• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Kamis, September 18, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Tokoh
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Tokoh
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
  • Dwi Warna
  • Kabar Peristiwa
  • Hukum
  • Kabar Istana
  • Politik
  • Tokoh
  • Opini
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Seni Budaya
  • Pariwisata
  • Hiburan
  • Teknologi
Home Kabar Peristiwa

Surat dari Pondok Bambu, Fadilah: Bangkitlah Indonesia Sekarang Juga, Jangan Tunggu Vaksin

Redaksi oleh Redaksi
18 Mei 2020
di Kabar Peristiwa
A A
0
ShareSendShare ShareShare

KABARIKU – Pak Jokowi telah menetapkan agar melonggarkan PSBB, dengan maksud agar bangsa ini secara bertahap mampu mengembalikan kegiatan sosial dan membangun perekonomian Indonesia pulih kembali.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Seperti yang kita saksikan seluruh dunia terpuruk. Meski negara adidaya seperti Amerika pun menderita , bahkan kasusnya terbanyak di dunia dan kematiannya pun sangat banyak. Pergerakan ekonomi dan perdagangan terhenti.

RelatedPosts

Wamen Ossy Ingatkan Kanwil BPN Bengkulu, Peraturan Perundangan Harus sebagai Prinsip

Kurikulum Berbasis Cinta di Forum Lintas Iman Asia Diperkenalkan Menag

Bahas Sinergi dan Penguatan P4GN, Kepala BNN RI Bertemu Gubernur DKI Jakarta

Di Eropa pun demikian juga korbannya juga cukup banyak. Apalagi khusus di negara Italia sangat parah boleh dikatakan terbanyak bila dibandingkan dengan jumlah penduduk .

Saat ini mereka semua mulai menggeliat sadar mereka harus bangun dari ketakutan dan kekawatiran. Mereka harus bangun dari keterpurukan ini utk memulai kehidupannya lagi .

Namun Bill Gates mengatakan bahwa yang mampu menghentikan wabah covid hanyalah vaksin corona . Dimana dia sangat yakin vaksin unggulannya akan siap 18 bulan ke depan. Bill Gates juga menekankan kalau pun wabah corona ini berhenti, belum tentu kalian bisa kembali seperti dulu lagi (??) Mngkin dia mengacu ketika spanish flu 1918 selesai. Terjadi perubahan peradaban yang sama sekali berbeda dari sebelumnya.

Anthony Fauci mengatakan awas kalau ada negara yang cepat-cepat membuka lockdown-nya pasti akan mengalami perburukan penularan covid dan wabah akan lebih dahsyat lagi.

Sedangkan WHO menyatakan tidak akan pernah ada vaksin sebelum akhir 2021.

Dr David Nabarro seorang professor dari global health di Imperial College London dan sekarang sebagai special envoy WHO untuk Covid-19, mengatakan bahwa kemungkinan besar tidak akan pernah ada vaksin yang efektif uuntuk corona. Memang ada penyakit-penyakit yang tidak ditemukan vaksinnya contoh nya HIV AID, Dengue. Maka kita harus bisa hidup berdamai dengan corona.

Menurut saya andaikan vaksin dari Bill Gates dkk benar siap kita harus ingat ketika Ejikman melakukan sequencing virus strain indonesia ternyata karakter virus kita berbeda dengan virus yang beredar di negara yang sedang getol mengadakan ujicoba vaksin yang akan diproduksi besar-besaran untuk sedunia.
Kita harus hati-hati di sini, berarti vaksin yang sedang mereka bikin berasal dari virus yang karakternya berbeda dengan vìrus yang ada di indonesia maka tidak akan kompatibel dengan kita (tidak cocok sehingga tidak akan efektif)

Baca Juga  Dua Petani Tewas Akibat Konflik dengan Perkebunan, KNPA Ajukan Lima Tuntutan

Kalau kita melihat negara China, Wuhan telah kembali memulai kehidupan baru setelah Corona, dengan tanpa vaksin tapi menggunakan obat tradisional.

China menunjukkan ketangguhannya dalam menghadapi corona dari awal, terus Lockdown dan kemudian corona terhenti setelah itu ekonomi sudah mulai bangkit kembali.

