Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menegaskan bahwa pers memiliki peran vital dalam menjaga persatuan bangsa di tengah derasnya arus disinformasi, ujaran kebencian, dan tantangan era kecerdasan artifisial (AI).
Hal itu disampaikan Meutya saat menghadiri Pengukuhan Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Masa Bakti 2025–2030 di Monumen Pers Nasional, Surakarta.
“Tantangan digitalisasi dan kecerdasan artifisial menyulitkan masyarakat melihat mana berita yang betul dan mana berita yang hoaks. Pemerintah mengajak masyarakat untuk kembali bersandar pada karya-karya yang patuh pada etika jurnalistik,” ujarnya.
Meutya menekankan bahwa keberlangsungan industri media harus terus dijaga, bukan hanya sebagai penyedia informasi, tetapi juga sebagai penopang demokrasi dan perekat kebangsaan.
Dalam konteks itu, PWI diharapkan hadir sebagai wadah yang mampu memperkuat profesionalisme dan integritas wartawan.
“PWI harus menjadi rumah yang nyaman dan produktif PWI diharapkan hadir sebagai wadah yang mampu memperkuat profesionalisme dan integritas wartawan. para anggotanya, agar lahir karya jurnalistik yang kredibel, independen, dan penuh integritas,” kata Meutya.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post