Jakarta, Kabariku – Gonjang-ganjing dugaan korupsi kembali menghantui sektor BUMN farmasi. Setelah kasus besar yang menyeret PT Indofarma Tbk, kini giliran PT Kimia Farma Tbk yang menjadi sorotan publik.
Perusahaan yang berada di bawah naungan Holding PT Bio Farma (Persero) itu tengah diselidiki Kejaksaan Agung terkait dugaan korupsi dalam aksi korporasi pada 2023.
Kasus ini bermula ketika Kimia Farma melepas dan menerbitkan saham anak usahanya, PT Kimia Farma Apotek (KFA), senilai Rp1,86 triliun. Saham tersebut diborong oleh Indonesia Investment Authority (INA) dan Silk Road Fund Co. (SRF) asal China.
Kejaksaan Agung mulai memanggil sejumlah saksi dari Kimia Farma sejak Maret 2025 untuk dimintai keterangan.
Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Pekerja BUMN Indonesia Raya (FSP BUMN IRA), Ridwan Kamil, mengaku tidak terkejut dengan penyelidikan ini.
Menurutnya, dugaan adanya masalah di tubuh Kimia Farma sudah lama mencuat.
“Ini makin memperkuat dugaan kami. Masih banyak masalah lain di Kimia Farma, apalagi terkait utang jumbo Rp11,5 triliun yang menimbulkan tanda tanya besar,” ujar Kamil di Jakarta, dikutip Sabtu (9/8/2025).
Kamil mendesak Kejaksaan Agung untuk mengusut tuntas semua indikasi penyimpangan di Kimia Farma, termasuk kemungkinan keterlibatan pihak lain.
Pihaknya juga menyoroti potensi masalah di PT Bio Farma (Persero) sebagai induk usaha Kimia Farma dan Indofarma.
“Setelah Indofarma terseret kasus korupsi Rp377 miliar, kini Kimia Farma dihadapkan pada dugaan kasus yang nilainya jauh lebih besar. Jangan-jangan di Bio Farma sebagai holding pun ada masalah serupa,” tegasnya.
Menurut Kamil, kondisi ini menjadi momentum penting untuk membersihkan BUMN farmasi dari praktik-praktik yang merugikan negara.
Ia mendesak BPI Danantara selaku pemegang saham untuk melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk terhadap direksi dan komisaris Kimia Farma periode sekarang maupun sebelumnya yang diduga terlibat.
“PT Bio Farma (Persero) harus mengakui gagal menjalankan perannya sebagai holding BUMN farmasi. Alih-alih membawa kemajuan, justru Kimia Farma dan Indofarma terperosok ke jurang menuju kebangkrutan,” pungkasnya.***
Baca juga :
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post