• Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Jumat, November 14, 2025
Kabariku
Advertisement
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan
Tidak ada hasil
View All Result
Kabariku
Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
  • Dwi Warna
  • Kabar Peristiwa
  • Hukum
  • Kabar Istana
  • Politik
  • Profile
  • Opini
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Kesehatan
  • Seni Budaya
  • Pariwisata
  • Hiburan
  • Teknologi
Home Ekonomi

Haidar Alwi: Negosiasi Perdagangan Internasional Bukan Sekadar Kontak Dagang.

Tresna Sobarudin oleh Tresna Sobarudin
16 April 2025
di Ekonomi
A A
0
Haidar Alwi

Haidar Alwi

ShareSendShare ShareShare

Jakarta, Kabariku – R. Haidar Alwi, pendiri Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute, menyoroti urgensi dalam merespons dinamika global pasca kebijakan tarif Donald Trump, namun dengan pendekatan yang lebih tajam dan rasional. Dalam pandangannya, langkah negosiasi bukan solusi utama yang bisa langsung disiapkan seperti mengisi formulir ekspor-impor. Justru, terlalu tergesa-gesa dalam mengajukan negosiasi bisa menyeret Indonesia ke dalam posisi tawar yang lebih lemah secara sistemik dan geopolitik.

Dalam ekonomi global, negosiasi tarif adalah medan pertempuran high-stakes dengan elemen strategic leverage dan asymmetric dependency. Negara-negara yang sukses dalam negosiasi perdagangan adalah mereka yang membangun bargaining power dari dalam, bukan semata lewat retorika diplomatik.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Haidar Alwi menegaskan, “Kita tidak bisa datang ke meja perundingan hanya dengan daftar belanja, tapi tanpa struktur kekuatan ekonomi nasional yang kokoh.”

RelatedPosts

PT SMI Berikan Pembiayaan Proyek Energi Bersih PLTM Sion, Dukung Pembangunan Berkelanjutan

Menkomdigi Meutya Hafid: Perempuan Pelaku UMKM Adalah Pahlawan Ekonomi Nasional

Ungkap Pelanggaran Ekspor Produk Turunan CPO, Kemenkeu–Polri Perkuat Sinergi

Jangan Terjebak pada Ilusi ‘Bilateral Charm’

Ada anggapan populer bahwa cukup dengan menyusun tim, lalu melakukan pendekatan dagang kepada Amerika Serikat, maka masalah akan selesai. Namun Haidar Alwi mengingatkan, AS adalah negara dengan arsitektur ekonomi berbasis strategic autonomy dan mercantilist pragmatism, bukan sekadar mitra dagang konvensional. “Amerika bukan berdagang demi berdagang. Mereka berdagang untuk mempertahankan hegemoninya,” tegas Haidar Alwi.

Membahas kedelai, gandum, alat kesehatan, hingga minyak, Haidar Alwi melihat ada penyederhanaan berbahaya dalam cara berpikir. “Mengalihkan impor dari negara lain ke AS sebagai alat diplomasi tarif justru bisa menjadi bentuk baru dari commoditized dependency. Ini bukan strategi, ini pengalihan risiko tanpa mitigasi,” jelasnya.

Baca Juga  Sisa Dana MBG Wajib Disetor Kembali ke Kas Negara Paling Lambat 31 Desember

Menurutnya, jika Indonesia ingin melakukan negosiasi, maka yang pertama harus dilakukan adalah memetakan ulang seluruh value chain domestik dan global yang terkait dengan sektor-sektor tersebut.

Negosiasi Tanpa Ketergantungan

Dalam dunia game theory, negosiasi efektif hanya terjadi jika masing-masing pihak memiliki exit strategy. Tanpa itu, satu pihak akan selalu berada dalam submissive position. Oleh karena itu, Haidar Alwi menekankan pentingnya melakukan decoupling analysis terlebih dahulu, yakni sejauh mana ketergantungan Indonesia terhadap produk atau pasar Amerika, dan apakah ketergantungan itu bisa dieliminasi atau dikelola melalui diversifikasi yang presisi.

“Kita seringkali terlalu sibuk mengejar diskon tarif, tapi lupa menyiapkan economic redundancy. Dalam perang dagang, negara yang menang adalah yang bisa hidup tanpa satu mitra dagang sekalipun,” ujar Haidar Alwi.

Maka, sebelum bicara soal tawaran, Indonesia seharusnya memperkuat pilar-pilar domestik seperti intermodal logistic efficiency, non-tariff barrier restructuring, dan local content credibility.

Bargaining Power Tidak Bisa Diciptakan dalam Semalam

Strategi yang diusulkan Haidar Alwi menitikberatkan pada long-range economic maneuver. Artinya, pemerintah harus menyusun peta jalan industri nasional berbasis kebutuhan strategis, bukan hanya permintaan mitra dagang.

