KABARIKU – Menteri Kesehatan (Menkes) RI Terawan Agus Putranto mengungkapkan, vaksinasi Covid-19 akan dilakukan terhadap 107 juta penduduk yang berusia 18-59 tahun.
“Pemberian vaksin dilakukan dengan mempertimbangkan ketersediaan vaksin dan peruntukkannya,” kata Menkes Terawan dalam rapat kerja antara Kementerian Kesehatan dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (17/11/2020)
Ia menambahkan, pemberian vaksin akan dilakukan terhadap penduduk yang sehat, tanpa komorbid, bukan ibu hamil, dan bukan orang yang sudah sembuh dari Covid-19.
“Hal itu sesuai dengan rekomendasi ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization),” kata Menkes.
Ia menyebutkan, vaksinasi akan dilakukan melalui 2 skema, yaitu vaksinasi program dan vaksinasi mandiri. Untuk vaksinasi program akan menyasar penerima sekitar 32 juta orang dengan 73 dosis vaksin. Sedangkan vaksinasi mandiri akan menyasar sekitar 75 juta orang dengan 172 juta dosis vaksin.
“Sehingga total sasaran vaksinasi sebanyak 107 juta orang penduduk dengan total dosis 246.575.051 dosis. Satu orang membutuhkan dua dosis,” jelasnya.
Berikut sasaran vaksin seperti disampaikan Menkes:
Vaksin program
Tenaga kesehatan: 1.251.173 orang
Pelayan publik: 4.422.331 orang
Peserta BPJS PBI: 26.484.172 orang
Vaksin mandiri
Masyarakat dan pelaku ekonomi: 75.048.269 orang.
Subsidi
Berbeda dengan vaksinasi program yang gratis, dalam vaksinasi mandiri maka masyarakat harus mengeluarkan uang sendiri untuk membayar vaksin.
Berapa harga vaksin per dosis? Menteri BUMN Erick Thohir sempat menjelaskan bahwa harga vaksin berada di rentang US$5 sampai US$20 per dosis atau sekitar Rp73.500 hingga Rp294 ribu per dosis.
Banyak yang mengatakan, sebagian penduduk yang terpaksa harus melakukan vaksin mandiri akan merasa keberatan dengan harga tersebut. Tak heran jika banyak yang menyarankan agar pemerintah mengalokasikan subsidi untuk vaksinasi mandiri sehingga harganya terjangkau. Saran itu di antaranya datang dari kalangan anggota DPR RI.
Presiden RI Joko Widodo pun sempat mengingatkan agar harga vaksin Covid-19 terjangkau oleh masyarakat.
“Dalam situasi pandemi seperti sekarang, harga vaksin harus terjangkau oleh masyarakat,” harapnya.
Presiden menambahkan, vaksinasi massal direncanakan dimulai pada akhir tahun 2020.
“Kami harapkan proses vaksinasi bisa dimulai akhir tahun ini menyusul serangkaian tes yang dilakukan BPOM,” kata Jokowi. (Ref)