Tidak perlu heran karena China negara dengan azas otoritarian. Maka dalam menghadapi emergency seperti wabah corona ini decision making sangat efektif , komunikasi searah sangat cepat tanpa kendala, sangat dibutuhkan. Dan ini hampir tidak mngkin terjadi di negara-negara yang menganut azas demokrasi, yang selalu ada pro kontra sehingga suatu keputusan makan waktu lebih banyak.

China dengan jelas menunjukkan kepada dunia bahwa dia bisa bangkit tanpa vaksin dan mereka siap dengan gelombang kedua dengan virus yang berbeda pula.
Bisa tuh.

Di samping itu kalau kita mendengarkan Bill Gates dkk yang sudah invest dananya di dalam bisnis vaksin dunia, mau tidak mau kita ya harus ikutin maunya mereka. Maka kita harus perpanjang PSBB, diam saja di rumah. Ekonomi kita akan nyungsep lebih dalam lagi sampai tahun 2021 berakhir ?

Apakah itu yang kita pilih ? Nunggu vaksin yang belum tentu jadi dan belum tentu cocok. Berpikirlah saudaraku setanah air.

Inget pendapat lain dari seorang expert yang bernama Dr Nabarro yang tidak ada pretensi dalam bisnis vaksin. Ia mengatakan pendapat yang jujur seperti di atas, hidup berdamai dengan corona, tapi tetap waspada.

Kita harus berada diantara itu.

Kita harus mengukur diri kita sendiri dengan jujur ada di posisi mana kita berdiri ? Kita harus bangkit dari keterpurukan ini. Tapi kita juga selamat dari corona. Sudah cukup kita diam di rumah, sudah cukup kita tidak bekerja normal tidak sekolah seperti biasanya.

Sampai kapan kita harus mulai ?

Pak Presiden sudah tiup peluit, memukul genderang untuk bergerak tapi semoga aturan pemerintah tidak bertambah banyak.
Misalnya, boleh naik kapal terbang tapi saratnya banyak dan akhirnya yang bisa terbang sedikit. Dari segi ekonomi tidak menguntungkan.

Kalau mau melonggarkan PSBB itu, ya longgarkan saja aturan-aturan yang sudah ada. Jangan bikin aturan baru, lakukan dengan bertahap.

Misal KRL tidak boleh jalan tadinya, oke sekarang boleh tapi isinya jangan 100% dulu, mungkin mulai dar 50 % terus 70% dulu dan seterusnya. Ini sudah betul.

Baca Juga  Prank Ini Lebih Parah, Dus Sepatu Ternyata Berisi Mayat Bayi

Pergerakan warga adalah sumbu pergerakan ekonomi, setidaknya ekonomi rakyat yang harus nomer satu bangkit. Kalau ekonomi rakyat bangkit pemerintah akan lebih ringan tugasnya dalam memenuhi social safety net-nya. Mungkin sudah tidak akan diperlukan lagi .

Kalau pergerakan warga dibatasi terus bagaimana ekonomi bisa hidup lagi? Yang harus diingat adalah pergerakan warga tidak menimbulkan penyebaran corona lebih buruk.

Kita harus berjalan diantara pilar yang seimbang, pergerakan warga dengan cara yang sehat, hati-hati harus pakai masker, jarak satu meter dengan lainnya, dan tidak bersentuhan dan cuci tangan. Hidupkan lagi perilaku hidup bersih sehat. Ingat jangan terlalu takut penularan corona hanya lewat droplet ( WHO), mestinya dengan masker cuci tangan dan berjarak sudah cukup.

Pihak pemerintah hendaknya menyediakan sarana swab test molecular base made in Indonesia berdasar virus strain Indonesia karena lebih valid. BPPT sudah siap, mudahkan rakyat menjangkaunya.

Siapkan pula primer utk PCR di laboratorium, dengan basis virus strain Indonesia juga

Siapkan RS yang sudah ada menjadi lebih baik lagi, tingkatkan dan luaskan penelitian terapi plasma yang dirintis oleh Ejkman. Jadikan sebagai standar prosedur resmi untuk terapi penanganan corona di RS. Cukupkan ventilator dan dokter-doker sudah lebih berpengalaman selama ini.

Jadi rakyat tenang harus sehat, boleh sakit tapi kalau sakit tidak akan mati ( bisa sembuh).

