“Pada Hakikatnya ALDERA adalah akar perjuangan, jika dulu kita di ALDERA berjuang mereformasi pemerintahan untuk rakyat, maka hari ini kita berjuang untuk mewujudkan tata kelola sektor publik yang lebih baik”.
Pius Lustrilanang, Borneo
Tarakan, Kabariku- Universitas Borneo Tarakan (UBT) bersama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Utara, Forum Taman Baca Masyarakat Kalimantan Utara, Kompas, dan Yayasan Aldera menggelar bedah buku berjudul ALDERA di Aula Gedung Rektorat Universitas Borneo Tarakan.
Potret gerakan politik kaum muda 1993–1999. Bedah buku ini menghadirkan salah satu pelaku sejarah gerakan politik kaum muda yang kala itu sebagai yaitu, Dr. Pius Lustrilanang, S.IP., M.Si., CFrA., CSFA., sebagai Keynote Speaker.

Bedah buku dan kuliah umum ini mengangkat judul “Dari ALDERA: Perjuangan Untuk Rakyat, Hingga Dynamic System Model untuk Redesain Kebijakan Publik”.
Acara diawali dengan sambutan Rektor Universitas Borneo Tarakan, Prof. Dr. Adri Patton, M.Si yang mengungkapkan pentingnya peran pemuda dalam perkembangan sistem pemerintahan.
Selanjutnya acara dibuka oleh Gubernur Kalimantan Utara Brigjen. Pol. (Purn.) Drs. Zainal Arifin Paliwang, S.H., M.Hum.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Kalimantan Utara menyampaikan apresiasi atas hadirnya buku Aldera dan mengajak para mahasiswa untuk melanjutkan perjuangan dalam membangun Bangsa Indonesia.
Buku Aldera setebal 308 halaman yang ditulis oleh Teddy Wibisana, Nanang Pujalaksana, dan Rahadi T. Wiratama dibedah Sekretaris PWI Kaltara, Azwar Halim, Guru Besar UBT, Prof. Dr. Yahya Ahmad Zein, S.H., M.H., Kepala LPP RRI Tarakan Iwan Martono, S.SOS.MA., serta dimoderatori oleh Riyans Ardiansyah, S.E., M.Si.
Para narasumber mengapresiasi Buku Aldera yang terdiri dari 7 bagian ini, dimana buku ini mampu membawa pembaca merasakan suasana perjuangan pemuda yang hidup pada rentang waktu 1993 sampai 1998 dengan tokoh utama Pius Lustrilanang.
Para Pembahas juga menitikberatkan pesan kunci dan pembelajaran dari perjuangan serta peran pemuda masa lalu dalam membangun sistem pemerintahan bagi para pemuda masa kini.

Pada kesempatannya, Keynote Speaker, Pius Lustrilanang menyampaikan, materi tiga karakteristik kapabilitas dalam model dynamic governance yaitu thinking ahead (berpikir ke depan), thinking again (berpikir kembali), dan thinking across (berpikir lintas batas) dalam menyempurnakan kebijakan publik.
“Pada Hakikatnya ALDERA adalah akar perjuangan, jika dulu kita di ALDERA berjuang mereformasi pemerintahan untuk rakyat, maka hari ini kita berjuang untuk mewujudkan tata kelola sektor publik yang lebih baik,” kata Pius.
Acara ini dihadiri oleh jajaran Pimpinan Daerah dan DPRD, Civitas Akademik UBT, Poltekbis Kaltara, STIE Bulungan, STMIK PPKIA Tarakanita Rahmawati, Politeknik Kalimantan Utara, Forum Taman Baca Masyarakat, Komunitas Literasi, serta kalangan pers di Provinsi Kalimantan Utara.***
Red/K.000
Berita Terkait:
Sesi Bedah Buku ‘ALDERA’ Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999
Buku ALDERA ‘Potret Gerakan Kaum Muda 1993-1998’, Simak Ulasan Don Adam
Mangapul Silalahi: ‘Jangan Bicara 98 Tanpa Membicarakan Kawan-Kawan Aldera’
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post