainkan dari keinginan kuat pemuda Chaerul Saleh, pemuda Soekarni, pemuda Aidit, dan pemuda lainnya yang ingin merdeka secepat-sepatnya.

Untuk itu pula, Benedict Anderson memotret secara gamblang tentang peran anak muda yang khas Indonesia dalam bukunya yang berjudul “Revoloesi Pemuda: Pendudukan Jepang dan Perlawanan di Jawa 1944-1946.” Penentu kemerdekaan Indonesia, tulis Anderson, tidak dimainkan oleh cendikiawan atau kelas-kelas tertindas, melainkan oleh pemuda.

Basis ideologi pemuda, tandas Anderson, adalah fortiter in re atau prinsip yang kuat untuk suatu perubahan total dan memulai pembaruan. Desakan kuat itu yang memaksa Soekarno dan Hatta membacakan teks proklamasi pada 17 Agustus 1945. Itulah fakta-fakta sejarah, betapa pentingnya peran pemuda di seputar detik-detik proklamasi yang kita rayakan setiap tanggal 17 Agustus itu.

Sastrawan terkemuka Indonesia Pramoedya Ananta-Toer pun menggambarkan pemuda sebagai prajnya paramita, ibu dari segala kebajikan. Pram percaya setiap manusia mengalami lompatan nilai, terutama nilai yang membentuk dan menjiwai istilah pemuda sebagai spiendor varitatis, penerang bagi jutaan orang yang mendambakan gemerlap cahaya hari baru.

Baca Juga  BMKG Luncurkan Dua Inovasi 'EWS dan SIRITA' Respon Atas Meningkatnya Aktivitas Kegempaan di Indonesia.

Peradaban itu seperti halnya jasad. Tanpa adanya regenerasi yang sanggup menjawab perubahan, niscaya pula, segemilang apa pun peradaban dengan sendirinya akan membusuk dan punah. Hirarki nilai-nilai yang sudah mapan akan selalu dapat dikalahkan oleh imajinasi anak-anak muda yang dibangkitkan oleh kehendak zaman.

Begitu banyak contoh sejarah yang mengajarkan kepada kita, bagaimana eloknya peradaban Mesopotamia di daerah aliran sungai Tigris, betapa berjayanya Romawi, begitu juga dengan Sriwijaya dan Majapahit, pada akhirnya kini tinggal menyisakan reruntuhan.

Pembusukan itu terjadi sebagai akibat langsung menuanya peradaban dan absennya kaum muda dalam menjawab perubahan. Kita boleh kagum atas kehebatan Soekarno, Hatta, Syahrir, Tan Malaka dan Semaun. Tapi kekaguman itu tidak ada artinya, bila pikiran Pemuda Soekarno dan para pemimpin segenerasinya kita biarkan membeku dalam pikiran.

Hancurnya komunisme tidak perlu diratapi. Karena itu keniscayaan sejarah sebab ajaran itu dibiarkan membeku dan tuli dari panggilan zaman. Satu-satunya yang mampu menjawab panggilan zaman adalah anak-anak muda. Bukan orang-orang tua yang bersiap diri menerima panggilan Tuhan.

Kapitalisme pun tidak bisa jumawa mengklaim sebagai satu-satunya pemenang peradaban. Sikap serakah untuk mengambil alih segala kuasa ke segelintir orang pada akhinya mendorongnya ke jurang kepunahan. Bayang-bayang depresi kini telah mengintai negara-negara Kapitalisme yang sudah mapan.

Narasi besar, utamanya pertarungan Kapitalisme vs Sosialisme, sebagaimana pertarungan Tom dan Jerry sepanjang Abad ke-20 sudah rontoh oleh gejala menguatnya solidaritas yang digerakkan oleh narasi-narasi kecil yang bersifat lebih spontan dan seketika.

Masih ingat koin untuk Prita? Atau pembelaan massif kepada nenek tua yang terpaksa mencuri buah semangka karena kelaparan? Itulah serpihan narasi-narasi kecil yang menggerakkan kepedulian banyak orang. Begitu pun dengan Kapitalisme global yang jumawa niscaya akan bertekuk-lutut menghadapi gerakan solidaritas yang dimungkinkan oleh teknologi informasi.

Baca Juga  DWP Kemensos Kunjungi Galeri Yose Art, Gali Potensi Seni Anak-Anak Istimewa Sekaligus Jajaki Kolaborasi dengan Pengrajin UMKM

Tentang perkembangan Tekhnologi Informasi yang begitu ajaib mewujudkan Imagine the Peoplenya John Lennon : no border, no religion, di akhir 1960-an lalu adalah digerakkan anak-anak muda yang bukan hanya mampu membuat lompatan nilai-nilai, melainkan juga lompatan tekhnologi.

Peradaban Yunani Kuno, kejayaan Islam di Cordoba, hanyalah kenangan lama yang hancur sendiri oleh menuanya peradaban. Hadirnya anak-anak muda dengan jiwa muda pastinya, akan terus memperbarui bagian yang aus dan kikis dari peradaan itu sendiri.

Karena itulah hukum alam. Obsesi manusia memang ingin hidup seribu tahun seperti puisi Chairil Anwar, maka lahirlah dongeng tentang Highlander, atau kisah raja-raja Tiongkok yang mencari obat panjang umur ke sepenjuru dunia. Tapi pada ujungnya toh mereka berakhir di sebuah upacara pemakaman.

