KABARIKU – Budi Arie Setiadi, Ketua Umum relawan organisasi massa Pro Jokowi (Projo), memiliki tugas baru. Setelah ikut menyukseskan Jokowi menjadi orang nomor 1 di negeri ini untuk dua periode, kini ia ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), mendampingi Abdul Halim Iskandar, yang menjadi menterinya.
Maka niat untuk membubarkan organisasi Projo pun diurungkan.
“Ya (tadinya) kita mau pamit tapi ditugaskan lagi,” kata Budi usai dipanggil Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Pria yang akrab dipanggil Muni oleh kawan-kawannya ini, mengakui, karena tugas Projo untuk memenangkan Jokowi dalam Piplres sudah selesai, maka ia dan sejumlah pengurus Projo akhirnya berniat membubarkan organisasi yang didirikannya sejak tahun 2013 itu.
Namun niat itu dibatalkan setelah Jokowi memintanya untuk membantu menyukseskan pembangunan pedesaan dengan menjadi Wakil Mendes PDTT.
“Projo mungkin akan mengubah arah perjuangan, yang tadinya memenangkan Jokowi dalam Pilpres, kini akan membantu sekuat tenaga menyukseskan program-program pembangunan yang dicanangkan Jokowi, terutama dalam bidang pembangunan desa, daerah tertinggal dan transmigrasi,” ungkap Budi.
Budi Arie lahir di Jakarta, 20 April 1969. Ia merupakan relawan, aktivis sosial, politikus, dan pengusaha. Projo yang dipimpinnya, disebut sebagai organisasi relawan darat terbesar pendukung Joko Widodo.
Memulai penidikan di SD Marsudirini Koja, Jakarta Utara, Budi melanjutkan ke SMP Marsudirini, masih di Koja. Ia kemudian melanjutkan ke SMA Kolose Kanisius Jakarta pada tahun 1988. Selulus SMA, dia diterima di Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UI dan lulus pada tahun 1996. Budi Arie menyelesaikan studi paska sarjana di Managemen Pembangunan Sosial Universitas Indonesia dan lulus tahun 2006.
Saat reformasi tahun 1998, ia mendirikan surat kabar yang kritis. Namanya BERGERAK. Bersama wartawan Tempo yang baru saja dibredel, ia aktif mengelola mingguan Media Indonesia pada tahun 1994-1996. Selanjunya bersama beberapa seniornya ia ikut menjadi bagian awal dari berdirinya Mingguan Ekonomi Kontan. Budi menjadi jurnalis Kontan dari tahun 1996 hingga 2001.
Sedangkan sebagai politikus, Budi Arie pernah menjadi Kepala Balitbang PDI Perjuangan DKI Jakarta (2005-2010) dan juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta. Ia kemudian mendirikan Projo dan berjuang mengumpulkan aspirasi pencapresan Jokowi sebelum dideklarasikan PDIP secara resmi. (Ref)