• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Minggu, November 23, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
  • Dwi Warna
  • Kabar Peristiwa
  • Hukum
  • Kabar Istana
  • Politik
  • Profile
  • Opini
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Seni Budaya
  • Pariwisata
  • Hiburan
  • Teknologi
Home Ekonomi

Haidar Alwi: Negosiasi Perdagangan Internasional Bukan Sekadar Kontak Dagang.

Tresna Sobarudin oleh Tresna Sobarudin
16 April 2025
di Ekonomi
A A
0
Haidar Alwi

Haidar Alwi

ShareSendShare ShareShare

Jakarta, Kabariku – R. Haidar Alwi, pendiri Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute, menyoroti urgensi dalam merespons dinamika global pasca kebijakan tarif Donald Trump, namun dengan pendekatan yang lebih tajam dan rasional. Dalam pandangannya, langkah negosiasi bukan solusi utama yang bisa langsung disiapkan seperti mengisi formulir ekspor-impor. Justru, terlalu tergesa-gesa dalam mengajukan negosiasi bisa menyeret Indonesia ke dalam posisi tawar yang lebih lemah secara sistemik dan geopolitik.

Dalam ekonomi global, negosiasi tarif adalah medan pertempuran high-stakes dengan elemen strategic leverage dan asymmetric dependency. Negara-negara yang sukses dalam negosiasi perdagangan adalah mereka yang membangun bargaining power dari dalam, bukan semata lewat retorika diplomatik.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Haidar Alwi menegaskan, “Kita tidak bisa datang ke meja perundingan hanya dengan daftar belanja, tapi tanpa struktur kekuatan ekonomi nasional yang kokoh.”

RelatedPosts

Omzet Panen Padi Cahyo Capai Rp15,6 Juta, Berkat Bantuan BAZNAS RI

Kemenkeu Buka Rekrutmen 300 Lulusan SMA untuk Petugas Bea Cukai 2025

Komisi XI Resmi Sahkan Anggaran BI 2026, Inilah Rincian Lengkapnya

Jangan Terjebak pada Ilusi ‘Bilateral Charm’

Ada anggapan populer bahwa cukup dengan menyusun tim, lalu melakukan pendekatan dagang kepada Amerika Serikat, maka masalah akan selesai. Namun Haidar Alwi mengingatkan, AS adalah negara dengan arsitektur ekonomi berbasis strategic autonomy dan mercantilist pragmatism, bukan sekadar mitra dagang konvensional. “Amerika bukan berdagang demi berdagang. Mereka berdagang untuk mempertahankan hegemoninya,” tegas Haidar Alwi.

Membahas kedelai, gandum, alat kesehatan, hingga minyak, Haidar Alwi melihat ada penyederhanaan berbahaya dalam cara berpikir. “Mengalihkan impor dari negara lain ke AS sebagai alat diplomasi tarif justru bisa menjadi bentuk baru dari commoditized dependency. Ini bukan strategi, ini pengalihan risiko tanpa mitigasi,” jelasnya.

Baca Juga  Menkeu Usulkan Kantong Kresek Dikenai Cukai, DPR RI: "Setujuuu…"

Menurutnya, jika Indonesia ingin melakukan negosiasi, maka yang pertama harus dilakukan adalah memetakan ulang seluruh value chain domestik dan global yang terkait dengan sektor-sektor tersebut.

Negosiasi Tanpa Ketergantungan

Dalam dunia game theory, negosiasi efektif hanya terjadi jika masing-masing pihak memiliki exit strategy. Tanpa itu, satu pihak akan selalu berada dalam submissive position. Oleh karena itu, Haidar Alwi menekankan pentingnya melakukan decoupling analysis terlebih dahulu, yakni sejauh mana ketergantungan Indonesia terhadap produk atau pasar Amerika, dan apakah ketergantungan itu bisa dieliminasi atau dikelola melalui diversifikasi yang presisi.

“Kita seringkali terlalu sibuk mengejar diskon tarif, tapi lupa menyiapkan economic redundancy. Dalam perang dagang, negara yang menang adalah yang bisa hidup tanpa satu mitra dagang sekalipun,” ujar Haidar Alwi.

Maka, sebelum bicara soal tawaran, Indonesia seharusnya memperkuat pilar-pilar domestik seperti intermodal logistic efficiency, non-tariff barrier restructuring, dan local content credibility.

