Hambalang, Kabariku – Presiden RI Prabowo Subianto memberikan tanggapan langsung terkait 17+8 tuntutan rakyat yang mencuat usai gelombang demonstrasi mahasiswa dan masyarakat pada 25-30 Agustus 2025.
Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Prabowo dalam sesi wawancara on the record bersama Najwa Shihab, co-Founder Narasi TV, dalam pertemuan maraton hampir 14 jam di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang.
“Ya, saya kira kita akan pelajari. Sebagian masuk akal, kita bisa berunding, kita bisa berdebat. Banyak yang normatif dan bisa kita bicarakan dengan baik. Kalau tim investigasi independen, saya kira itu masuk akal. Kita lihat nanti bentukannya seperti apa,” ujar Prabowo. Minggu (7/9/2025) dini hari.

Najwa Menyoal Tanggung Jawab Negara
Dalam percakapan di ruang kerja dan perpustakaan pribadinya, Najwa menyinggung soal kenaikan pangkat 43 polisi yang terluka saat mengamankan aksi, sementara pemerintah belum memberikan respons serius terkait jatuhnya 10 korban jiwa dan dugaan kekerasan aparat.
Prabowo menegaskan bahwa aparat wajib bertindak proporsional. Ia menyebut sudah ada petugas yang ditindak hingga diberhentikan.
“Kalau tidak proporsional, petugas harus bertanggung jawab. Sudah ada yang ditindak, bahkan diberhentikan. Tapi gerakan bakar-bakar itu sangat membahayakan dan menimbulkan korban jiwa, seperti empat ASN di Makassar yang tewas karena terjebak,” tegasnya.
Tuntutan Tarik TNI dari Pengamanan Sipil
Menanggapi tuntutan penarikan TNI dari pengamanan sipil, Presiden menyebut hal itu masih perlu kajian mendalam.
“Tarik TNI dari pengamanan sipil, itu menurut saya debatable. Tugas TNI adalah menjaga rakyat dari ancaman, termasuk terorisme dan kerusuhan. Tapi saya akan laksanakan tugas sesuai UUD,” jelas Prabowo.
Ia menegaskan demonstrasi adalah hak rakyat, namun harus dilakukan secara damai tanpa kekerasan.
“Demonstrasi dijamin undang-undang, tapi harus damai. Tidak boleh bawa senjata atau petasan yang membahayakan. Kalau ada yang salah, kita akan pilah siapa yang dihasut dan siapa yang benar-benar bersalah,” ujarnya.
Bentuk Tim Investigasi Independen
Prabowo membuka peluang pembentukan tim investigasi independen untuk mengusut kasus kematian Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas tertabrak kendaraan taktis, serta korban lain dalam demonstrasi.
“Saya kira itu masuk akal, bisa dibicarakan. Kita lihat bentukannya nanti,” katanya.
Di tengah eskalasi unjuk rasa, Presiden mengajak masyarakat menghidupkan kembali budaya siskamling untuk menjaga keamanan lingkungan.
“Ada pengamanan lingkungan masing-masing, dulu ada yang dikenal ronda, ada siskamling, kentongan, masing-masing mengamankan. Kalau ada orang-orang luar yang enggak jelas, yang mau menghasut, segera laporan, kalau perlu ya diusir, ya dicegatlah,” tutur Prabowo.
Ia juga menegaskan tidak boleh ada pembenaran terhadap aksi anarkis seperti pembakaran fasilitas umum maupun gedung DPRD.
“Gedung-gedung itu dibangun dengan uang rakyat. Jadi, pihak-pihak yang melakukan ini, menurut saya memang tidak cinta tanah air, tidak cinta rakyat. Ngomong cinta rakyat, tapi ingin mengadu domba rakyat dengan pemimpin dengan tujuan yang enggak jelas,” ucapnya.
Komitmen Lawan Korupsi
Selain soal keamanan, Presiden menegaskan komitmennya tetap berada di garis depan dalam pemberantasan korupsi. Ia mengajak masyarakat ikut memberi masukan dan terlibat dalam penyelamatan uang negara.
“Secara keseluruhan, saya percaya dengan kekuatan bangsa kita. Kita pernah mengalami krisis-krisis yang banyak, ini krisis buatan, tapi kita akan atasi,” tegasnya.
Pertemuan Prabowo dengan enam pemimpin redaksi ini turut dihadiri Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post