Untuk itulah saya bersepakat dengan Pramoedya Ananta-Toer, bahwa Pemuda adalah ibu dari segala kebajikan. ***

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: Pramoedya Ananta-Toer
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Peringati Sumpah Pemuda ke 93 Aliansi Pemuda Jatisari Cisompet Gelar Tournamen Sepakbola Tingkat SD

Post Selanjutnya

Realisasi Investasi Triwulan III Hingga September 2021 Naik 3,7 Persen Mencapai Rp 216,7 Triliun

RelatedPosts

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria (Foto: Komdigi)

Nezar Patria: Indonesia Butuh SDM Cakap Teknologi Hadapi Bonus Demografi

28 Oktober 2025

Kekuatan Utama Bangsa di Era Kecerdasan Buatan (AI) Terletak Pada Manusia yang Berkarakter Kuat dan Berintegritas Tinggi

24 Oktober 2025

Gandeng Perusahaan Teknologi Global, Jabar Mantapkan Diri Jadi Pusat Investasi Energi Hijau

16 Oktober 2025
Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kemkomdigi Mediodecci Lustarini (Foto: Kemkomdigi)

Kemkomdigi Perkenalkan Glosarium Pengawasan Ruang Digital SadarRuang

15 Oktober 2025

Untuk Hadapi Perubahan Iklim, BRIN Perkuat Riset Kolaboratif

13 Oktober 2025

Perkuat Sistem Pendataan Ikan, KKP Luncurkan e-Logbook V3

8 Oktober 2025
Post Selanjutnya

Realisasi Investasi Triwulan III Hingga September 2021 Naik 3,7 Persen Mencapai Rp 216,7 Triliun

Perhimpunan Menemukan Kembali Indonesia Gelar Renungan Hari Sumpah Pemuda ke 93

Discussion about this post

KabarTerbaru

Direktur Kepelabuhan Perikanan KKP, Dr. Ady Candra, S.Pi., M.Si., bersama Dirpamobvit Korsabhara Baharkam Polri, Brigjen Pol. Suhendri, S.H., S.I.K., M. PSDM., di ruang rapat nelayan lantai 12 Gedung Mina Bahari II, Jakarta Pusat.

Baharkam Polri dan KKP Teken PKS Penerapan Sistem Keamanan Objek Vital Nasional

4 November 2025
Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming (tengah) didamping sejumlah pejabat terkait saat meninjau proyek Kolam Retensi Terboyo di Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (02/11/2025) (Foto: Setwapres)

Wapres Gibran Tinjau Proyek Kolam Retensi Terboyo di Semarang

4 November 2025
Caption:
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto memberikan arahan percepatan pendataan lahan untuk pembangunan gerai Kopdeskel Merah Putih kepada pemerintah daerah, Senin (3/11/2025)./Kemendagri

Wamendagri Minta Pemda Percepat Pendataan Lahan untuk Pembangunan Gerai Kopdeskel Merah Putih

4 November 2025
Caption:
Menteri Sosial Saifullah Yusuf dan Menteri P2MI Mukhtarudin menandatangani Nota Kesepahaman tentang penguatan kurikulum Sekolah Rakyat sebagai bekal calon pekerja migran di Jakarta, Senin (3/11/2025).Kemensos

Kemensos dan P2MI Siapkan Kurikulum Khusus untuk Calon Pekerja Migran di Sekolah Rakyat

4 November 2025
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)/kemenkoinfra.go.id

Presiden Prabowo Dorong Pembangunan Kereta Api di Luar Pulau Jawa

4 November 2025
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad bersama rombongan saat melakukan sidak di pabrik PT Multistrada Arah Sarana Tbk (Michelin), Cikarang, Senin (3/11/2025)./Fraksi Gerindra

DPR Minta Michelin Hentikan Sementara Proses PHK di Pabrik Cikarang

4 November 2025
KPK menangkap Gubernur Riau Abdul Wahid bersama sejumlah pihak dalam operasi tangkap tangan di Riau. (Foto: Ist)

KPK Tangkap Gubernur Riau Abdul Wahid dalam Operasi Tangkap Tangan di Riau

3 November 2025
Ahmad Sahroni disidang MKD DPR RI karena ucapannya yang dinilai tidak pantas.(Foto:Ist)

Ahmad Sahroni Disidang MKD, DPR Tegaskan Penegakan Etika Jadi Komitmen Lembaga

3 November 2025
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad sidak ke pabrik Michelin di Cikarang, minta PHK dihentikan sementara.(Foto:Ist)

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Hadir di Tengah Buruh Michelin, Minta PHK Dihentikan dan Dialog Dibuka

3 November 2025

Kabar Terpopuler

  • Menteri Luar Negeri Sugiono

    Jarang Terungkap, Inilah Orang Tua dan Tiga Saudara Kandung Menlu Sugiono Beserta Pekerjaannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Senator Agustinus Kambuaya: Frans Pigome dan Florentinus Beanal Layak Pimpin Freeport

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kongres BEM PTAI di Palembang Ricuh, Diduga Terjadi Pemukulan hingga Sidang Dihentikan Total

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Presiden Prabowo Serahkan 16 Calon Anggota DEN ke DPR, Siap Jalani Fit and Proper Test

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Magang Nasional Dorong Dunia Usaha Cetak Talenta Muda Kompeten

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketua DPR RI Puan Maharani Soroti 110 WNI Korban Penipuan Online: “Negara Harus Lindungi Warga”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Tujuh  Anak Try Sutrisno: Dari Jenderal, Dosen, hingga Psikolog di Amerika Serikat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

Kabariku.com Terverifikasi Faktual Dewan Pers dan telah mendapatkan Sertifikat dengan nomor: 1400/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

Kabariku

SOROTMERAHPUTIH.COM BERITAGEOTHERMAL.COM

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2025 Kabariku.com

Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan

© 2025 Kabariku.com