Jakarta, Kabariku – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membenarkan, Tim Penyidik telah mengamankan motor milik mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK). Motor gede (moge) Royal Enfield tersebut sudah diangkut dan tidak lagi berada di rumah RK.
“Update tambahan, info terakhir dari Penyidik kendaraan motor milik RK yang sudah disita sudah tidak lagi berada di Rumah RK,” ujar Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika pada Sabtu, 19 April 2025.
Tessa menjelaskan, motor Royal Enfield tersebut dipindahkan ke tempat yang aman. Namun, ia tak menjelaskan dimana tempat tersebut.
“Sudah digeser ke lokasi aman oleh Penyidik yang tempatnya belum bisa disampaikan saat ini oleh Penyidik,” lanjut Tessa.
Adapun dalam kasus ini, KPK telah menetapkan lima tersangka. Mereka adalah eks Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi; Pimpinan Divisi Corporate Secretary Bank BJB Widi Hartoto; Pengendali Agensi Antedja Muliatama dan Cakrawala Kreasi Mandiri Kin Asikin Dulmanan;
Terangka lainnya adalah Pengendali Agensi BSC Advertising dan PT Wahana Semesta Bandung Ekspres (WSBE) Suhendrik; dan Pengendali PT Cipta Karya Sukses Bersama (CKSB) dan PT Cipta Karya Mandiri Bersama (CKMB) Raden Sophan Jaya Kusuma. Surat perintah penyidikan (sprindik) dikeluarkan pada 27 Februari 2025.
Dalam kasus ini, KPK menduga ada perbuatan melawan hukum dalam proses penempatan iklan ke sejumlah media. Akibatnya, negara merugi hingga Rp222 miliar.
Saat ini penahanan belum dilakukan terhadap lima tersangka. Tapi, mereka sudah dicegah berpergian ke luar negeri selama enam bulan dan bisa diperpanjang sesuai kebutuhan.
Sebelumnya, Penyidik KPK menggeledah rumah eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Upaya ini berkaitan dengan kasus korupsi penempatan iklan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk atau Bank BJB (BJBR) periode 2021-2023.
Namun, moge Royal Enfield yang masuk dalam barang sitaan masih dalam pinjam pakai atau menitipkan motor gede bermerek Royal Enfield yang disita dari rumah eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Kang Emil bukan berarti memberi perlakuan spesial.
Selain itu, Ridwan Kamil juga dilarang menjual maupun memindahkan kendaraan itu. Dia diharuskan merawat Royal Enfield yang belum digeser ke Rupbasan KPK untuk menjaga nilainya.
Tessa saat itu menjelaskan, yang disita dan dititip rawat dilakukan sesuai Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
Dalam penyitaan tersebut, sebagaimana diatur dalam KUHAP, penyidik berwenang untuk menempatkan barang sitaan di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) atau melakukan titip rawat atas barang yang disita kepada pihak lain, dalam hal ini pemilik/penguasa barang tersebut.
Dalam titip rawat barang sitaan tersebut dilakukan penandatanganan berita acara (BA) titip rawat penyitaan antara Penyidik KPK, penerima titip rawat, dan saksi.
Juga dijelaskan, pinjam pakai barang sitaan atau titip rawat semacam ini pernah dilakukan penyidik saat menyita mobil terkait tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang menjerat eks Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari.
Saat itu, diketahui, penyidik pernah menyita belasan mobil mewah dari rumah Ketua Pemuda Pancasila (PP) Japto Soerjosoemarno di wilayah Jakarta Selatan. Kendaraan tersebut sempat dipinjam pakaikan sebelum dibawa ke Rumah Penyimpanan Benda Sitaan (Rupbasan) KPK.*K.101
Berita Terkait :
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post