Bargaining Power Tidak Bisa Diciptakan dalam Semalam

Strategi yang diusulkan Haidar Alwi menitikberatkan pada long-range economic maneuver. Artinya, pemerintah harus menyusun peta jalan industri nasional berbasis kebutuhan strategis, bukan hanya permintaan mitra dagang.

“Amerika menghargai satu hal: kekuatan. Dan kekuatan ekonomi itu dilihat dari kemampuan kita mempertahankan trade resilience,” tegas Haidar Alwi.

Di sinilah letak perbedaan mendasar dari sekadar ‘mengatur ulang siapa yang kita beli dan jual’. Haidar Alwi menyarankan agar pemerintah memfokuskan energi pada pembangunan geo-economic corridor dan bilateral asset reciprocity. Misalnya, jika Amerika menuntut pasar, maka Indonesia harus meminta akses teknologi, lisensi produksi, hingga transfer intellectual property rights.

Negara tidak bisa bernegosiasi jika masih berada dalam posisi defisit struktural dalam neraca berjalan. Sebelum membuka jalur negosiasi tarif dengan AS, Haidar Alwi menyarankan agar Indonesia membenahi current account imbalance melalui penguatan ekspor berbasis teknologi menengah dan tinggi. Produk agrikultur, meski penting, bukanlah alat tawar utama dalam era digital dan supply chain realignment global.

Baca Juga  Penutupan Selat Hormuz Oleh Iran Ancam Stabilitas Global, Ini 5 Solusi untuk Indonesia

“Kalau kita masih bertumpu pada ekspor bahan mentah dan mengimpor barang jadi dari AS, maka negosiasi apa pun hanya akan memperkuat dependency trap kita sendiri,” katanya. Di sinilah peran kebijakan jangka panjang seperti hilirisasi, industrial clustering, dan R&D-backed production scheme menjadi krusial.

Kebijakan Perdagangan Bukan Reaksi, Tapi Strategi

Haidar Alwi mengingatkan bahwa ekonomi bukan arena spontanitas. Ia adalah medan rencana dan disiplin. Segala bentuk negosiasi dagang seharusnya menjadi bagian dari national economic doctrine, bukan respons terhadap tekanan luar. “Kalau kita tergesa-gesa bernegosiasi hanya karena ditekan tarif, itu artinya kita tidak punya arah. Lebih baik kita benahi rumah kita sendiri terlebih dahulu.”

Maka, dalam konteks global, bukan Amerika yang harus segera ditemui. Tapi Indonesia yang harus segera memantapkan dirinya. Ketika struktur ekonomi kuat, maka negosiasi akan datang dengan sendirinya, tanpa harus memohon atau menawarkan yang tidak kita miliki. Sebab, seperti ditegaskan Haidar Alwi,

“Negosiasi terbaik adalah ketika kita tidak perlu melakukannya,” pungkas Haidar Alwi. (Bem) ***

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: Haidar Alwinegosiasiperdagangan internasionaltarif Donald Trump
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

UGM Tegaskan Jokowi Sah Alumni Fakultas Kehutanan yang Diwisuda 5 November 1985

Post Selanjutnya

Skandal Oknum Dokter Kandungan Garut: Kerap Ajak Pasien ke Kafe, Netizen Menduga Korban Mencapai 100

RelatedPosts

Omzet Panen Padi Cahyo Capai Rp15,6 Juta, Berkat Bantuan BAZNAS RI

17 November 2025
Kemenkeu membuka rekrutmen 300 lulusan SMA untuk memperkuat tenaga lapangan Bea Cukai pada 2025 (Foto: Ist)

Kemenkeu Buka Rekrutmen 300 Lulusan SMA untuk Petugas Bea Cukai 2025

14 November 2025
DPR menyetujui Anggaran Tahunan Bank Indonesia 2026 dengan total belanja Rp168,08 triliun dan penerimaan Rp188,45 triliun (Foto: Ist)

Komisi XI Resmi Sahkan Anggaran BI 2026, Inilah Rincian Lengkapnya

14 November 2025

PT SMI Berikan Pembiayaan Proyek Energi Bersih PLTM Sion, Dukung Pembangunan Berkelanjutan

12 November 2025
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid di sela-sela acara Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) Akbar bertema “Digital Kuat, Ekonomi Meningkat, Ibu-Ibu Mekaar Pahlawan Keluarga Hebat” di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Sabtu (8/11/2025) (Foto: Kemkomdigi)

