Penulis :
Galih F Qurbany
Aktivis 98
Kabariku- Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M.Eng., IPU., atau yang akrab disapa Kang Syakur, adalah sosok pemimpin akademis yang menawarkan pendekatan rasional, terukur, dan solutif untuk mengembangkan Garut menjadi lebih maju dan bermartabat.
Dalam dunia politik yang sering diwarnai janji kosong, Kang Syakur, dengan latar belakang akademis dan teknokratik, hadir membawa kebijakan berbasis data dan analisis yang nyata, memastikan setiap program yang dirancangnya bukan sekadar janji, melainkan solusi berkelanjutan bagi masyarakat.
Sebagai akademisi, Kang Syakur berpikir sistematis. Kebijakan-kebijakan yang ia rancang didasarkan pada data, analisis mendalam, dan pengamatan langsung atas kebutuhan masyarakat.
Sikap ini menunjukkan pemahaman bahwa kebijakan berbasis bukti cenderung lebih tahan lama dan efektif dalam menghadapi tantangan jangka panjang.
Kang Syakur berfokus pada solusi nyata dan terukur, yang lahir dari prinsip ilmiah serta kepedulian sosial yang mendalam—kombinasi yang jarang ditemukan di arena politik.
Meskipun berpikir teoritik dan ilmiah, Kang Syakur tidak jauh dari masyarakat. Ia memahami bahwa kebijakan yang baik harus merakyat dan berdampak langsung terhadap kesejahteraan publik.
Pemimpin akademis seperti Kang Syakur mampu memadukan intelektualitas dengan empati, memastikan bahwa setiap langkah yang diambil sesuai dengan kebutuhan lokal dan aspirasi rakyat Garut. Pendekatan berbasis analisis dan rasa ini menjadikan kebijakan Kang Syakur relevan dan berdaya guna.
Dalam konteks demokrasi, figur seperti Kang Syakur juga berperan sebagai pengawal kebebasan berpikir dan berekspresi. Filosof seperti John Stuart Mill dalam On Liberty menegaskan bahwa kebebasan berpikir adalah esensi bagi kemajuan masyarakat.
Kang Syakur, sebagai akademisi, mendukung keterbukaan demokrasi dan menghargai kontrol sosial sebagai alat penyeimbang. Pemikiran ilmiah yang ia bawa ke arena politik mencerminkan keseimbangan antara rasionalitas dan manfaat jangka panjang.
Seperti yang dijelaskan dalam literatur oleh Joseph Schumpeter dan Robert A. Dahl, pemimpin akademis berfungsi sebagai “pengawas” demokrasi yang mampu menjaga kualitas pemerintahan melalui analisis berbasis data, bukan sekadar mengandalkan populisme.
Sosok akademis seperti Kang Syakur juga memiliki ciri khas tersendiri dalam politik: ia tidak memberikan janji yang berlebihan. Dengan latar belakang intelektual dan integritas yang tinggi, Kang Syakur berpegang teguh pada prinsip bahwa janji adalah utang.
Bagi Kang Syakur, lebih baik memberi sedikit program yang solutif dan berdampak ketimbang mengobral janji yang kosong. Sikap ini mencerminkan dedikasi terhadap nilai-nilai akademis serta komitmen pada moralitas dan kejujuran dalam melayani rakyat.
Sebagai pemimpin, Kang Syakur memahami bahwa politik yang berorientasi pada ilmu pengetahuan bukan sekadar pilihan, melainkan keharusan untuk membangun pemerintahan yang maju dan bermartabat.
Ia menghindari politik transaksional dan memilih mengedepankan konsep berbasis penelitian dan analisis ilmiah.
Dengan integritas yang teruji, Kang Syakur siap menawarkan solusi nyata bagi berbagai masalah mendasar yang dihadapi Garut, seperti kemiskinan, ketimpangan, dan keterbatasan infrastruktur. Solusi yang ditawarkannya mengedepankan efektivitas jangka panjang, bukan sekadar popularitas sesaat.
Latar belakang intelektualnya tidak terlepas dari warisan pendidikan yang kuat dalam keluarga. Kakeknya, Prof. H. Anwar Musaddad, adalah seorang kyai dan pendidik yang dihormati; ayahnya, Prof. Dr. H. Cecep Syarifudin (alm.), dan ibunya, Prof. Dr. Hj. Umu Salamah, juga tokoh intelektual yang menanamkan nilai-nilai pendidikan dalam dirinya.
Warisan ini tidak hanya memperkaya intelektualitas Kang Syakur, tetapi juga membentuk karakter yang menghargai pendidikan sebagai landasan pembangunan karakter. Nilai-nilai keluarga ini terinternalisasi dalam dirinya, menjadikannya pemimpin yang berprinsip kuat dalam etika dan integritas.
Dalam dunia pendidikan, Kang Syakur menjabat sebagai Rektor Universitas Garut (UNIGA). Melalui perannya ini, ia telah berhasil membangun institusi yang menjadi wadah bagi generasi muda Garut dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kompetensi profesional.
Kang Syakur memastikan bahwa UNIGA menjadi pilar pembentukan karakter dan intelektual yang siap membangun Garut dan Indonesia. Jabatan rektor yang ia emban menunjukkan kapasitas dan pengalamannya dalam mengelola lembaga besar dengan visi progresif.
Dalam setiap langkahnya, Kang Syakur tidak hanya berbicara dengan retorika politik, tetapi juga dengan bukti konkret akan kemampuannya menghadirkan perubahan.
Sosok akademisi yang matang ini menawarkan visi dan solusi yang realistis serta berlandaskan data, menunjukkan kepada publik bahwa pemimpin akademis memiliki kemampuan untuk menjawab persoalan mendasar yang dihadapi Garut. Keputusannya didasarkan pada analisis mendalam, bukan emosi atau ambisi sesaat.
Sebagai intelektual yang lahir dari keluarga pendidik, dengan pengalaman sebagai pemimpin institusi pendidikan, Kang Syakur adalah figur yang sangat layak memimpin Garut.
Literatur dari para pemikir demokrasi seperti Dahl, Mill, dan Schumpeter menegaskan bahwa pemimpin intelektual yang menghargai ilmu pengetahuan serta integritas adalah kunci bagi demokrasi yang sehat. Kang Syakur memenuhi kriteria ini, menawarkan pemerintahan yang rasional, terbuka, dan penuh dedikasi untuk kemajuan bersama.
Dengan latar belakang yang kuat, pengalaman yang luas, serta visi yang berakar pada nilai-nilai intelektualitas dan moralitas, Kang Syakur siap membawa Garut menuju masa depan yang lebih cerah.
Garut yang maju, hebat, dan bermartabat ada di depan mata bersama kepemimpinan Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M.Eng., IPU-seorang akademisi yang bukan hanya berjanji, tetapi telah terbukti mampu membangun dan menginspirasi masyarakat untuk meraih perubahan yang nyata dan berkelanjutan.***
Garut, 12 November 2024
Red/K.101