“Amerika menghargai satu hal: kekuatan. Dan kekuatan ekonomi itu dilihat dari kemampuan kita mempertahankan trade resilience,” tegas Haidar Alwi.

Di sinilah letak perbedaan mendasar dari sekadar ‘mengatur ulang siapa yang kita beli dan jual’. Haidar Alwi menyarankan agar pemerintah memfokuskan energi pada pembangunan geo-economic corridor dan bilateral asset reciprocity. Misalnya, jika Amerika menuntut pasar, maka Indonesia harus meminta akses teknologi, lisensi produksi, hingga transfer intellectual property rights.

Negara tidak bisa bernegosiasi jika masih berada dalam posisi defisit struktural dalam neraca berjalan. Sebelum membuka jalur negosiasi tarif dengan AS, Haidar Alwi menyarankan agar Indonesia membenahi current account imbalance melalui penguatan ekspor berbasis teknologi menengah dan tinggi. Produk agrikultur, meski penting, bukanlah alat tawar utama dalam era digital dan supply chain realignment global.

Baca Juga  Sunyi di Luar Pagar Kekuasaan: Kisah Masrom Nusantara, Relawan Haidar Alwi Pendukung Prabowo Gibran

“Kalau kita masih bertumpu pada ekspor bahan mentah dan mengimpor barang jadi dari AS, maka negosiasi apa pun hanya akan memperkuat dependency trap kita sendiri,” katanya. Di sinilah peran kebijakan jangka panjang seperti hilirisasi, industrial clustering, dan R&D-backed production scheme menjadi krusial.

Kebijakan Perdagangan Bukan Reaksi, Tapi Strategi

Haidar Alwi mengingatkan bahwa ekonomi bukan arena spontanitas. Ia adalah medan rencana dan disiplin. Segala bentuk negosiasi dagang seharusnya menjadi bagian dari national economic doctrine, bukan respons terhadap tekanan luar. “Kalau kita tergesa-gesa bernegosiasi hanya karena ditekan tarif, itu artinya kita tidak punya arah. Lebih baik kita benahi rumah kita sendiri terlebih dahulu.”

Maka, dalam konteks global, bukan Amerika yang harus segera ditemui. Tapi Indonesia yang harus segera memantapkan dirinya. Ketika struktur ekonomi kuat, maka negosiasi akan datang dengan sendirinya, tanpa harus memohon atau menawarkan yang tidak kita miliki. Sebab, seperti ditegaskan Haidar Alwi,

“Negosiasi terbaik adalah ketika kita tidak perlu melakukannya,” pungkas Haidar Alwi. (Bem) ***

Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com

Tags: Haidar Alwinegosiasiperdagangan internasionaltarif Donald Trump
ShareSendShareSharePinTweet
ADVERTISEMENT
Post Sebelumnya

UGM Tegaskan Jokowi Sah Alumni Fakultas Kehutanan yang Diwisuda 5 November 1985

Post Selanjutnya

Skandal Oknum Dokter Kandungan Garut: Kerap Ajak Pasien ke Kafe, Netizen Menduga Korban Mencapai 100

RelatedPosts

PT SMI Berikan Pembiayaan Proyek Energi Bersih PLTM Sion, Dukung Pembangunan Berkelanjutan

12 November 2025
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid di sela-sela acara Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) Akbar bertema “Digital Kuat, Ekonomi Meningkat, Ibu-Ibu Mekaar Pahlawan Keluarga Hebat” di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Sabtu (8/11/2025) (Foto: Kemkomdigi)

Menkomdigi Meutya Hafid: Perempuan Pelaku UMKM Adalah Pahlawan Ekonomi Nasional

10 November 2025

Ungkap Pelanggaran Ekspor Produk Turunan CPO, Kemenkeu–Polri Perkuat Sinergi

9 November 2025
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto

Menko Airlangga: Perekonomian Indonesia Tetap Tangguh, Tumbuh 5,04% di Triwulan III-2025

6 November 2025
Sandri Rumanama apresiasi langkah tegas Presiden Prabowo ambil alih tanggung jawab proyek KCIC (Foto:Ist)

Waketum SEMMI Apresiasi Langkah Tegas Presiden Prabowo Ambil Alih Tanggung Jawab Proyek KCIC

5 November 2025

Menkop Ferry Berharap Kopdes Menjadi Benteng Ekonomi Rakyat

4 November 2025
Post Selanjutnya

Skandal Oknum Dokter Kandungan Garut: Kerap Ajak Pasien ke Kafe, Netizen Menduga Korban Mencapai 100

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima kunjungan kehormatan Wakil Perdana Menteri Pertama Federasi Rusia Denis V. Manturov, sekaligus Ketua Bersama dari Pihak Rusia pada Komisi Gabungan Rusia-Indonesia untuk Kerja Sama Ekonomi, Perdagangan, dan Teknis di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 15 April 2025.