Menkomdigi Meutya Hafid: Perempuan Pelaku UMKM Adalah Pahlawan Ekonomi Nasional

10 November 2025

Ungkap Pelanggaran Ekspor Produk Turunan CPO, Kemenkeu–Polri Perkuat Sinergi

9 November 2025
Post Selanjutnya

Skandal Oknum Dokter Kandungan Garut: Kerap Ajak Pasien ke Kafe, Netizen Menduga Korban Mencapai 100

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima kunjungan kehormatan Wakil Perdana Menteri Pertama Federasi Rusia Denis V. Manturov, sekaligus Ketua Bersama dari Pihak Rusia pada Komisi Gabungan Rusia-Indonesia untuk Kerja Sama Ekonomi, Perdagangan, dan Teknis di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 15 April 2025.

Presiden Prabowo Terima Kunjungan Kehormatan Wakil Perdana Menteri Pertama Federasi Rusia di Istana Merdeka

Discussion about this post

KabarTerbaru

LAAGI meminta Gubernur Sumsel meninjau ulang kebijakan pengisian Solar yang dinilai memicu antrean panjang dan menyulitkan masyarakat di Palembang dan sekitarnya

LAAGI Minta Gubernur Sumsel Tinjau Ulang Kebijakan Pengisian Solar

22 November 2025

Pemkab Garut dan Bulog Gelar Rakor Penyaluran Bantuan Pangan dan BLTS Kesra

22 November 2025

Wi-Fi 5G 100 Mbps Cuma Rp 100 Ribu! Ini Cara Daftar Internet Rakyat yang Lagi Diburu Warga

21 November 2025

Dagangan Bekas, Status Ilegal: Menkeu Purbaya Tolak ‘Jalan Damai’ Pajak Thrifting

21 November 2025

Wapres Gibran Melaksanakan Penugasan Presiden Prabowo Hadiri KTT G20 di Johannesburg

21 November 2025

Sandri Dorong Reformasi Polri Menyentuh Ranah Struktural dan Organisatoris

21 November 2025
Foto Bersama: Prodi S1 Akuntansi Universitas Garut sukses berpartisipasi di Parade Riset Akuntansi X dengan mengirimkan 20 dosen pada PKM internasional

Akuntansi Uniga Tunjukkan Kiprah Global: 20 Dosen Ikuti PKM Internasional, 10 Artikel Tampil di PRA X

21 November 2025
Caption: Psikiater dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Mintarsih A. Latief Sp.KJ ketika menjawab pertanyaan wartawan di Gedung IDX kawasan niaga SCBD Jakarta Selatan, Kamis (20/11/2025).

Saham Blue Bird Tbk Terus Anjlok, Imbas dari Kasus Pencurian Saham Mintarsih

21 November 2025
Nova Arianto Resmi Nahkodai Timnas U-20 Indonesia/PSSI

PSSI Tunjuk Nova Arianto sebagai Pelatih Baru Timnas U-20

21 November 2025

Kabar Terpopuler

  • FDTOI gelar demo besar-besaran ojol 20 November dengan lima tuntutan regulasi.(Foto:Ist)

    Demo Besar-Besaran Ojol dan Kurol 20 November, FDTOI Sampaikan Empat Tuntutan Utama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Tujuh  Anak Try Sutrisno: Dari Jenderal, Dosen, hingga Psikolog di Amerika Serikat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanah, Laut, dan Negara yang Tersesat: Menegakkan Dialektika Petani dan Nelayan di Tengah Kontradiksi Kebijakan Agraria

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Putusan MK Soal Polisi di Jabatan Sipil, FHUI: Perlu Diselaraskan dengan Regulasi Lain

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Senator Agustinus Kambuaya Desak Kemendagri Terbitkan Perda Pajak Papua Barat Daya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • DPR Resmi Sahkan UU KUHAP Baru, Puan Maharani: Mulai Berlaku 2 Januari 2026

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jarang Terungkap, Inilah Orang Tua dan Tiga Saudara Kandung Menlu Sugiono Beserta Pekerjaannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

Kabariku.com Terverifikasi Faktual Dewan Pers dan telah mendapatkan Sertifikat dengan nomor: 1400/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

Kabariku

SOROTMERAHPUTIH.COM BERITAGEOTHERMAL.COM

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2025 Kabariku.com

Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan

© 2025 Kabariku.com