Batam, Kabariku – Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menilai kawasan Batam memiliki potensi besar untuk menjadi pusat logistik dan perdagangan internasional Indonesia. Namun, ia menyoroti masih lambannya perkembangan wilayah strategis tersebut dibandingkan Singapura yang berada tepat di seberangnya.
Pernyataan itu disampaikan Lasarus saat kunjungan kerja Komisi V DPR RI ke Kepulauan Riau, Rabu (29/10), dalam rangka meninjau proyek strategis nasional di kawasan Batam–Bintan.
“Komisi V melihat mengapa BP Batam perkembangannya lamban, sementara Singapura begitu cepat maju. Dari sisi finansial, Indonesia mampu. Tapi dari sisi kemauan politik, saya kira kita yang lemah,” tegas Lasarus.
Ia menilai, dengan dukungan penuh pemerintah pusat dan koordinasi lintas lembaga, Batam semestinya mampu menjadi pesaing kuat Singapura di jalur perdagangan internasional.
“Ada sekitar 15 juta TEUs peti kemas yang tidak tertampung di Singapura. Kita baru menampung sekitar 700 ribu TEUs. Ini peluang besar yang harus kita tangkap agar Indonesia, khususnya Batam, mengambil peran strategis dalam perdagangan global,” ujarnya.
Pemprov Kepri Dorong Regulasi Kawasan Terpadu Batam–Bintan
Sementara itu, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menegaskan pentingnya harmonisasi regulasi antara Batam dan Bintan untuk menciptakan kawasan ekonomi yang saling melengkapi.
“Batam dan Bintan harus menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang memberi efek domino bagi daerah lain. Maka aturan seperti peraturan pemerintah perlu disesuaikan agar dua wilayah ini bisa saling mendukung dalam satu kawasan perdagangan bebas,” jelas Ansar.
Menurutnya, langkah pemerintah pusat menjadikan Kepri sebagai salah satu tujuan utama investasi nasional sudah tepat, namun perlu penguatan regulasi agar iklim investasi semakin kompetitif.
BP Batam Siapkan Model Investasi Terpadu
Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam Fary Djemy Francis menambahkan, pihaknya berkomitmen menjadikan Batam sebagai model kawasan investasi nasional yang terintegrasi dengan wilayah sekitarnya.
“Kami bersama Gubernur Kepri berupaya menjadikan Batam sebagai role model pertumbuhan ekonomi berbasis investasi. Dengan berkembangnya Batam, pulau-pulau di sekitarnya akan ikut tumbuh dan mendukung arahan Presiden menjadikan Kepri sebagai pusat pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Fary.
Sinergi DPR dan Pemerintah Jadi Katalis Pertumbuhan
Kunjungan kerja Komisi V DPR RI ke Kepulauan Riau ini diharapkan menjadi momentum memperkuat sinergi antara DPR, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah untuk mempercepat pembangunan Batam–Bintan.
Langkah strategis ini diharapkan mampu mendorong Kepulauan Riau sebagai gerbang ekonomi global Indonesia, sekaligus mempertegas peran Batam dalam jaringan logistik internasional kawasan Asia Tenggara.
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
 
			 
                                 
    	 
		     
					
 
                                


















 
                 
                
Discussion about this post