Jakarta, Kabariku – Polri telah menjatuhkan sanksi kepada 20 personel yang terlibat dalam kasus pemerasan terhadap warga negara Malaysia (WNA) yang menjadi penonton Djakarta Warehouse Project (DWP).
Kabagpenum Divhumas Polri, Kombes Erdi Chaniago, mengungkapkan bahwa sebelumnya 18 anggota Polri telah diproses dan menjalani sidang Komisi Kode Etik dan Profesi (KKEP).
Namun, hasil pemeriksaan lanjutan menunjukkan keterlibatan dua anggota lainnya. Kedua Polisi yang berinisial HK dan JA menjalani sidang di Gedung Promoter Polda Metro Jaya pada Senin, 13 Januari 2025.
“Setelah dilakukan pendalaman kembali, ditetapkan pula dua terduga pelanggar yang terlibat dalam kasus DWP ini,” ujar Erdi, dikutip Selasa (14/1/2025).
Adapun keduanya dijatuhi sanksi berupa demosi dan penempatan khusus.
“Mutasi bersifat demosi selama delapan tahun ditempatkan di luar fungsi penegakan hukum (reserse) dan penempatan pada tempat khusus selama 30 hari,” kata dia.
Atas sanksi ini, kedua pelanggar menyatakan banding.
“Pelanggar menyatakan Banding,” kata dia.
Erdi menegaskan, Sidang Etik ini digelar sesuai dengan komitmen Polri yang akan menindak tegas kepada terduga pelanggar. Prosesmya juga dipantau oleh Kompolnas RI.
“Sesuai dengan komitmen Polri, terkait dengan penanganan kasus DWP 2024. Polri melalui Divpropam Polri telah menindak tegas kepada Terduga Pelanggar dengan menggelar Sidang Etik yang telah berlangsung selama beberapa hari ini secara simultan serta berkesinambungan yang segala prosesnya dipantau langsung oleh rekan-rekan dari Kompolnas,” pungkasnya.***
*Div Humas Polri
Red/K.101
Jangan lupa, Ikuti Update Berita menarik dari kabariku.com dan klik follow akun Google News Kabariku dan Channel WhatsApp Kabariku.com
Discussion about this post