Jakarta, Kabariku – Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa sebanyak 100 titik Sekolah Rakyat (SR) akan dibangun secara permanen di seluruh Indonesia mulai tahun 2025. Program ini menjadi salah satu prioritas nasional dalam upaya menjangkau anak-anak dari keluarga miskin agar tetap mendapatkan akses pendidikan yang layak.
“Kita ingin ada keterpaduan antarprogram daerah dengan di setiap kementerian dan lembaga, mengacu pada data yang sama yakni Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN),” kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf saat kunjungan kerja di Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa.
Ia menegaskan, integrasi program yang mengacu pada data tunggal merupakan fondasi penting agar bantuan sosial dan berbagai program pemerintah bisa tepat sasaran. Presiden telah menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025 yang mengamanatkan seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah menggunakan data tunggal tersebut secara terpadu.
Mensos yang akrab disapa Gus Ipul mengakui bahwa data saat ini belum sepenuhnya akurat dan proses pemutakhiran membutuhkan partisipasi aktif perangkat daerah, mulai dari tingkat RT, RW, desa, hingga provinsi.
“Melalui data yang terverifikasi dan tervalidasi dari bawah, pemerintah dapat lebih mudah menargetkan sasaran program, khususnya masyarakat yang berada pada desil satu dan dua atau kelompok paling rentan,” ujar Gus Ipul.
Ia menjelaskan, salah satu intervensi utama bagi kelompok masyarakat tersebut adalah melalui Sekolah Rakyat, yang didesain untuk mengatasi persoalan anak putus sekolah, tidak sekolah, atau berpotensi putus sekolah.
Pemerintah, kata Gus Ipul, menanggung seluruh biaya kebutuhan siswa di Sekolah Rakyat. Sekolah ini diselenggarakan dengan konsep berasrama untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan berkualitas. Selain itu, sistem pembelajaran akan dilengkapi metode pemetaan talenta dan bakat siswa sejak dini sebagai panduan bagi guru dalam proses pembimbingan.
Pembangunan fisik sekolah dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Setiap sekolah permanen dirancang mampu menampung hingga 1.000 siswa secara terintegrasi, mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA.
“Fasilitas yang dibangun sangat lengkap, mencakup asrama siswa dan guru, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, hingga sarana penunjang ekstrakurikuler dan olahraga,” ungkap Gus Ipul.
Ia menambahkan, Kalimantan Timur menjadi salah satu provinsi prioritas dalam program ini, dengan Samarinda telah memiliki tiga titik rintisan yang akan segera dibangun fasilitas permanennya.
Lebih lanjut, Gus Ipul menuturkan bahwa para lulusan Sekolah Rakyat akan terus dikawal agar dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau siap memasuki dunia kerja.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post