Kabariku, Jakarta — Tilang syariah sempat menuai pujian dari kalangan pengendara kendaraan bermotor di Lombok Tengah. Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Agus Suryo Nugroho merespons sekaligus mengklarifikasi soal heboh tilang syariah yang sedang diberlakukan Polres Lombok Tengah.
Irjen Agus mengatakan, sesuai ketentuan yang berlaku, tilang syariah sebenarnya tidak bisa dikatakan sebagai proses penindakan hukum lalu lintas.
Menurutnya, tilang yang sah hanya ada dua, yaitu melalui cara konvensional atau manual dan berbasis sistem tilang kamera (Electronic Traffic Law Enforcement/ETLE).
“Tidak-tidak, jadi tilang itu hanya dua, yaitu ETLE dan manual,” kata Agus, dikutip Kabariku dari CNN Indonesia, Kamis (6/3/2025).
Diketahui sebelumnya, penerapan tilang syariah dilakukan Polres Lombok Tengah bertepatan dengan momen Ramadan, ketika umat Islam menjalani ibadah puasa. Menurut kepolisian setempat program ini bertujuan memberi pendekatan penindakan hukum lebih humanis kepada masyarakat.
Tilang syariah dikatakan memiliki skema berbeda dalam menghukum pelanggar aturan lalu lintas.
Pelanggar lalu lintas di jalan raya tidak langsung ditilang, namun pelanggar akan diberi kesempatan untuk membaca atau mengaji ayat-ayat suci Al Quran secara baik dan benar.
Jika pelanggar bisa melakukannya, polisi tidak jadi melakukan tilang kepada pelanggar tersebut, melainkan hanya diberi imbauan dan teguran agar tidak mengulangi lagi kesalahannya di kemudian hari.
Agus menegaskan kembali, apa yang dilakukan Polres Lombok Tengah bukan sebuah proses tilang yang sah, melainkan teguran namun dengan cara lain. Ia pun telah meminta evaluasi dan mendalami program tersebut.
Selain itu tilang syariah, dikatakan Agus bukanlah program yang diinstruksikan Korlantas Polri.
“Jadi ya saya sudah minta evaluasi,” kata Agus.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post