Presiden Prabowo Terima Kunjungan Kehormatan Wakil Perdana Menteri Pertama Federasi Rusia di Istana Merdeka

Discussion about this post

KabarTerbaru

Seskab Teddy Sampaikan Tiga Pesan Inspiratif kepada 300 Mahasiswa UNP di Gedung Sekretariat Kabinet, Jakarta

Usai Dampingi Presiden Prabowo, Seskab Teddy Temui Mahasiswa UNP Beri Tiga Pesan Motivasi

13 November 2025
Ketua Umum REPDEM, Wanto Sugito, menilai laporan terhadap Ribka Tjiptaning terkait kritik Soeharto sebagai upaya membungkam suara kritis.(Foto:Istimewa)

REPDEM: Laporan terhadap Ribka Tjiptaning Dinilai Upaya Membungkam Suara Kritis

13 November 2025
turnbackhoax.id

Viral Isu Anak Kapolri Terlibat Bisnis Tambang di Halmahera Timur Maluku, Cek Faktanya!

13 November 2025
KPAI menilai tindakan da’i Gus Elham mencium anak di depan umum tidak pantas, berpotensi melanggar UU Perlindungan Anak dan UU TPKS (Foto: Istimewa)

Viral Video Da’i Mencium Anak, KPAI Ingatkan Batas Kasih Sayang dan Perlindungan Anak

13 November 2025
Masyarakat Maluku siap turun ke jalan tuntut pengakuan Abdul Muthalib Sangadji sebagai Pahlawan Nasional.(Foto: Kabariku)

Masyarakat Maluku Siap Turun ke Jalan Desak Pengakuan AM Sangadji sebagai Pahlawan Nasional

13 November 2025
Roy Suryo, Rismon, dan Dokter Tifa tiba di Polda Metro Jaya untuk diperiksa terkait kasus dugaan ijazah palsu Jokowi.(Foto:Ist)

Roy Suryo Cs Tiba di Polda Metro Jaya, Rismon Ancam Gugat Polisi Rp126 Triliun

13 November 2025
Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo dalam sesi Leaders Summit pada Conference of the Parties ke-30 (COP30) di Belém, Brasil, Kamis (6/11)

Di COP30 Hashim Djojohadikusumo: Komitmen Indonesia NZE 2060, PLN Siap Jadi Penggerak Transisi Energi

13 November 2025
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad didampingi Mensesneg Prasetyo Hadi menyerahkan surat rehabilitasi pemulihan namabaik dan hak guru Abdul Muis dan Rasnal

Rehabilitasi Dua Guru Luwu Utara, Sufmi Dasco: Bentuk Kepedulian Presiden pada Dunia Pendidikan

13 November 2025

Dapat Rehabilitasi dari Presiden Prabowo, Dua Guru Luwu Utara Bersyukur

13 November 2025

Kabar Terpopuler

  • Adian Napitupulu, Wakil Ketua BAM DPR RI, ketika melakukan kunjungan kerja ke PT Indofarma Tbk Selasa (11/11/2025)

    FSP BUMN IRA Dukung BAM DPR RI Kawal Pembayaran Pesangon Eks Karyawan Indofarma Global Medika

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polisi Temukan Dua Senjata Rakitan Bertuliskan “Welcome to Hell” di Lokasi Ledakan Masjid Kodamar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KPK Umumkan Hasil Seleksi Administrasi, Berikut Daftar Lolos dari Direktur Penyelidikan hingga Kabiro Hukum

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KPK Ungkap Tiga Klaster Korupsi di Ponorogo, Bupati Sugiri Sancoko Resmi Ditetapkan Tersangka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jika Soeharto Jadi Pahlawan, Lalu Kami Ini Siapa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kejagung Telusuri Investasi Telkomsel di GoTo: Dari Obligasi Rp2,1 Triliun hingga Saham Rp6 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jarang Terungkap, Inilah Orang Tua dan Tiga Saudara Kandung Menlu Sugiono Beserta Pekerjaannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Kabariku

Kabariku adalah media online yang menyajikan berita-berita dan informasi yang beragam serta mendalam. Kabariku hadir memberi manfaat lebih

Kabariku.com Terverifikasi Faktual Dewan Pers dan telah mendapatkan Sertifikat dengan nomor: 1400/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

Kabariku

SOROTMERAHPUTIH.COM BERITAGEOTHERMAL.COM

  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2025 Kabariku.com

Tidak ada hasil
View All Result
  • Home
  • News
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Catatan Komisaris
  • Kabar Istana
  • Kabar Kabinet
  • Dwi Warna
  • Hukum
  • Politik
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Lainnya
    • Artikel
    • Kabar Peristiwa
    • Pendidikan
    • Teknologi
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Hiburan
    • Pariwisata
    • Bisnis
    • Profile
    • Pembangunan

© 2025 Kabariku.com