Artinya sewaktu-waktu PSBB lagi tidak susah, anggap dinamika kehidupan jangan jadi beban.

Ada pengertian umum agar kita lebih yakin untuk lebih berani: (rakyat maupun petugas)

Bangsa kita ini bangsa yang kuat menderita.
Bangsa kita ini bangsa yang kaya sinar matahari, corona takut sinar matahari.
Bangsa ini makan empon-empon, sejak lahir corona tidak suka empon-empon.
Bangsa ini disuntik vaksin BCG ketika masih kecil.
Ada penelitian dimana negara yg melaksanakan imunisasi BCG sejak lama korban corona hanya 1/6 dibanding dengan negara yang tidak pernah vaksinasi BCG.

Maka tidak ada alasan kita menunggu lebih lama lagi. Kalau ekonomi menggeliat kita akan cepat hidup seperti dulu bahkan harus lebih baik dari dulu.

Bagaimana caranya Bangkit?
Kita butuh revolusi berpikir ,

  1. Pemerintah dan rakyat harus bersatu dalam satu komitmen bahwa kita harus memulihkan keadaan secepat kita bisa tanpa mengabaikan kesehatan.
  2. Pemerintah dalam membuat kebijakan sebaiknya tidak memperberat beban rakyat. Mereka sudah cukup menderita. Dan rakyat itu tulang punggung negara. Kalau rakyat lemah ketahanan nasional juga lemah.
Baca Juga  Usai Bebas Murni, Siti Fadilah akan Bantu Pemerintah Tangani Covid-19

Saat ini sebagian dari mereka, tidak punya uang tidak punya kerja. Bahkan untuk keperluan makan, sebagian dari mereka yg mampu membagikan makanannya untuk mereka yang tidak mampu.

Politicall will pemerintah untuk melindungi rakyatnya langsung sangat penting untuk memperkuat kepercayaan rakyat kepada pemimpinnya.

  1. Kalau rakyat percaya penuh dengan pemerintah maka saya yakin untuk bangkit sekarang pun kita bisa, di sana kita menang.
  2. Jangan takut. Hilangkan ketakutan kecemasan yang tidak perlu terhadap corona. Apa yang ditakuti ? Kita bisa melalui dalam beberapa bulan ini dengan sangat lumayan.

Angka-angka laporan Kemenkes tidak menunjukkan perburukan penularan, hanya menunjukkan data kumulatif dari awal Maret 2020.
Yang jelas didalam laporan harian itu yang berhasil disembuhkan semakin banyak dan yang meninggal lebih sedikit .

Kata WHO penularannya eksponensial tapi kalau kita lihat pada kasus pertama yang diumum kan presiden waktu itu (ada dua org perempuan). Setelah ditelusuri ODP-nya yng positif ketularan hanya dua orang dari 80 orang . Padahal kebersamaan mereka tanpa masker cukup lama ruangan itu .

Artinya hanya 2 dari 80 orang tertular. Hitungan kasar penularannya hanya 2.5%.
Sekarang kita punya kira-kira 269 ribu ODP, (di laporan harian Kemenkes). Kalau itu diperiksa semua maka kita akan punya gambaran seperti apa penularannya.

Jadi tidak perlu takut, tapi tetap ” eling lan waspodo. Eling itu inget masih dalam masa pandemi, dan waspodo itu harus tetap mengikuti protokol PSBB yang dilonggarkan sesuai anjuran pemerintah.

Setelah kita yakin, eling lan waspodo, ayo kita bangkit untuk membangun kembali peradaban dengan menggerakkan kehidupan sosial dan roda ekonomi.

Kata Xi Jinping, corona adalah perang. Bill Gates juga mengatakan ini seperti perang dunia kedua . Maka kita sekarang harus punya mindset perang -terhadap virus -terhadap ketakutan -terhadap keterpurukan -terhadap kebingungan .

Inget justru negara kita merdeka setelah perang dunia kedua. Maka dalam peperangan ini kita harus berani mengambil resiko untuk menang.

Ayo kita bangkit sekarang juga bangsa Indonesia, gerakkan warga dengan cara yang sehat dan aman, untuk gerakan pembangunan ekonomi rakyat yang mandiri. Kita harus hidup yang lebih baik lagi.

