KABARIKU– Indonesia kembali kehilangan putra terbaiknya. Dr. (H.C.) Ir. H. Salahuddin Wahid atau biasa dipanggil KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah meninggal dunia, Minggu (2/2/2020) pukul 20.55 WIB.
Ulama pejuang hak asasi manusia yang juga jebolan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu meninggal dunia di RS Jantung Harapan, Jakarta, usai menjalani bedah jantung.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Robikin Emhas mengungkapkan, Indonesia berduka dan kehilangan tokoh panutan yang gigih memperjuangkan hak asasi manusia.
“Almarhum adalah tokoh yang gigih memperjuangkan martabat kemanusiaan dan hak asasi manusia. Tokoh yang memimpikan umat agar bersatu. Semoga kita dapat meneruskan perjuangan beliau,” kata Robikin dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kabariku, Senin (3/2/2020).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) disertai Ibu Negara Iriana Joko Widodo, melayat ke rumah duka di Jalan Bangka Raya Nomor 2C, Mampang, Jakarta Selatan, sekitar pukul 07.30. Kedatangan Presiden disambut oleh Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono dan yang lainnya.
Gus Solah merupakan adik kandung Abdurahman Wahid (Gus Dur), Presiden ke 4 Republik Indonesia.
Rencananya, jenazah almarhum akan diterbangkan hari ini juga ke Tebu Ireng, Jawa Timur, dan akan dimakamkan di samping makam Gus Dur.
Riwayat singkat
Salahuddin Wahid lahir di Jombang, 11 September 1942. Ia merupakan putra dari pasangan K.H. Wahid Hasyim ayah dengan Sholehah. KH Hasyim Asyari, kakeknya, merupakan pendiri organisasi Nahdlatul Ulama (NU).
Gus Solah menempuh pendidikan tingkat SD hingga SMA di Jakarta. Selepas SMA ia meneruskan ke ITB jurusan Arsitektur.
Jabatan yang pernah diembannya di antaranya anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada masa awal reformasi 1998, dan Wakil Ketua Komnas HAM.
Ia juga sempat menalonkan diri menjadi Wakil Presiden RI mendampingi Jenderal (Pur) Wiranto pada Pemilu 2004. (Ref)