Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) memastikan keamanan pangan segar dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto. Hal ini ditegaskan Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA, Andriko Noto Susanto, saat meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Arara Visi Hijau (AVH), Pasirkaliki, Kota Cimahi, Kamis (2/10/2025).
Keamanan pangan adalah fondasi utama dalam program MBG. Makanan yang masuk ke anak-anak harus benar-benar aman, bergizi, dan berkualitas. Karena jika tidak aman, itu bukan pangan,” ujar Andriko.
Ia menekankan, seluruh proses mulai dari penerimaan bahan, pengolahan, pemorsian hingga distribusi harus sesuai standar. “Arahan Bapak Presiden jelas, semua makanan yang dikonsumsi anak-anak kita harus berkontribusi untuk hidup sehat, aktif, dan produktif. Karena itu kami pesankan kepada kasatpel, ahli gizi, tenaga akuntan, dan pengelola dapur agar disiplin menjalankan standar pengolahan yang baik,” lanjutnya.
Sejak beroperasi Januari 2025, SPPG AVH Cimahi menyalurkan 3.989 porsi MBG setiap hari untuk 17 sekolah dan 15 posyandu. Didukung kasatpel, ahli gizi, akuntan, dan relawan, SPPG ini belum pernah mencatat kasus keracunan pangan. Fasilitasnya lengkap, mulai dari cold storage, ruang masak, area pemorsian, hingga sarana sanitasi.
Hasil uji cepat bersama Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) terhadap sayur dan daging ayam menunjukkan negatif residu pestisida, logam berat, maupun formalin. “Alhamdulillah hasilnya bagus, tidak ada cemaran berbahaya. Ini membuktikan bahwa pangan yang disajikan aman dan terjamin mutunya,” kata Andriko.
Meski begitu, Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Pusat (OKKPP) memberi catatan perbaikan seperti peningkatan higiene personel, penataan cold storage, dan pemilihan pemasok bersertifikasi. “Ini penting agar kualitas terus meningkat,” tambahnya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi menegaskan, pengawasan keamanan pangan segar adalah bagian dari visi besar memperluas akses pangan bergizi bagi masyarakat.
“Program MBG ini harus kita kawal sungguh-sungguh. Badan Pangan Nasional mendukung program ini melalui pengawasan keamanan pangan segar sebelum diolah, karena ini menjadi satu rangkaian yang penting dalam memastikan pangan yang dikonsumsi oleh penerima itu benar-benar aman dan bergizi,” kata Arief.
Arief menambahkan, NFA memperkuat langkah preventif melalui mobil laboratorium dan rapid test kit di daerah. “Dengan alat itu, dalam hitungan menit kita bisa tahu ada tidaknya residu berbahaya. Pemerintah daerah bisa aktif menjaga pangan tetap aman,” jelasnya.
SPPG AVH Cimahi pun menjadi contoh implementasi standar keamanan pangan dalam program MBG. Dengan pengawalan yang ketat, setiap porsi yang diberikan mampu meningkatkan kualitas anak-anak Indonesia dan mendorong terciptanya sumber daya manusia yang unggul di masa depan.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post