Jakarta, 16 Mei 2020
Penjara Pondok Bambu

Catatan: Dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) adalah Menteri Kesehatan RI periode 2004 – 2009. Surati ini ditulis sendiri oleh beliau dari Pondok Bambu.

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

Tahapan Pilkada Dimulai 6 Juni, PPK dan PPS Segera Diaktifkan

Post Selanjutnya

Menteri Erick Tohir Imbau Karyawan BUMN Ngantor Lagi Usai Lebaran

RelatedPosts

Wamen Ossy Ingatkan Kanwil BPN Bengkulu, Peraturan Perundangan Harus sebagai Prinsip

18 September 2025

Kurikulum Berbasis Cinta di Forum Lintas Iman Asia Diperkenalkan Menag

18 September 2025

Bahas Sinergi dan Penguatan P4GN, Kepala BNN RI Bertemu Gubernur DKI Jakarta

17 September 2025

Indonesia Kokohkan Kepemimpinan Ekonomi Biru Melalui PNLG Forum 2025

17 September 2025

Dalam Munas MUI ke-11, Isu Kecerdasan Buatan dan Nuklir Dibahas

17 September 2025

Pemberdayaan UMKM Hijau Wujudkan Ekosistem Usaha Berkelanjutan

17 September 2025
Post Selanjutnya
Menteri BUMN Erick Tohir. (*)

Menteri Erick Tohir Imbau Karyawan BUMN Ngantor Lagi Usai Lebaran

Dari Konser Virtual Amal Bersatu Melawan Corona: Motor Gesit Rp 24 Juta Milik Jokowi Laku Rp 2,5 Miliar

Discussion about this post

KabarTerbaru

Ketua Baleg DPR RI, Bob Hasan

Bob Hasan: Baleg DPR Pastikan RUU Perampasan Aset Masuk Prolegnas Prioritas 2025

18 September 2025

Fatwa Perpajakan Sesuai Ketentuan Syar’i dan Berkeadilan Akan Dibahas di Munas MUI 2025

18 September 2025

Kehadiran Kementerian Haji dan Umrah Butuh Pembuktian Penyelenggaraan Lebih Baik

18 September 2025

Wujud Kehadiran Negara pada Warganya, Kementerian Haji dan Umrah Dibentuk

18 September 2025

Koalisi Masyarakat Sipil Nilai Integritas Hakim MK Bakal Turun Usai Tolak Uji Formil UU TNI

18 September 2025

Wamen Ossy Ingatkan Kanwil BPN Bengkulu, Peraturan Perundangan Harus sebagai Prinsip

18 September 2025
Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Ade Ary Syam Indradi didampingi Kasubdit AKBP Resa Fiardi Marasabessy di Mapoda Metro Jaya

Polda Metro Jaya Temukan Satu dari Tiga Warga Hilang Pascademonstrasi, KontraS Buka Hotline Aduan

18 September 2025

Usai Dilantik Presiden Prabowo, Para Menteri dan Kepala Badan Tegaskan Komitmen Mengabdi

18 September 2025

Kurikulum Berbasis Cinta di Forum Lintas Iman Asia Diperkenalkan Menag

18 September 2025

Kabar Terpopuler

  • Korwil Pendidikan Dibubarkan Bupati Garut, Tuai Pro Kontra

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Reshuffle Kabinet: ⁠Erick Thohir, Menpora Baru di Kabinet Merah Putih

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rencana Reformasi Polri, SIAGA 98: Presiden Perlu Panggil Kompolnas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polri Profesional: Deretan Pati Polri Aktif Lulusan Akpol 1990-1996 Peraih Adhi Makayasa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • SIAGA 98: Reformasi POLRI Harus Mengikuti Semangat Reformasi 1998

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Tujuh  Anak Try Sutrisno: Dari Jenderal, Dosen, hingga Psikolog di Amerika Serikat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaya Bahasa Politik Prabowo Menurut Pandangan Linguistik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

Kabariku.com Terverifikasi Faktual Dewan Pers dan telah mendapatkan Sertifikat dengan nomor: 1400/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.

Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Tokoh
    • Pembangunan

© 2024 Kabariku - partner by Sorot Merah Putih.