KABARIKU – Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa untuk masyarakat miskin di desa yang terdampak COVID-19, tidak boleh berbentuk barang atau sembako, namun harus berbentuk uang tunai.
Hal itu ditegaskan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/4/2020).
“Ada yang bertanya, apakah boleh BLT Dana Desa diberikan dalam bentuk sembako? Jawabannya tidak boleh, harus berupa uang,” ujar Abdul Halim.
Ia pun menyarankan agar BLT Dana Desa diberikan kepada penerima melalui transfer perbankan.
“Namun jika benar-benar tidak memungkinkan, penyerahan langsung ke penerima pun bisa dilakukan,” ujarnya.
Mendes PDTT pun mengingatkan kembali kriteria penerima BLT Dana Desa, yakni keluarga miskin di desa yang belum menerima bantuan apa pun dari program pemerintah.
“Warga miskin di desa yang belum menerima Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan kartu pra kerja, itu yang berhak menerima.,” tegasnya.
Seperti diberitakan, BLT Dana Desa diberikan kepada penerima sebesar Rp 600 ribu per bulan selama tiga bulan berturut-turut. (Ref)