Jakarta, Kabariku – Gowok: Kamasutra Jawa merupakan film Indonesia terbaru yang secara tegas diperuntukkan bagi penonton dewasa. Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, film ini mengangkat sisi tersembunyi dari budaya Jawa yang berkaitan dengan seksualitas, pendidikan seksual, dan relasi suami-istri dalam masyarakat tradisional.
Berlabel 21+, film berdurasi 124 menit ini menampilkan muatan sensual dan konten yang kompleks, menjadikannya sebagai salah satu film Indonesia yang berani membicarakan hal-hal tabu secara mendalam namun bermartabat.
Cerita berpusat pada tradisi kuno gowokan, praktik yang dahulu dikenal luas di Jawa pada era 1940-an. Dalam tradisi ini, seorang gowok—perempuan dewasa berilmu—bertugas membimbing para pria bujang calon pengantin untuk memahami seni mencintai dan membahagiakan pasangan.
Salah satu gowok tersohor adalah Nyai Santi, diperankan Lola Amaria, tokoh utama yang dikenal luas karena telah mendidik banyak pria menjadi suami yang piawai dalam membahagiakan pasangannya.
Nyai Santi juga mengasuh seorang anak perempuan bernama Ratri, diperankan oleh Alika Jantinia, yang tumbuh menjadi gadis cantik, cerdas, dan disiapkan untuk meneruskan ilmu gowokan.
Kisah menjadi rumit ketika Ratri jatuh cinta pada Kamanjaya (Devano Danendra), putra keluarga terpandang. Janji pernikahan mereka kandas karena perbedaan status sosial.
Mudah ditebak, akhirnya Kamanjaya memilih meninggalkan Ratri demi menaati kehendak keluarganya, meninggalkan luka mendalam dalam hati sang gadis.
Sekitar 20 tahun kemudian, Kamanjaya, diperankan Reza Rahadian, telah menikah dan memiliki seorang putra bernama Bagas (Ali Fikry), yang bersiap menjalani pelatihan dengan seorang gowok sebelum menikah.
Tanpa diduga, sang gowok yang akan membimbing Bagas adalah Ratri (Raihaanun), cinta lama ayahnya. Ratri memanfaatkan kesempatan ini untuk membalas luka masa lalu—dan kisah pun bergulir penuh intrik, cinta terpendam, dan konflik antar generasi.
Dengan deretan pemain ternama seperti Reza Rahadian, Raihaanun, Lola Amaria, Alika Jantinia, Devano Danendra, dan Slamet Rahardjo, film ini juga sempat diperkenalkan di ajang International Film Festival Rotterdam (IFFR) pada awal 2025 sebelum tayang resmi di bioskop Indonesia mulai 5 Juni 2025.
Film ini tidak hanya menampilkan kisah romansa berbalut sensualitas, tetapi juga menjadi ruang refleksi tentang hak perempuan, warisan budaya, dan dinamika sosial yang diwariskan turun-temurun. Karena muatan kontennya yang eksplisit dan sensitif, Gowok: Kamasutra Jawa ditujukan secara eksklusif untuk penonton berusia 21 tahun ke atas.***
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post